" إِنَّمََا يُرِيْدُ اللهُ لِيُذْهِبَ عَنْكُمُ الرِّجْسَ أَهْلَ الْبَيْتِ وَ يُطَهَّرَكُمْ تَطْهِيْرًا " صدق الله العظيم
“
Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa
Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa
dari kamu, hai ahlul bait dan membersihkan
kamu sebersih-bersihnya
”
”
Al-Ahzab 33
" قُلْ لَا أَسْأَلُكُمْ عَلَيْهِ أَجْرًا إِلَّا اْلمَوَدَّةَ فِي اْلقُرْبَى " صدق الله العظيم
"
Aku tidak meminta kepadamu sesuatu upah pun atas seruanku
Aku tidak meminta kepadamu sesuatu upah pun atas seruanku
kecuali kasih sayang dalam kekeluargaan"
As-Syura’ 23
عَنِ ابْنِ عَبَّاس رَضِيَ الله تَعَالىَ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ الله صَلَّى الله عَلَيْهِ وآلهِ وَسَلَّم :
"أَحِبُّوْنِي لِحُبِّ اللهِ ليِ وَ أَحِبُّوْا أَهْلَ بَيْتِي لِحُبِّي " رواه الترمذي و الحاكم و البيهقي
Dari Ibnu Abbas ra sesungguhnya Rasulallah saw bersabda
“Cintailah aku karena kecintaan Allah kepadaku dan cintailah keluargaku kerena kecintaanku kepadanya”
Tirmidhi, Hakim dan Baihaqi
يا غاديا نحو الحبيب عساك تقر السـلام إذا وصلت هناك
Kartu Keluarga Nabi SAW
Bantuan Allah Bagi Alwliya’
Dan Dibawah Ini
يا غاديا نحو الحبيب عساك تقر السـلام إذا وصلت هناك
و عساك تجري ذكر مثلي عنده فهو الشفاء لدائنا و لداك
و قل السلام عليك يا خير الورى من عاشق طول المدى يهواك
Wahai musafir sampaikanlah salamku kepadanya setibamu di Madinah
Mudah2an menyebutku di maqamnya karena beliau obat bagi kita semua
Katakanlah “Salam atasmu wahai sebaik baiknya manusia” dari perindu
setiap masa yang tak henti henti mencintainya
Mudah2an menyebutku di maqamnya karena beliau obat bagi kita semua
Katakanlah “Salam atasmu wahai sebaik baiknya manusia” dari perindu
setiap masa yang tak henti henti mencintainya
Telah diterbitkan booklet yang berjudul “Kartu Keluarga Nabi SAW” dan dilucurkan di situs ini. Booklet ini berisi ringkasan biografi Nabi, istri istri Nabi, putra putri Nabi, cucu cucu Nabi dan diilustrasi dengan peninggalan bersejarah Nabi yang insyallah bisa membawa mangfaat dan keberkahan bagi kita dan dapat pula menyejukan hati dan menambah semangat kita dalam mengenal dan mencitai Nabi saw dan keluarganya. Amin
” إِنَّمََا يُرِيْدُ اللهُ لِيُذْهِبَ عَنْكُمُ الرِّجْسَ أَهْلَ الْبَيْتِ وَ يُطَهَّرَكُمْ تَطْهِيْرًا ” صدق الله العظيم
“Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya” Al-Ahzab 33
” قُلْ لَا أَسْأَلُكُمْ عَلَيْهِ أَجْرًا إِلَّا اْلمَوَدَّةَ فِي اْلقُرْبَى ” صدق الله العظيم
“Aku tidak meminta kepadamu sesuatu upah pun atas seruanku kecuali kasih sayang dalam kekeluargaan”. As-Syuara’ 23
Penyusun
Hasan Husen Assagaf
Kartu Keluarga Nabi SAW
No. Kartu Keluarga
|
1-5-25-313-120000
|
1
|
Pertama makhluk diciptakan Allah adalah nur Nabi Muhammad saw
|
5
|
Nabi kelima yang mendapatkan julukan U’lil A’zmi dari 5 nabi ( Nuh, Ibrahim, Musa, Isa, Muhammad)
|
313
|
Rasul ke 313 yang diutus Allah ke Bumi bagi manusia
|
120000
|
Jumlah nabi yang di utus ke Bumi dan Rasulallah saw adalah akhir nabi
|
Ringkasan Biografi Nabi SAW
Nama
|
Muhammad Rasulallah SAW
|
Nama Bapak
|
Abdullah bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdu Manaf bin Qushay bin Kilab bin Murrah
|
Nama Ibu
|
Aminah binti Wahab bin Abdu Manaf bin Zuhrah bin Kilab bin Murrah
|
Nama Nenek dari Bapak
|
Fatimah binti Umar Al-Makhzumiyah
|
Nama Nenek dari Ibu
|
Burrah binti Abdul U’za’ bin Utsman bin Abduddar bin Qushay bin Kilab bin Murrah
|
Warga Negara
|
Muslim Quraisyi Hasyimi
|
Tempat dan Tanggal Lahir
|
Makkah, dekat Al-Shofa di Rumah Abi Thalib (sekarang dijadikan Perpustakaan Makkah), hari Senen 12 Rabiul Awal tahun 53 sebelum Hijrah bertepatan tanggal 20 April 570 M
|
Nama Bidan
|
Syaffa binti A’uf (Ummu Abdurahman)
|
Nama Pengasuh
|
Ummu Aiman
|
Nama Penyusu
|
1- Stuaibah Al-Aslamiyah (Budak Abu Lahab)
2 – Halimah binti Abi Dhuaib Al-Sa’diyyah (Istri Harist bin Abdul U’zza)
|
Tempat dan Tanggal Diutus
|
Goa Hira, Makkah 27 Ramadhan 13 Sebelum Hijrah (17 Agustus 609M)
|
Tempat dan Tanggal Wafat
|
Madinah 12 Rabiul Awal 11 H bertepatan tanggal 6 Juni 632M
|
Jenis Kelamin
|
Pemimpin Laki Laki
|
Agama
|
Pemimpim Muslimin
|
Alamat
|
Makkah dan Madinah, Masjid Nabawi
|
Pekerjaan
|
1-Pengembala domba di masa kecil
2- Pedagang sampai usia 40 tahun
3- Rasul dan Nabi sebagai rahmat bagi alam semesta
|
Tanda Tanda Istimewa
|
1 – Stempel kenabian atara kedua bahunya
2 – Dipayungi awan dalam setiap pepergian
|
Tanda Tanda Jasmani
|
Berperawakan sedang, Berkulit putih kemerah merahan, berdahi lebar, berambut hitam dan panjang, bermata jeli, bertubuh sempurna, sedap dipandang mata, lesung pipit, senyumnya menarik, tidak ada seorang pun di dunia yang menyamainya dalam keindahan tubuh dan kesempurnaan jasad.
|
Saudara Susu Nabi
|
Dari Stwaibah:
1- Abdullah bin Jahsy
2- Hamzah bin Abdul Muthalib
3- Abu Salamah bin Abdul Asad
4- Masruh ibnu Stuaibah
Dari Halimah Al-Sa’diyyah
1- Abdullah bin Harist
2- Anisah binti Harist
3- Hudhafah binti Harist
|
Istri-Istri Nabi
|
1- Khadijah binti Khuailid
2- Saudah binti Zama’h
3- A’isyah binti Abu bakar As-Shiddik
4- Hafshah binti Umar bin Khattab
5- Zeinab binti Khuzaimah
6- Hind binti Hudhaifah
7- Zainab binti Jahsy
8- Juwairiyah binti Harist
9- Shafiyyah binti hay
10- Ramlah binti Abi Sufyan
11- Maimunah binti Al-Harist
12- Mariya binti Syamu’n
|
Putra Putri Nabi
|
1- Qasim
2- Abdullah (Al-Thayyib atau Al-Thahir)
3- Ibrahim
4- Zainab
5- Ruqayyah
6- Ummu Kalstum
7- Fatimah
|
Cucu Cucu Nabi
|
1- Ali
2- Abdullah
3- Hasan
4- Husen
5- Muhsin
6- Umamah
7- Ummu Kalstum
8- Zainab
|
Paman Nabi
(Dari Bapak)
|
1- Zubair (Abu Thahir)
2- Abu Thalib (Abdu Manaf)
3- Abbas
4- Dhirar
5- Hamzah
6- Al-Muqawm
7- Hijl
8- Harist
9- Abu lahab (Abdul U’zza’)
10- Ghaidaq
11-Abdul Ka’bah
12- Qustm
|
Bibi Nabi
(Dari Bapak)
|
1- Ummu Hakim Al-Baidha’
2- A’tikah
3- Umaimah
4- Arwa’
5- Burrah
6- Shafiyyah
|
Paman Nabi
(Dari Ibu)
|
1- Al-Aswad bin Yaghust
2- Abdullah bin Al-Arqam bin Yaghust
|
Istri Pertama
Khadijah binti Khuailid
Nama
|
Khadijah
|
Nama Bapak
|
Khuailid bin Asad bin Abdul U’zza’ bin Qushay bin Kilab bin Murrah
|
Nama Ibu
|
Fatimah binti Zaidah
|
Tempat dan Tanggal Lahir
|
Makkah 68 sebelum Hijrah
|
Tempat dan Tanggal Pernikahan
|
Makkah, tahun 28 sebelum Hijjrah
|
Mahar
|
20 unta betina
|
Status
|
Janda
|
Tempat dan Tanggal Wafat
|
Makkah, tahun 10 setelah kenabian dinamakan “Tahun Kesedihan”
|
Lama Perkawinan
|
25 tahun
|
Nama Anak dari Nabi saw
|
1- Zainab
2- Al-Qasim
3- Ruqayyah
4- Ummu Kalstum
5- Fatimah
6- Abdullah (Al-Thayyib atau Al-Thahir)
|
Nama Suami Pertama
|
Abu Halah (Nabbasy bin Zararah Al-Tamimi)
|
Nama Anak dari Suami Pertama
|
1- Hind (Masuk Islam)
2- Halah (Masuk Islam)
|
Nama Suami Kedua
|
A’tik bin Abid Al-Makhzumi
|
Nama Anak dari Suami Kedua
|
1- Hind (Masuk Islam)
|
Tanda Tanda Istimewa
|
1- Istri pertama dan tercinta yang tidak pernah dimadu.
2- Wanita pertama yang menyambut seruan iman tanpa membantah dan berdebat.
3- Mengorbankan seluruh hidupnya, jiwanya, dan hartanya untuk kepentingan dakwah Nabi saw
4- Rasulallah saw pernah bersabda
“Laki laki sempurna banyak sekali, dan tidak ada yang sempurna dari wanita kecuali empat, Mariyam binti I’mran, Asiya istri Firaun, Khadijah binti Khuailid dan Fatimah binti Muhammad”
5- Akhlaknya sangat membekas di hati suaminya, Rasulallah saw, sehingga beliau selalu menyebut-nyebut kebaikanya walupun ia telah wafat.
6- Allah telah menyampikan salam khususNya untuk Khadijah ra melalui perantaraan Jibril as kepada Rasulallah saw disertai kabar gembira “Aku telah sediakan baginya rumah di surga yang dibuat dari emas yang tiada kesusahan baginya dan kepayahaan”
|
Istri Kedua
Saudah Al-A’miriyah
Nama
|
Saudah (Al-A’miriyah)
|
Nama Babak
|
Zima’h bin Qais bin Abdu Syamsy
|
Nama Ibu
|
Syumusy binti Qais bin Zaid
|
Tempat dan Tanggal Lahir
|
Makkah 68 Sebelum Hijrah
|
Tempat dan Tanggal Pernikahan
|
Makkah, 3 sebelum Hijrah
|
Status
|
Janda tua, tidak cantik, dan memiliki 5 anak
|
Mahar
|
Tidak ada
|
Lama Perkawinan
|
14 Tahun
|
Sebab Perkawinan Kedua
|
Dilamar setelah wafat Khadijah ra untuk mengurus putra putri Nabi saw. Ia tua seusia Khadijah, istri Nabi, dan pula tidak cantik
|
Nama Anak dari Nabi
|
Tidak dikaruniai keturunan
|
Nama Suami Pertama
|
Sakran bin A’mr, ikut berhijrah ke Habasyah
|
Tanda Tanda Istimewa
|
1- Istri kedua setelah wafat Khadijah ra.
2- Tidak menolak permintaan Nabi mengawininya. Ia berkata “Wahai Rasulallah aku tidak berkehendak untuk kawin lagi, tapi aku ingin dibangkitkan di Hari Kiamat bersama istrimu dan mendapat pahala yang sama dengannya”
3- Senang bercanda. Pernah Ia berkata “Wahai Rasulallah aku sholat malam di belakangmu, sewaktu ruku’ aku pegang hidungku takut keluar darah karna ruku’mu terlalu lama”. Rasulallah swa tertawa.
|
Istri Ketiga
A’isyah binti Abu Bakar
Nama
|
A’isyah
|
Nama Bapak
|
Abu Bakar Assiddiq
|
Nama Ibu
|
Zainab binti Abdu Dahman (Ummu Ruman)
|
Tempat dan Tanggal Lahir
|
Makkah, tahun 9 sebelum Hijrah
|
Tempat dan Tanggal Pernikahan
|
Madinah, tahun pertama Hijrah
|
Mahar
|
400 Dirham
|
Setatus
|
Perawan
|
Lama Perkawinan
|
11 Tahun
|
Sebab Perkawinan
|
1- Memperkuat hubungan Nabi saw dengan sahabat pertama Abu Bakkar Assiddiq ra .
2- Diangkat sebagai wakil Nabi bagi wanita dalam memberi penerangan ilmu agama. Para sahabat Nabi saw menyakinkan bahwa tidak ada satu masalah apapun yang ditanya A’isyah kecuali mereka mendapatkan jawaban darinya.
|
Tempat dan Tanggal Wafat
|
Madinah, Ramadhan 58 Hijrah
|
Nama Anak dari Nabi
|
Tidak dikaruniai keturunan
|
Tanda Tanda Istimewa
|
1- Satu satunya perawan yang dikawini Nabi saw.
2- Pintar dan banyak membawakan hadist Nabi saw.
3- Dijuluki Ummu Abdullah oleh Nabi saw karena kecintaannya kepada Abdullah bin Zubair, anak saudara perempuan A’isyah ra.
4- Turun baginya ayat ifik (tersebarnya berita bohong tentang dirinya) – lihat surat An-Nur 11,12 dan terjemahannya.
|
Istri Keempat
Hafshah binti Umar bin Khattab
Nama
|
Hafshah
|
Nama Bapak
|
Umar bin Khattab
|
Nama Ibu
|
Zainab binti Madhu’n
|
Tempat dan Tanggal Lahir
|
Makkah, tahun 18 sebelum Hijrah Nabi
|
Tempat dan Tanggal Pernikahan
|
Madinah, Tahun 3 Hijrah
|
Mahar
|
xxx
|
Status
|
Janda
|
Lama Perkawinan
|
8 Tahun
|
Sebab Perkawinan
|
1- Memperkuat hubungan Nabi saw dengan sahabat kedua Umar bin Khattab ra
2- Menghormati suami pertama Khunais bin Hudhafah yang mati syahid dalam peperangan Uhud
|
Tempat dan Tanggal Wafat
|
Madinah, Tahun 41 Hijrah
|
Nama Anak dari Nabi
|
Tidak dikaruniai keturunan
|
Nama Suami Pertama
|
Khunais bin Hudhafah mati syahid dalam peperangan Uhud
|
Tanda Tanda Istimewa
|
1- Sastrawan unggul
2- Selalu puasa dan sholat malam.
3- Pernah diputus Nabi saw kemudian Jibril datang kepada beliau lalu berkata “Kembalilah kamu wahai Muhammad kepada Hafshah sesungguhnya ia wanita yang selalu puasa dan bangun malam, sesungguhnya ia istrimu di surga”
3- Penjaga Mushhaf pertama (Al-Quran) yang dikumpulkan Abu Bakar Siddik ra di rumahnya
|
Istri kelima
Zainab binti Khuzaimah
Nama
|
Zainab Ummul Masakin (Ibu orang orang miskin)
|
Nama Bapak
|
Khuzaimah bin Al-Harist bin Abdullah
|
Nama Ibu
|
Hind binti A’uf
|
Tempat dan Tanggal Lahir
|
Makkah, tahun 26 sebelum hijrah
|
Tempat dan Tanggal Pernikahan
|
Madinah, Ramadhan 3 Hijrah
|
Status
|
Janda
|
Mahar
|
400 Dirham
|
Lama Perkawinan
|
8 Bulan
|
Sebab Perkawinan
|
Menghormati suaminya pertama, Abdullah bin Jahsy, saudara susu Nabi saw yang mati syahid dalam peperangan Uhud
|
Nama Suami Pertama
|
Abdullah bin Jahsy, saudara susu Nabi saw. dikarunia 4 anak darinya
|
Nama Anak dari Nabi
|
Tidak dikaruniai keturunan
|
Tempat dan Tanggal Wafat
|
Madinah, Rabiul Akhir tahun 4 Hijrah
|
Tanda Tanda Istimewa
|
1- Senang bersadakah dan memberi makan orang miskin, makanya dijuluki Ummul Masakin (Ibu orang orang miskin)
2- Ia saudaranya istri Nabi Maimunah binti Harist dari ibu
3- Istri pertama yang wafat setelah wafatnya Nabi saw.
|
Istri Keenam
Hind binti Hudhaifah
Nama
|
Hind atau Ummu Salamah Al-Makhzumiyah
|
Nama Bapak
|
Abi Umayyah (Hudhaifah bin Al-Mughirah)
|
Nama Ibu
|
A’tikah binti A’mir
|
Tempat dan Tanggal Lahir
|
Makkah, tahun 30 sebelum Hijrah Nabi
|
Tempat dan Tanggal Pernikahan
|
Madinah, tahun 4 Hijrah
|
Status
|
Janda
|
Mahar
|
Perabotan rumah tangga
|
Lama Perkawinan
|
7 Tahun
|
Sebab Perkawinan
|
1- Menghormati suaminya Abi Umayyah saudara susu Nabi saw yang telah wafat
2- Mengikat hubungan tali persaudaraan dengan bapaknya ketua suku Quraisy terbesar dari Bani Makhzum
|
Nama Suami Pertama
|
Abu Salamah Abdullah bin Abul Asad, saudara susu dan anak bibi Nabi saw yang berhijrah ke Habasyah dan Madinah.
|
Nama Anak dari Nabi
|
Tidak dikaruniai keturunan
|
Tempat dan Tanggal Wafat
|
Madinah, Syawal 61 Hijrah.
|
Tanda Tanda Istimewa
|
1- Wanita pertama yang berhijrah ke Habasyah
2- Wanita pertama yang masuk ke Madinah dengan unta berkamar (Houdaj)
3- Cantik, Cerdik dan berakal. Nabi saw selalu menghargai ide-idenya diantaranya saat perjanjian Al- Hudaibiyah. Sahamnya terhadap da’wah Nabi saw sangat besar.
4- Ia adalah anak paman Khalid bin Walid dan saudara susu A’mmar bin yasir
5- Ketika turun ayat “Innama Yuridullah Liyudhiba A’nkumurijsa Ahlalbait” di rumahnya, iapun berkata “Wahai Rasulallah apakah aku termasuk Ahlul Bait?” Rasulallah saw menjawab “Betul insyallah”
|
Istri Ketujuh
Zainab binti Jahsy
Nama
|
Zainab atau Ummul Masakin kedua (Ibu orang orang Miskin kedua), dijuluki juga Ummul Hakam
|
Nama Babak
|
Jahsy bin Riab
|
Nama Ibu
|
Umaimah binti Abdul Muthalib (Bibi Nabi saw)
|
Tempat dan Tanggal Lahir
|
Makkah, tahun 30 sebelum Hijrah Nabi saw
|
Tempat dan Tanggal Perkawinan
|
Madinah, Tahun 5 Hijrah
|
Status
|
Janda
|
Mahar
|
400 Dirham
|
Lama Perkawinan
|
6 Tahun
|
Sebab Perkawinan
|
Dikawini atas perintah dari Allah demi untuk membatalkan hukum “Attabanni” atau pengangkatan anak setelah ditalak oleh anak
angkat Nabi saw Zed bin Haristah. Lihat surat Al-Ahzab 37 dan terjemahannya
|
Nama Suami Pertama
|
Zed bin Haristah
|
Nama Anak dari Nabi
|
Tidak dikaruniai keturunan
|
Tempat dan Tanggal Wafat
|
Madinah, Tahun 20 Hijrah
|
Tanda Tanda Istimewa
|
1- Pengiba, suka bersedekah, dijuluki Ibu orang orang miskin kedua.
2- Istri yang bangga karna dinikahi Nabi saw atas pernitah Allah
|
Istri Kedelapan
Juairiyah binti Harist
Nama
|
Juairiyah (Yahudi)
|
Nama Babak
|
Harist bin Abi Dhirar
|
Nama Ibu
|
xxx
|
Tempat dan Tanggal Lahir
|
Tahun 16 sebelum Hijrah
|
Tempat dan Tanggal Pernikahan
|
Tahun 5 Hijrah (Setelah Peperangan Bani Al-Mushtaliq)
|
Status
|
Janda
|
Mahar
|
400 Dirham
|
Lama Perkawinan
|
6 Tahun
|
Sebab Perkawinan
|
Ia anak perempuan pemimpin Yahudi dari Bani Al-Mushtaliq yang ditawan. Rasulallah saw memberikan dua pilihan untuk pembebasannya, membayar upeti atau dikawini Nabi saw. Ia memilih dikawininya. Kemudian seluruh tawanan Bani Al-Mushtaliq dibebaskan karena hubungan beliau dengan pimpinanya menjadi kekeluargaan (mertua Nabi)
|
Nama Suami Pertama
|
Musafih bin Shafwan
|
Nama Anak dari Nabi
|
Tidak dikaruniai keturunan
|
Tempat dan Tanggal Wafat
|
Madinah, Tahun 56 Hijrah
|
Tanda Tanda Istimewa
|
1- Senang berpuasa dan beribadah
2- Membawa keberkahan bagi kaumnya karena hubunganya dengan Nabi saw sebagai istri. A’isyah ra berkata “Aku tidak mendapatkan wanita yang membawa keberkahan bagi kaumya selain Juairiyah”
|
Istri Kesembilan
Shafiyyah binti Hay
Nama
|
Shafiyyah (Yahudi)
|
Nama Babak
|
Hayy bin Akhthab
|
Nama Ibu
|
Burrah binti Samual
|
Tempat dan Tanggal Lahir
|
Khaibar, Tahun 10 sebelum Hijrah Nabi saw
|
Tempat dan Tanggal Pernikahan
|
Saat kembalinya dari Khaibar, Tahun 7 Hijrah
|
Status
|
Janda
|
Mahar
|
Pembebasan dari tawanan Khaibar
|
Lama Perkawinan
|
4 Tahun
|
Sebab Perkawinan
|
Ia anak perempuan pemimpin Yahudi dari Bani Nadhir yang ditawan. Rasulallah memberikan dua pilihan, dibebaskanya dari tawanan atau dinikahi Nabi saw. Ia memilih dinikahinya. Setelah dinikahi seluruh tawanan Bani Nadhir diberikan otoriti untuk tetap tinggal di Khaibar .
|
Nama Suami
|
1- Salam bin Musykam
2- Kinanah bin Rabie’
Kedua duanya sastrawan besar Yahudi
|
Nama Anak dari Nabi
|
Tidak dikaruniai keturunan
|
Tempat dan Tanggal Wafat
|
Madinah, Tahun 50 Hijrah
|
Tanda Tanda Istimewa
|
1- Benar, bijaksana dan dipercaya
2- Membela Khalifah Ustman di saat pengepungan orang orang pemberontak yang ingin membunuhnya, Ia membawa makanan dan minuman baginya
3- Setelah perselisihan faham dengan A’isyah ra dan Hafshah ra ia mengadukan halnya kepada Nabi saw. Beliau pun bersabda ”Ya Shafiyyah! Katakanlah kepada A’isyah dan Hafshah bagaimana mereka lebih mulia darimu sedang suamimu Muhammad, bapakmu nabi Harun dan pamanmu nabi Musa”
|
Istri Kesepuluh
Ramlah binti Abu sufyan
Nama
|
Ramlah (Ummu Habibah)
|
Nama Babak
|
Abu Sufyan bin Harb
|
Nama Ibu
|
Shafiyyah binti abil A’sh
|
Tempat dan Tanggal Lahir
|
Makkah, tahun 30 sebelum Hijrah Nabi saw
|
Tempat dan Tanggal Pernikahan
|
Madinah, Tahun 7 Hijrah
|
Status
|
Janda
|
Mahar
|
400 Dinar dibayar oleh raja An-Najasyi (Ethiopia)
|
Lama Perkawinan
|
4 Tahun
|
Sebab Perkawinan
|
1- Membuat hubungan baik dengan Abu Sufyan pemimpin Qurasy Makkah yang memusuhi Nabi saw. Mendengar berita perkawinan Nabi saw dengan putrinya, Abu Sufyan merasa bangga. Ia berkata “Ia (Muhammad) adalah kuda pacu yang tidak pernah menundukan hidungnya ke tanah (sangat mulia)”.
2- Membalas jasa Ramlah yang telah berhijrah ke Habasyah hingga wafat suaminya.
|
Nama Suami Pertama
|
Ubaidillah bin Jahsy
|
Nama Anak dari Nabi
|
Tidak dikaruniai keturunan
|
Tempat dan Tanggal Wafat
|
Madinah, Tahun 44 Hijrah
|
Tanda Tanda Istimewa
|
1- Sabar dan banyak membawa keberkahan
2- Ikut berhijrah ke Habasyah (Ethiopia) bersama sama suaminya Ubaidillah yang masuk agama Kristen dan mati di sana.
3- Dilamar Nabi saw dengan mahar 400 dinar yang dibayar oleh Raja Habasyah (Ethiopia) sebagai hadiah darinya.
|
Istri Kesebelas
Maimunah binti Harist
Nama
|
Maimunah (Nama Asalnya Burrah, diganti Nabi saw menjadi Maimunah)
|
Nama Babak
|
Harist bin Huzn Al-Hilali
|
Nama Ibu
|
Hind bint A’uf
|
Tempat dan Tanggal Lahir
|
Makkah, Tahun 18 sebelum Hijrah
|
Tempat dan Tanggal Pernikahan
|
Kampung Saraf dekat Makkah, tahun 7 Hijrah
|
Status
|
Janda
|
Mahar
|
400 Dirham
|
Lama Perkawinan
|
5 Tahun
|
Sebab Perkawinan
|
1- Membuat hubungan kekeluargaan dengan kabilah Al-Hilali (kabilah menengah).
2- Diriwayatkan perkawinanya dirayakan di kampung Saraf dekat kota Makkah dan diundang semua pamong peraja Quraisy untuk menghadirinya. Mereka merasa bangga sehingga selalu disebut-sebut “Mantu kami Muhammad”
|
Nama Suami Pertama
|
1- Masu’d bin A’mr bin Umair As-Staqafi (Ditalak)
2- Abu Rihim bin Abdul U’zza Al-A’miri (Bercerai Mati)
|
Nama Anak dari Nabi
|
Tidak dikaruniai keturunan
|
Tempat dan Tanggal Wafat
|
Makkah, Tahun 51 Hijrah
|
Tanda Tanda Istimewa
|
1- Senang bersilaturahim dengan keluarga dan banyak bertakwa kepada Allah.
2- Rasulallah saw bersabda “Wanita yang beriman ialah Maimunah istri Nabi, saudara saudaranya adalah Ummu Fadhl binti Harist, Salma binti Harist istri Hamzah dan Asma’ binti U’mais saudaranya dari ibu”
|
Istri Keduabelas
Mariya Al-Qibthiyyah
Nama
|
Mariya
|
Nama Babak
|
Syamu’n
|
Nama Ibu
|
xxx
|
Tempat dan Tanggal Lahir
|
Asiyut, Mesir
|
Tempat dan Tanggal Pernikahan
|
Madinah, Tahun 7 Hijrah
|
Status
|
Janda
|
Mahar
|
didatangi dari Mesir sebagai hadiah dari Raja Muqauqis untuk Nabi saw
|
Lama Perkawinan
|
4 Tahun
|
Sebab Perkawinan
|
1- Satu satunya budak belian, setelah dimerdekanan, menjadi istri Nabi saw dan mendapat keturunan darinya.
2- Menghapus perbudakan
3- Ia sebagai hadiah dari raja Mesir Muqauqis untuk Nabi saw
|
Nama Suami Pertama
|
xxx
|
Nama Anak dari Nabi saw
|
Ibrahim
|
Tempat dan Tanggal Wafat
|
Madinah, Tahun 16 Hijrah
|
Tanda Tanda Istimewa
|
1- Dicintai Nabi saw, kecintaan ini tercermin dari sabda beliau “Sesungguhnya kamu akan membuka negeri Mesir, negeri yang dinamai Al-Qirath (Al-Qibth), jika kamu memasukinya berbuat baiklah kepada penduduknya sesungguhnya bagi mereka keselamatan dan kekeluargaan (sher)
2- Dikaruniai putra yang diberi nama Ibrahim (wafat semasih kecil)
|
PUTRA – PUTRI - NABI
Pertama
Zainab
Nama
|
Zainab
|
Nama Babak
|
Muhammad bin Abdullah SAW
|
Nama Ibu
|
Khadijah binti Khuilid ra
|
Tempat dan Tanggal Lahir
|
Makkah, tahun 23 sebelum Hijrah Nabi saw
|
Jenis Kelamin
|
Perempuan
|
Tempat dan Tanggal Pernikahan
|
Makkah
|
Nama Suami
|
Abul A’sh bin Rabie’ (Anak Halah binti Khuailid, Saudara Khadijah ra)
|
Nama Anak
|
1- Ali (Wafat semasih kecil)
2- Umamah (Dikawini Imam Ali ra setelah wafat Fatimah ra kemudian dikawini Mughirah bin Naufal setelah Imam Ali ra), dari kedua duannya tidak mendapatkan keturunan
|
Tempat dan Tanggal Wafat
|
Madinah, Tahun 8 Hijrah. Rasulallah saw sendiri turun ke dalam kuburan disaat pemakaman.
|
Wafat Pada Usia
|
31 tahun
|
Tanda Tanda Istimewa
|
1- Sabar dalam segala musibah menimpahnya. Rasulallah saw bersabda atas diri Zainab “Sesungguhnya ia adalah sebaik baiknya anakku dalam menerima musibah”.
2- Ikut berhijrah bersama sama Nabi saw.
3- Menolak duduk di Makkah dengan suaminya yang belum masuk Islam. Setelah masuk islam tahun 8 Hijrah, Nabi saw mengembalikannya kepada suaminya.
|
Kedua
Qasim
Nama
|
Qasim
|
Nama Bapak
|
Muhammad bin Abdullah SAW
|
Nama Ibu
|
Khadijah binti Khuailid ra
|
Tempat dan Tanggal Lahir
|
Makkah
|
Jenis Kelamin
|
Laki Laki
|
Tempat dan Tanggal Wafat
|
Makkah, wafat dalam usia kurang dari setahun
|
Ketiga
Ruqayyah
Nama
|
Ruqayyah
|
Nama Bapak
|
Muhammad bin Abdullah saw
|
Nama Ibu
|
Khadijah binti khuailid
|
Tempat dan Tanggal Lahir
|
Makkah, tahun 22 Sebelum Hijrah
|
Jenis Kelamin
|
Perempuan
|
Tempat dan Tanggal Perkawinan
|
Makkah. Dua kali menikah dengan:
1- U’tbah bin Abu Lahab (Masuk islam tahun pembebasan Makkah)
2- Ustman bin Affan, ikut berhijrah bersamanya ke Habasyah (Ethoipia) .
|
Nama Anak
|
Abdullah bin Ustman bin Affan (wafat semasih kecil)
|
Tempat dan Tanggal Wafat
|
Madinah, tahun 2 Hijrah (wafat dalam usia 24 tahun)
|
Tanda Tanda Istimewa
|
Mendapatkan pengakuan Nabi saw atas penjagaan Allah terhadap diri dan suaminya Ustman bin Affan saat berhijrah ke Habasyah. Beliau bersabda “Allah telah menjaga Ustman dan keluarganya setelah penjagganNya terhadap Lut as saat berhijrah”
|
Keempat
Ummu Kalstum
Nama
|
Ummu Kalstum
|
Nama Babak
|
Muhammad bin Abdullah SAW
|
Nama Ibu
|
Khadijah binti Khuilid ra
|
Tempat dan Tanggal Lahir
|
Makkah, Tahun 19 Sebelum Hijrah Nabi saw
|
Jenis Kelamin
|
Perempuan
|
Tempat dan Tanggal Perkawinan
|
Menikah dua kali di Makkah dan Madinah
|
Nama Suami
|
1- Di Makkah dengan U’taibah bin Abu Lahab (mati musyrik)
2- Di Madinah tahun 3 Hijrah dengan Ustman bin Affan ra yang dijuluki Dhun-Nurain karena menikah dengan dua putri Nabi saw
|
Nama Anak
|
Tidak mendapakan keturunan
|
Tempat dan Tanggal Wafat
|
Madinah, tahun 9 Hijrah
|
Wafat Pada Usia
|
28 tahun
|
Tanda Tanda Istimewa
|
1- Menikah dengan sahabat Nabi saw yang mulia Ustman bin Affan ra setelah mati suami pertama U’taibah bin Abi Lahab (kafir)
2- Dinikahkan Nabi saw atas perintah Allah. Rasulallah saw bersabda atas dirinya “Aku telah mendapat perintah dari Allah untuk menikahkan putriku Ummu Kalstum dengan Ustman”
|
Kelima
Fatimah (Al-Zahra’)
Nama
|
Fatimah (Al-Zahra’)
|
Nama Babak
|
Muhammad bin Abdullah SAW
|
Nama Ibu
|
Khadijah binti Khuilid ra
|
Tempat dan Tanggal Lahir
|
Makkah, tahun 18 sebelum Hijrah
|
Jenis Kelamin
|
Perempuan
|
Tempat dan Tanggal Perkawinan
|
Madinah, tahun 2 Hijrah
|
Nama Suami
|
Ali bin Abi Thalib ra
|
Nama Anak
|
Hasan, Husen, Muhsin (wafat semasih kecil), Ummu Kalstum, Zainab
|
Tempat dan Tanggal Wafat
|
Madinah, 3 Ramadhan tahun 11 Hijrah
|
Wafat Pada Usia
|
29 Tahun
|
Tanda Tanda Istimewa
|
1- Sangat dicintai Nabi saw. Beliau bersabda atas diri Fatimah “ “Fatimah adalah bagian dariku, siapa yang menyakitinya berarti menyakitiku, siapa yang membuatnya gembira maka ia telah membahagiakanku” .
2- Disaat perkawinannya dengan Imam Ali ra beliau berdoa “Ya Allah berilah keberkahan bagi keduanya, berilah keberkahan atas keduanya dan berilah keduanya keberkahan dalam keturunannya”
3- Rasulallah saw tidak mendapatkan keturunan kecuali dari keturunan Fatimah dan Ali ra
4- Sangat sederhana dalam berumah tangga dengan imam Ali ra, bahkan sering kekurangan. Beberapa kali ia harus menggadaikan barang-barang keperluan rumah tangga untuk membeli makanan, sampai-sampai kerudungnya pernah digadaikan kepada seorang Yahudi Madinah. Namun demikian, mereka tetap bahagia sebagai suami istri sampai akhir hayat
|
Keenam
Abdullah
Nama
|
Abdullah (At-Thayyib atau At-Thahir)
|
Nama Babak
|
Muhammad bin Abdullah SAW
|
Nama Ibu
|
Khadijah binti Khuilid ra
|
Tempat dan Tanggal Lahir
|
Makkah, lahir sebelum Nabi diutus sebagai Rasul
|
Jenis Kelamin
|
Laki laki
|
Tempat dan Tanggal Wafat
|
Makkah, sebelum Nabi saw diutus sebagai Rasul (usianya kurang dari setahun)
|
Ketujuh
Ibrahim
Nama
|
Ibrahim
|
Nama Babak
|
Muhammad bin Abdullah saw
|
Nama Ibu
|
Mariya binti Syamu’n
|
Nama Penyusu
|
Ummu Saif
|
Tempat dan Tanggal Lahir
|
Madinah, Dhul Hijjah tahun 8 Hijrah
|
Jenis Kelamin
|
Laki laki
|
Tempat dan Tanggal Wafat
|
Madinah, tahun 10 Hijrah (wafat dalam usia kurang dari 3 tahun)
|
Tanda Tanda Istimewa
|
1- Sangat dicintai Nabi saw
2- Diberi nama Ibrahim mengambil barakah dari nama datuk beliau Ibrahim as
|
Cucu Nabi Saw.
Pertama
Hasan
Nama
|
Hasan (Abu Muhammad)
|
Nama Bapak
|
Ali bin Abi Thalib
|
Nama Ibu
|
Fatimah binti Muhammad saw
|
Tempat dan Tanggal Lahir
|
Madinah, 15 Ramadhan 3 H
|
Jenis Kelamin
|
Laki laki
|
Nama Istri
|
Banyak beristri
|
Nama Anak
|
Zeid, Hasan, Qasim, Abu Bakar, Abdullah, A’mr, Abdurahman, Umar dll
|
Tempat dan Tanggal Wafat
|
Madinah, tahun 49 H
|
Tanda Tanda Jasmani
|
Putih kemerah merahan, bermata jeli, berparas bundar, berambut hitam, berjenggot tebal, paras beliau mirip dengan paras Nabi saw
|
Tanda Tanda Istimewa
|
1- Teliti dan berhikmah dalam mengambil keputusan. Rasulallah saw pernah bersabda “Sesungguhnya anakku ini (Hasan) penghulu semoga Allah menjadikanya pengishlah antara dua golongan besar”
2- Dibaiat pada bulan Ramadhan 40H sebagai Khalifah kelima setelah wafat ayahnya Ali ra selama 6 bulan kemudian beliau menyerahkan kekhilafaanya kepada Muawiyah bin Abi Sufian. Dinamakan tahun itu tahun Jama’ah, tahun persatuan suara muslimin.
|
Kedua
Husein
Nama
|
Husein (Abu Abdullah)
|
Nama Bapak
|
Ali bin Abi Thalib ra
|
Nama Ibu
|
Fatimah binti Muhammad saw
|
Tempat dan Tanggal Lahir
|
Madinah, 5 Sya’ban 4 Hijrah
|
Jenis Kelamin
|
Laki laki
|
Nama Istri
|
Rabab binti Imrul Qais
|
Nama Anak
|
Ali Al-Akbar, Ali Zainal Abidin, Ali Al-Ashghar, Abu Bakar, Umar, Abdullah, Muhammad, Ja’far
|
Tempat dan Tanggal Wafat
|
Karbala’ dekat Kufah, 10 Muharam 61 Hijrah
|
Tanda Tanda Jasmani
|
Berperawakan kuat dan perkasa, bertubuh sedang, berkening luas, berjenggot tebal, berdada lebar, bertulang besar, berambut tebal, hitam, suaranya berwibawa dan enak didengar.
|
Tanda Tanda Istimewa
|
1- Tegas dan berani mengambil keputusan, tidak takut melawan musuh, mati syahid di Karbala’ dalam membela kebenaran
2- Berparas mirip dengan Nabi saw. Rasulallah saw bersabda “Husein dariku dan aku dari Husen”
3- Sangat dicintai Nabi saw, beliau bersabda “Telah dicintai Allah siapa yang mencintai Husen”.
4- Pemuda ahli surga sesuai dengan sabda Nabi saw “Siapa yang ingin melihat pemuda dari surga maka lihatlah Husein”.
Dan masih banyak tanda tanda istimewa yang tidak bisa disebut di buku kecil ini.
|
PENINGGALAN NABI
Foto peninggalan Nabi terdapat dalam Galeri Foto klic disana Anda dapat melihatnya Semoga bermangfaat.
Salam dari :Nurassajati Purnama Alam.
Mohon Maaf Saudaraku Jika Gambar Photonya Nggak Nampak Anda Bisa Melihatnya Di Ruangan Galeri Photo
Mohon Maaf Saudaraku Jika Gambar Photonya Nggak Nampak Anda Bisa Melihatnya Di Ruangan Galeri Photo
Bantuan Allah Bagi Alwliya’
Setelah solat Ashar, Saad bin Abi Waqqas ra berjalan jalan di pasar kota Madinah. Ia menelusuri pasar sampai ke ujungnya. Di sana beliau melewati tempat yang bernama Ahjar Alzait. Tak bererapa lama, ia melihat sekelompok penduduk desa mengerumuni seorang yang sedang menunggangi unta. Ia sangat sombong dan memperlihatkan dirinya bahwa ia adalah seorang pemberani dan pahlawan perang. ia berteriak teriak mengatakan bahwa dirinya lebih hebat dari Ali bin Abi Thalib ra. Bahkan ia menghinanya dengan kata kata yang tidak sopan.
Saad yang kebetulan berada di sana, menanya salah seorang yang sedang berdiri apa yang sebenarnya telah terjadi terhadap diri orang yang sedang menunggangi unta itu.
Mendengar uraian orang trb, saad sangat marah dan langsung menegurnya “apakah kamu tahu siapa Ali bin Abi Thalib itu? Bukankah ia orang yang pertama tama masuk islam? Bukankan ia orang yang pertama tama solat berjamaah bersama Rasulallah saw? Bukankah ia orang yang paling berzuhud? Bukankah ia orang yang paling berilmu? Bukankah ia yang menikahi putrinya Rasulallah? Bukankah ia pemimpin perang? Bukankah ia pembawa bendera Rasulallah dalam peperangnya melawan musuh Allah?”
Kemudian Saad bin Abi Waqqas solat dua rakaat, menghadap ke kiblat dan mengangkat tanganya. Ia berdoa kepada Allah dengan penuh kekhushu’an agar diturunkan kepada orang tadi bala’ dan kutukan Nya.”Ya Allah sesungguhnya orang itu telah meremehkan salah seorang wali dari awliya’ Mu. Perlihatkanlah kekuasanmu di hadapan mereka”. Begitu selesai doa dibacakan, unta yang ditunggangi laki laki tadi berontak sekuat kuatnya, sehingga ia jatuh nyungsep ke bawah. Kepalanya pecah terdampar batu. Akhirnya ia mati seketika di hadapan halayak ramai.*
Wallahua’lam
Sumber: Kitab Al-Mustadrak
Janazah diusung penduduk kota Madinah menujuh Masjid. Keluarganya memohon kepada Rasulallah saw agar mengimami solat janazah. Sebelum solat didirikan, beliau bertanya kepada keluarganya apakah mayat mempunyai utang? Keluarganya menjawab “betul wahai Rasulallah, ia masih menunggak utang dua dinar”. Mendengar mayat masih bersangkutan utang dua dinar kepada seseorang, beliau menolak bersholat atas janazah.
Secara kebetulan, Imam Ali ra berada bersama sama Rasulallah saw di masjid. Beliau sangat berharap agar mayat disolatkan terlebih dahulu oleh Rasulallah saw sebelum dikubur. Lalu beliau mendekati Rasulallah saw seraya berkata “Ya Rasulallah, utang mayit dua dinar menjadi tanggunganku. Aku siap menjaminnya”. Mendengar ulasan Imam Ali, baru Rasulallah saw berdiri bersolat janazah berjamaah bersama sama para sahabat lainya.
Usai sholat janazah beliau berkata “Wahai Ali, semoga Allah membalas kebaikan kamu. Barangsiapa yang menjamin saudaranya di dunia, maka Allah akan menjaminnya di akhirat. Sesungguhnya tidaklah bagi mayat kecuali ia dituntut atas utangnya. Barangsiapa yang menjamin utang seorang mayat, maka Allah akan menjaminnya kelak di hari Kiamat”.
Wallahua’lam
Sumber: Kitab Al Imam Ali bin Abi Thalib – Mohd Rasyid Ridho
Peringatan bagi Karabat Nabi
Setelah turun wahyu di gua Hira’, Rasulallah saw tak henti hentinya berdawah secara diam diam selama tiga tahun. Beliau tidak segan segan mengajak Quraisy Makkah kepada agama baru siang dan malam. Kemudian turun perintah Allah untuk menjaharkan dawah trb kepada karabat beliau yang terdekat “Dan berilah peringatan kepada karabat karabatmu yang terdekat” al syuara’ 214. Begitu turun wahyu tadi, beliau mengundang semua karabat karabat beliau dari kaum Quraisy untuk berkumpul di tempat tertentu.
Setelah mereka berkumpul, Rasulallah memulai membuka pembicaraanya “seandainya aku katakan bahwa di balik bukit sana ada pasukan berkuda yang akan menyerang kalian, apa kalian percaya?” Mereka serentak menjawab: “Ya, kami percaya, karena kamu tidak pernah sama sekali berbuat bohong”. Lalu Rasulallah berkata lagi: “Ketahuilah, aku ini diutus oleh Allah untuk memperingatkan keluarga dan kerabat terdekatku, aku tidak punya kepentingan dunia dan tidak punya kepentingan akhirat. Apakah ada diantara kalian yang membaiatku dan menjadikanku sebagai saudara dan teman?”
Begitu mendengar seruan Rasulallah saw mereka kaum Quraisy, ribut di majlis itu. Tak ada satu diantara karabat beliau yang hadir di majlis tadi berdiri membaiatnya. Kemudian suasana menjadi hening, tak ada suara, tak ada bisikan, majlis menjadi sunyi seketika. Hal ini berlangsung beberapa saat. Tiba tiba terdengar suara anak kecil dari tempat duduknya yang agak berjauhan. Dengan lantang anak itu berkata “Aku, Ya Rasulallah”. Anak itu adalah Ali bin Abi Thalib ra. Ia bangun dari tempat duduknya berjalan mendekati Rasulallah saw.
Rupanya reaksi Imam Ali ra kurang mendapat sambutan dari Rasulallah saw. Karena yang diinginkan membaiat beliau bukan anak kecil, akan tetapi para pemuka Quraisy. Rasulallah saw menyuruhnya duduk dan mengulangi pembicaraanya “Apakah ada diantara kalian yang membaiatku dan menjadikanku sebagai saudara dan teman?”. Untuk kedua kalinya pula tidak terdengar suara, tidak ada diantara karabat beliau yang bangun untuk membaiatnya. Kemudian Ali ra yang duduk di samping beliau berdiri lagi seraya berkata “Aku, Ya Rasulallah”. Kali ini Rasulallah saw hanya menganggukan kepalanya tanda salut atas perbuatnya. Dengan senyum beliau memerintahkanya untuk kembali duduk.
Kemudian beliau mengulangi pembicaraanya untuk yang ketiga kalinya “Wahai bani Abdul Muttalib, sesungguhnya aku telah diutus Allah kepada kalian khusunya dan kepada semua manusia umumnya. Apakah ada diantara kalian yang mau membaiatku dan menjadikanku sebagai saudara dan teman?”. Begitu pula beliau tidak mendapatkan reaksi atau jawaban yang enak dari para karabat beliau hanya Imam Ali bin Abi Thalib ra yang menyambutnya “Aku, Ya Rasulallah yang menjadi saudara dan temanmu”. Rasulallah tersenyum lebar dan menepuk dada imam Ali ra tanda salut dan ridho dengan apa yang telah dilakukanya.
Di akhir jalsah, berdirilah paman nabi sendiri yang bernama Abu Lahab la’natallah a’laih seraya berkata dengan nada ketus, “Wahai Muhammad, apa hanya untuk ini kami dikumpulkan? Celaka kau !”. Iapun pergi sambil menggerutu.
Wallahua’lam
Sumber: Kitab Fadhail Asshahabah
Di sebuah rumah kecil, hidup seorang nenek buta yang memiliki seekor kambing, sebuah ember dan tikar yang sudah usang. Melihat keadaanya yang sangat menyedihkan, Umar bin Khattab berjanji kepadanya untuk datang setiap saat membantu membersihkan rumahnya, memeras susu kambing dan membawa makanan baginya.
Satu hari sebagaimana biasa ia datang ke rumah nenek buta itu, tapi hari itu sangat berbeda dengan hari hari yang lain, ia mendapatkan rumahnya sudah rapi, bersih, susu kambing sudah diperas dan makanan sudah tersedia. Beliau sangat heran siapa gerangan yang datang kerumah nenek itu?.
Hari berikutnya ia datang lagi ke rumahnya. Begitu pula ia dapatkan rumahnya sudah rapi, bersih, susu kambing sudah diperas dan makanan sudah tersedia. Timbul penasaran di hati Umar ra ingin cari tahu siapa gerangan yang datang membantu nenek tua tadi.
Hari berikutnya ia datang ke rumah nenek buta pagi pagi sekali. Hari itu berbeda dengan hari biasanya, ia tidak masuk ke rumahnya, tetapi ia duduk di luar rumah menunggu siapa gerangan yang datang ke rumahnya setiap hari. Tiba tiba seorang datang mengetuk pintu rumah nenek buta itu dan masuk ke dalam rumah. Ia adalah Abu Bakar Shiddik ra. Pada saat itu ia menjabat sebagi khalifah.
Setelah Umar ra mengetahui kejadian itu, Ia kembali pulang dan di hati beliau tersimpan kesan indah dan pujian terhadap perbuatan dan kemurahan hati khalifah Abu Bakar ra yang selalu mendahuluinya dalam segala kebaikan.
Wallahua’lam
Setelah wafatnya Umar bin Khattab ra dan Ustman bin Affan ra, Imam Ali bin Abi Thalib lebih senang hidup menyendiri, jauh dari lingkungan kehidupan masyarakat kota.
Suatu malam, pernah Imam Ali bin Abi Thalib duduk menyendiri di rumah. Di malam itu udara dingin mulai menyengat tubuh sedangkan ia hanya mengenakan pakaian biasa dan burdah* usang yang melilit di lehernya. Mata beliau tertunduk kebawah sambil bertasbih tak henti hentinya. Tiba tiba seorang laki laki datang ke rumahnya. Ia disebut Abu Maryam. Setelah dipersilahkan masuk, ia bersila dihadapan Imam Ali ra. Kedua tangannya memegang lutut beliau. Dengan penuh tawadhu’, ia berbisik kepada imam Ali ra “Ya Amirul Muminin, saya ada perlu sedikit”. Imam Ali pun berkata “Silahkan sebut keperluanmu”. Kemudian Abu Maryam berkata “buanglah burdah yang kau lilitkan di lehermu. Sesungguhnya burdah itu sudah usang tak pantas seorang Amirul Muminin seperti kamu mengenakanya”.
Mendengar ulasan Abu Maryam Imam Ali ra menagis tersedu sedu. Hal ini membuat Abu Maryam menjadi malu telah melontarkan kata kata yang menyinggung perasaan beliau. Setelah Imam Ali ra mulai redah dari tangisanya beliau pun berkata “Ya Aba Maryam, sesungguhnya setiap kali aku mengenakan burdah ini, timbul kecintaanku yang meluap luap kepadanya. Burdah ini hadiah dari temanku yang paling aku cintai”. Abu Maryam penasaran ingin tahu siapa gerangan teman beliau yang paling dicintainya. Ia langsung bertanya “Siapa gerangan temanmu yang paling kau cintai itu?”. Imam Ali pun menjawab “Umar bin Khattab. Umar bin Khattab kekasih Allah dan Allah kekasih Umar”. Kemudian beliau menangis lagi sambil mengusap air mata beliau dengan ujung burdahnya*.
Wallahua’lam
* Burdah artinya syal atau selendang yang digunakan untuk menutup sebagian tubuh
Sumber: Kitab “Tarikh al Madinah al Munawarah
Di pagi yang cerah, seorang perempuan tua berjalan terbungkuk bungkuk dengan tongkat di tangannya. Ia melewati tempat di mana Umar bin khatab ra dan rombongan Quraish sedang berdiri. Melihat wanita tua itu, Umar ra lari tergesa gesa mengejarnya dan ditinggalkan semua sahabat beliau. Belaiu menghampirinya dan menyapanya dengan penuh hormat. Beliau menundukan kepalanya dengan khidmah sehingga bisa mendengar apa yang diperintahkan kepadanya. Beliau tidak meninggalkannya sehingga semua urusan perempuan tua tadi beres.
Selesai membantunya, khalifah Umar bin Khattab ra kembali kepada rombongan kaum Quraish. Salah satu shahabat bertanya: “kenapa anda meninggalkan kami dan berlari kepada perempuan tua tadi?. Umar ra segera menjawab “kamu tahu siapa perempua tua tadi?” Sahabat berkata “Saya tidak tahu wahai Amirul Muminin?”. Khalifa Umar ra lalu menjelaskan perempuan tadi adalah Khaulah binti sta’labah. Allah telah mendengar pengaduannya dari atas tujuh lapis langit.
Cerita Khaulah binti Sta’labah sangat poluler, dan tertera dalam Al-Qur’an dalam surat Al-Mujadalah. Ia penyebab turunya surat tsb. Kisahnya, wanita itu telah dizhahirkan oleh suaminya Aus bin Shamit yaitu dengan mengatakan “kamu bagiku sudah seperti punggung ibuku”, dengan maksud dia tidak boleh menggauli istrinya sebagaimana ia tidak boleh menggauli ibunya. Menurut adat Jahiliah kalimat zhihar seperti kalimat thalak, seolah olah ia telah mentalak istrinya. Maka, Khaulah mengadukan halnya kepada Rasulallah saw. Beliau pun menjawab bahwa dalam hal ini belum ada wahyu turun dari Allah. Kemudian Khaulah berulangulang mendesak kepada Rasulallah saw supaya menetapkan sesuatu keputusan dalam hal ini. Sehingga kemudian turunlah ayat berikut ini:
“Sesungguhnya Allah telah mendengar perkataan wanita yang memajukan gugatan kepada kamu tentang suaminya, dan mengadukan halnya kepada Allah. Dan Allah mendengar soal jawab antara kamu berdua. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat” Al Mujadalah ayat 1.
Khalifah Umar ra berkata kepada para sahabatnya “Demi Allah seandainya dia tidak berpaling sampai malam, maka saya tidak akan berpaling pula sampai aku bisa membantunya”.
Wallahua’lam
Umar bin Khattab ra pernah memberikan kepada Ali bin Abi Thalib ra hadiah sepetak tanah yang memiliki sumber mata air. Untuk menambah luas tanahnya, beliau membeli sepetak lagi di sebelahnya. Kemudian beliau mengajurkan untuk membuat sumur di tanah itu. disaat penggalian, keluar mata air jernih yang terpancar dari dalam tanah. Berita gembira itu didengarnya. Dengan segera beliau datang ke sana untuk menyaksikan kebenarannya. Setibanya disana beliau menudukan kepalanya bersyukur atas nikmat Allah yang besar seraya berkata :
“Wahai manusia, aku bersaksi kepada Allah, kemudian aku bersaksi kepada kamu semua bahwa aku telah menjadikan tanah ini sebagai sodakah (wakaf) bagi orang orang fakir miskin, bagi orang orang berjalan di jalan Allah, baik jauh atau dekat, baik dalam keadaan damai atau perang. Tanah ini kujadikan wakaf demi suatu hari di mana ada muka yang putih berseri dan ada pula muka yang hitam gersang, di hari itu aku memohon kepada Allah agar memalingkan wajahku dari neraka, dan memalingkan neraka dari wajahku”
Wallahua’lam
Sumber: Tarikh Al Madinah Al Munawarah
Ibnu Hibban dalam shahihnya meriwatkan bahwa Abi Hurairah ra berkata: Pernah Rasulallah saw naik ke mimbar dan berkata, “Amiin“ sebanyak tiga kali. Setelah khutbah seorang sahabat bertanya “Wahai Rasulallah, kenapa engkau berkata amin tiga kali di saat naik ke mimbar?” Rasulallah saw menjelaskan bahwa Jibril datang kepadanya dan berkata:
“Sungguh sial bagi siapa yang datang kepadanya bulan Ramadhan, tapi tidak
diampuni dosanya” Lalu beliau menjawab “AMIIN“
“Sungguh sial bagi siapa yang mendapatkan kedua orang tuanya atau salah satu dari mereka semasa hidupnya tapi tidak berbuat baik kepada mereka” Lalu beliau menjawab lagi “AMIIN“
“Sungguh sial bagi siapa yang mendengar namamu disebut dihadapanya, tapi
tidak berselawat atasmu” Beliaupun menjawab lagi “AMIIN “
“Sungguh sial bagi siapa yang datang kepadanya bulan Ramadhan, tapi tidak
diampuni dosanya” Lalu beliau menjawab “AMIIN“
“Sungguh sial bagi siapa yang mendapatkan kedua orang tuanya atau salah satu dari mereka semasa hidupnya tapi tidak berbuat baik kepada mereka” Lalu beliau menjawab lagi “AMIIN“
“Sungguh sial bagi siapa yang mendengar namamu disebut dihadapanya, tapi
tidak berselawat atasmu” Beliaupun menjawab lagi “AMIIN “
Mohon maaf jika terdapat kelepatan.
Salam dari
Nurassajati Purnama alam
Dan
Nurassajati Purnama alam
Dan
Hasan Husen Assagaf
Dan Dibawah Ini
Silsilah 25 Nabi Dan Rasul
Telah disebut dalam sunah Nabi saw, bahwa bilangan para Rasul yang diutus oleh Allah ada 124000 Rasul, adapun yang disebut dalam al Quran hanya 25 sesuai dengan firman Allah “Dan sesungguhnya telah Kami utus beberapa orang rasul sebelum kamu, diantara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan diantara mereka ada yang tidak Kami ceritakan kepadamu” al-Ghafir, 78. Karena sedikitnya bilangan mereka yang diketahui dan banyak diantara kita yang tidak mengetahui silsilah mereka, maka terlampir di bawah ini silsilah 25 Nabi dan Rasul yang diutus Allah. Semoga bermangfaat.
Dan untuk lebih jelas inilah salasilah, atau silsilah Para Nabi dan Rasul Yang wajib diketahui.
Bermula dari,” Nabi Adam, Nabi,-Sheth, turun ke-Anwas-Qinan-Malail-Yarid, hingga ke Nabi.”Idris, dari Nabi , Idris turun ke-Matulsalkh, dari sini turun ke- Lamik hingga ke-Nabi, Nuh, dari Nuh,turun, ke-Sam dan Yafid, dari Sam, turun, Arfakhsad, dan Iram,dari, Iram, turun,- ‘Ars , dan Aush, dari, Aush, berlanjut ke-Samud,-Hazir dan Ubayd,ke-Masih-Auf ,dan Abir, hingga lahir,-Nabi Shaleh dan berahir sampai disini.
Kemudian berlanjut dari generasi, Aush, turun –“Ad-ke,Khulud, “Raya-Abdullah, hingga ke Nabi,” Hud. Berlanjut ke-Haran, hingga lahir Nabi Lut, dan dari sini bertemulah dengan Safyun,ke-turunan, Madyan, hingga lahirlah,- Nabi, Shuib dan berahir sampai disini. Sedangkan dari ‘Ars,berlanjut ke-Samud-Hazir-Ubayd-Masih-Auf-Abir,-hingga lahir,-Nabi,-Salih, dan berahir sampai disini.
Dan dari,”Arfakhshad,-turun ke-Salikh-Abir-Falikh-Ra’u-Saru’- Nahur-Azar, hingga lahir Nabi,-Ibrahim, dan Nabi Ismail,-Nabi,Ishaq,- sedangkan dari Madyan,turun Safyun,-yang bertemu dengan Nabi, Lut,-yang melahirkan Nabi,Syuib dan berahir sampai disini. Sedangkan dari ,-Nabi, Ishaq,-lahir Nabi yaqub, dan,”Ish,-dan dari,-Ish,-lahir Rum-Tarekh-Amose,-hingga ke,-Nabi Ayyub,dan Nabi, Zulkifli,-dan berahir sampai disini.
Dan dari,- Nabi,Yaqub lahir,Yahudza,-Nabi,Yusuf,-Bunyamin,-Levi,-Kohath,-Imran, dan dari Yahudza,lahir Bares-Hasrun,-Raum-Ummanizab,-Yauksaun,-Salmun-Yuar,-Ufiz,-Isya,-Ukwaid,-hingga ke Nabi Daud, dan Nabi,Sulaiman, dan dari,Nabi Sulaiman lahir,-Hezekiah dan melahirkan,-Maryam,- dari, Maryam,-lahir Nabi ,Isa, dan berahir sampai disini,sedangkan dari,-Nabi, Zakaria,- melahirkan,- Nabi,Yahya, berahir sampai disini. Sedangkan dari,-Benyamin,-melahirkan,-Abumata-Matta-hingga lahir,-Nabi,Yunus, berahir sampai disini. Sementara dari,Nabi Yusuf,- Levi,-khohath,tidak ada,-
Dan dari,-Imran,-lahir, Nabi,Musa dan Nabi Harun,-dari,-Nabi, Harun,-lahir ,-“Izar,dan,-Aziz, dan dari,-Izar,-lahir,-Fahnaz, dan Fahnaz,-melahirkan,- Yasin, dan Ukthub,-dari Yasin,-melahirkan,Nabi, Ilyas, dan dari, Ukhtub melahirkan, Nabi, Alyasa,berahir sampai disini. Sedangkan dari, Nabi, Ismail,-lahir,-Haidir,-Aram,-‘Adwa,-Wazzi,-Sami,-Zarih,-Nahith,-Muksar,-Aiham,-Afnad,-Aisar,-Deshan,-Aid,-‘Ar’awi,-Yahlan,-Yahzin,-Yathrabi,-Sabir,-Hamdan,-Ad-Da’a,-Ubaid,-Abqar,-Aid,-Makhi,-Nahish,-jahim,-Tabikh,-Yadlaf,-Bildas,-Haza,-Nashid,-Awwam,-Obai,-Qamwal,-Buz,-Aws,-Salaman,-Humaisi,-Add,-hingga lahir,-Nabi,Adnan, berlanjut ke,-Maad,-Nizar,-Mudar,-Elias,-Mudrikah,-Khuzaiman,-Khinana,-An-Nadr,-Malik,-Fahr,-Ghalib,-Lo’I,-Ka’b,-Murra,-Qusai,-Abd Munaf,-Hashim,-Abdul Muthalib,-Abdulah,-Dan berakhir kepada Sang panutan alam Kangjeng Nabi Muhammad Salallohu Alaihi Wassalam.
Demikianlah Salasilah atau silsilah keturunan Para Nabi dan Rasul,” Allah, yang wajib diketahui diantaranya ada < 25 > Nabi dan Rasul Yaitu,- Nabi Adam,- Nabi Syeth,-Nabi Idris,-Nabi Nuh,-Nabi Saleh,- Nabi,Ibrahim,-Nabi Ismail,-Nabi Isqak,-Nabi Yaqub,-Nabi Yusuf,-Nabi Musa,-Nabi Harun,-Nabi Hud,-Nabi Lut,- Nabi Suaib,-Nabi Yunus,-Nabi Ayyub,-Nabi Zulkifli,-Nabi Ilyas,- Nabi Ilyasa,- Nabi Daud,-Nabi Sulaiman,-Nabi Adnan,-Nabi Zakaria,-Nabi Yahya,- Nabi Isa,- Dan terkhir Nabi Muhammad Salallohu alaihi wassalam.
Demikiqanlah yang dapat aku haturkan semoga bermanfaat di dunia dan akhirat wassalam.
Sebagai penutup kami berharap semoga booklet Ini dapat membawa mangfaat dan keberkahan bagi kita dan insyallah dapat pula menyejukan hati dan menambah semangat kita dalam mengenal dan mencitai Nabi saw
dan keluarganya. Amin
يَِا غَادِيًا نَحْوَ الْحَبِيْبِ عَسَاكَ تُقِرُّ السَّـلاَمَ إِذَا وَصَلْتَ هُنَاكَ
وَ عَسَاكَ تُجْرِي ذِكْرَ مِثْلِي عِنْدَهُ فَهُوَ الشِّفَاءُ لِدَائِنَا وَ لِدَاكَ
وَ قُلِ السَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا خَيْرَ الْوَرَى مِنْ عَاشِقٍ طُوْلَ الْمَدَى يَهْوَاكَ
Wahai musafir sampaikanlah salamku kepadanya setibamu di Madinah
Mudah2an menyebutku di maqamnya karena beliau obat bagi kita semua
Katakanlah“Salam atasmu wahai sebaik baiknya manusia"dari perindu
setiap masa yang tak henti henti mencintainya
Nurassajati Purnama Alam
dan keluarganya. Amin
يَِا غَادِيًا نَحْوَ الْحَبِيْبِ عَسَاكَ تُقِرُّ السَّـلاَمَ إِذَا وَصَلْتَ هُنَاكَ
وَ عَسَاكَ تُجْرِي ذِكْرَ مِثْلِي عِنْدَهُ فَهُوَ الشِّفَاءُ لِدَائِنَا وَ لِدَاكَ
وَ قُلِ السَّلاَمُ عَلَيْكَ يَا خَيْرَ الْوَرَى مِنْ عَاشِقٍ طُوْلَ الْمَدَى يَهْوَاكَ
Wahai musafir sampaikanlah salamku kepadanya setibamu di Madinah
Mudah2an menyebutku di maqamnya karena beliau obat bagi kita semua
Katakanlah“Salam atasmu wahai sebaik baiknya manusia"dari perindu
setiap masa yang tak henti henti mencintainya
Nurassajati Purnama Alam
Dan
Hasan Husen Assagaf
Selamat Datang Saudara-Saudari-ku, Diblogku ini semoga Anda merasa puas dan merasa suka serta mendapatkan manpaatnya juga Mendapatkan Keridhaan Dari Pada-Nya Aamiin...Ttd Nurassajati Purnama Alam. Dan juga jangan lupa ucapkan Salam persatuan Islam. Karena hal itu merupakan Do'a keselamatan bagi kita semua.Aamiin...Ya Robbal Alamin.Wassalam.
BalasHapus