Sabtu, 29 Januari 2011

Siapa Makhluk Yang Imannya paling mempesona ?

Bismillahir-Rahmanir-Rahim ...

Dini hari di Madinah Al Munawwarah.

Kusaksikan para sahabat berkumpul di masjidmu. Angin gurun membekukan kulit. Gigi gemeretak dan Kaki terguncang.

Tiba-tiba pintu hujrahmu terbuka. Engkau datang, Yaa Rasul Allah. Kupandang dikau...

Assalamu'alaika Yaa Nabi wa rahmatullah.

Assalamu'alaika Yaa Nabi wa rahmatullah.

Kudengar salam bersahut-sahutan. Engkau pun tersenyum, Yaa Rasul Allah, wajahmu bersinar. Angin gurun berubah menjadi hangat.

Cahayamu menyusup keseluruh daging dan darah.

Dini hari Madinah berubah laksana siang yang cerah. Kudengar engkau berkata, "Adakah air pada kalian?". Kutengok cepat gharibah-ku. Para sahabat sibuk memperlihatkan kantong kosong.

Tidak ada setetespun air, Yaa Rasul Allah. Kusesali diriku.

Mengapa tak kucari air sebelum tiba di masjidmu. Duhai bahagianya jika kubasahi wajah dan tanganmu dengan percikan-percikan air dari gharibah-ku. Tapi ratusan sahabat berdesakan mendekatimu.

Kau mengambil gharibah kosong. Kau celupkan jari-jarimu.

Subhanallah, kulihat air mengalir dari sela-sela jarimu. Kami berdecak, berebut wudlu dari pancaran sucimu. Betapa sejuk air itu Yaa Rasul Allah. Betapa harum air itu, Yaa Habib Allah. Kulihat Ibnu Mas'ud mereguk air itu sepuas-puasnya.

Qod qomatish sholah Qod qomatish sholah.

Duhai bahagianya sholat di belakangmu. Ayat-ayat suci mengalir di belakangmu. Melimpah memasuki jantung dan pembuluh darahku.

Usai sholat kau pandangi kami. Masih dengan senyum sejuk itu. Cahayamu, Yaa Rasul Allah, tak mungkin kulupakan. Ingin kubenamkan setetes diriku dalam samudra dirimu. Ingin kujatuhkan sebutir debuku dalam sahara tak terhinggamu.

Kudengar kau berkata lirih,

"Ayyuhal halqi a'jabu ilaikum imanan?"

("Siapa makhluk yang imannya paling mempesona?")

"Malaikat Yaa Rasul Allah,"

"Bagaimana mereka tidak beriman?

Bukankah mereka berada di samping Allah?"

"Para Nabi, Yaa Rasul Allah?"

"Bagaimana Nabi tidak beriman?

Bukankah kepada mereka turun wahyu Allah?"

"Kami, para sahabatmu,"

"Bagaimana kalian tidak beriman?

Bukankah aku berada di tengah-tengah kalian?

Telah kalian saksikan apa yang kalian saksikan,"

"Kalau begitu, siapa mereka Yaa Rasul Allah?"

Langit Madinah bening.

Bumi Madinah hening.

Kami termenung dan termangu.

Siapakah gerangan yang imannya paling mempesona?

Kutahan nafasku, kuhentikan detak jantungku. Kudengar sabdamu,

"Yang paling menakjubkan imannya, iyalah mereka yang datang sesudahku, beriman kepadaku, padahal tidak pernah berjumpa dan melihatku. Yang mempesona imannya, iyalah mereka yang tiba setelah aku tiada, yang membenarkanku tanpa pernah melihatku,"

"Bukankah kami ini saudaramu juga, Yaa Rasul Allah?"

"Kalian sahabat-sahabatku. Saudaraku adalah mereka yang tidak pernah berjumpa denganku. Mereka beriman kepada yang ghaib, menginfakkan sebagian rizqi yang diberikan kepada mereka,"

Kami pun terpaku.

Langit Madinah bening.

Bumi Madinah hening.

Kudengar lagi engkau berkata, "Alangkah rindunya daku kepada mereka. Alangkah bahagianya aku memenuhi mereka,"Suaramu parau, butur-butir air matamu tergenang.

Kau rindukan mereka, Yaa Rasul Allah.

Kau dambakan pertemuan dengan mereka, Yaa Nabi Allah...

Kau dambakan mereka, ya Habiballah....

Wahai Yaa Rasulullah, kau ingin bertemu dengan mereka yang tak pernah dijumpaimu, mereka yang bibirnya selalu bergetar menggumamkan shalawat untukmu. Kau ingin datang memeluk mereka, memuaskan kerinduanmu. Kau akan datang kepada mereka yang mengunjungimu dengan shalawat.

Masih kuingat sabdamu, "Barangsiapa yang datang kepadaku, aku akan memberinya syafaat di hari kiamat."

Yâ wajîhan 'indallâh, isyfa'lanâ 'indallâh.

Wahai yang mulia di sisi Allah, berikanlah syafaat kepada kami di sisi Allah...

(Hadits pada tafsir Ad Durr Mantsur, berkenaan dengan Q.S. Al Baqarah:03)

Assalamu’alaika ayyuhan Nabi wa rahmatullahi wa barakatuh...

***Sebuah catatan untuk hati yang sering "lupa" tentang....

Betapa beruntungnya diriku ini karena sebenarnya… kita lah para sahabat tercinta yang dimaksudkan oleh Baginda Rasul Saw tercinta ... Kita yg beriman kepada risalah yg disampaikan beliau Saw walau kita dipisahkan oleh waktu beribu tahun dengan beliau .. Kita yg tiada pernah berjumpa wajah dengannya Namun beriman dengan yakin seyakin2-Nya atas agama yg kita cintai ini...Dengan  ke-imanan kita yg begitu mempesona beliau Saw ..

Maka dari itu mari kita buat Bangga Baginda Rasulullah Saw .. Dengan selalu istiqomah di jalan Allah .. insya Allah ... Masya Allah .. Barakallah ...

Allahuma Shali Ala Sayyidina Muhammad Wa Ala Ali Sayyidina Muhammad ...washohbihi wassalam.

Salam-salam Terkasih ...semoga Allah senantiasa merahmati kita semua dengan Kasih Sayang-Nya Yang Maha Rahman dan Maha Rahim. Wassalam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar