Jumat, 14 Januari 2011

* HIDAYAH.*


 Kunci lima ajaran.. Sari’at, Hikmah, Torekat, Hakikat, M’arifat Dengan menyebut nama allah yang maha pengasih lagi maha penyayang
๑۩๑ AJARAN YANG PERTAMA ๑۩๑
Sahabat…. Ada 3 perkara yang wajib kita perhatikan di dalam seluruh keadaan yaitu :

1. Melaksanakan segala pe...rintah Allah SWT.
2. Menjauhkan diri dari segala larangan (haram)
3. Ridha dengan hukum-hukum atau ketentuan Allah SWT.

Ketiga perkara ini janganlah sampai tidak ada pada kita. yang bahwasanya kita, dengan sengaja atau yakin, dan percaya kepada satu agama yang sempurna dari Allah yaitu Agama ISLAM. dan dengan itu juga kita mengakuinya dengan dua kalimah Syahadah yang terkenal dengan : dengan 2 untaian kalimah yang sangat syakral dan mendasar yang berpondasikan dengan sangat kokoh dan yang menembus langit dan bumi di seluruh Alam jagat.

1. Syahadatullah (Asyhadualla ilaha ilallah) Bersaksi dan berjanji bahwa tiada lagi tuhan yang berhak disembah kecuali Allah pencipta, seluruh Alam semesta.
2. Syahadatrosul (Asyhaduana muhammadarosululloh) Bersaksi dan berjanji bahwa tiada lagi Nabi, yang wajib di percayai, melainkan Muhammad SAW. Pada akhir zaman dan diyakini dia adalah utusan Allah SWT. Sebagai rahmatan “fil alamin” Oleh karna itu, sebagai yang ingin di akui. minimal menjadi umat nabi Muhammad saw.

Dan sebagai seorang mu’min kita harus memikirkan perkara ini.dan bertanya kepada diri dan kepada yang sudah melaluinya tentang perkara ini. secara turun temurun dan sehingga seluruh anggota tubuhnya melaksanakan perkara ini.

๑۩๑ AJARAN KEDUA ๑۩๑ Ikutilah dengan ikhlas jalan yang di tempuh oleh nabi besar Muhammad saw, dan janganlah merubah jalan itu. Yaitu jalan orang yang di beri petunjuk dan di beri kenikmatan.

Ingin taukah kamu jalan itu, ‘wahai sahabatku”…? Kamu tahu, di dalam sehari semalam kurang lebih 17x, kamu berdo’a : 6. Tunjukilah kami jalan yang lurus, (Al FATIHAH) Ihdina (tunjukilah kami), dari kata hidayaat: kamu memohon kepada Allah untuk memberi petunjuk ke suatu jalan yang benar. yang dimaksud dengan ayat Ini bukan sekedar memberi hidayah saja, tetapi juga memberi taufik.(petunjuk).

Dan sungguhpun, yakin dan tahu arti dari ayat tadi, tapi mungkin tidak tersadarkan saja untuk melaksanakan dikarnakan belum ter-serapnya, ilmu dikarnakan tidak berani mengamalkannya dalam 3 hal yaitu :

1.tekad 2. Ucap 3. lampah (perbuatan) Sementara kamu meminta di tunjuki jalan itu, sedangkan Allah sudah sejak lama menunjukinya, yaitu sejak turun nya para nabi terdahulu, sampai pada para shidiqin, syuhada, dan shalihin…
Dan kamu berdo’a lagi, minta di tunjuki :

7. (yaitu) jalan orang-orang yang Telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat. (Al FATIHAH) yang dimaksud dengan mereka yang dimurkai dan mereka yang sesat. ialah semua golongan yang menyimpang dari ajaran Islam.

Yaitu yang menutup-nutupi ajaran yang sebenarnya, tidak perduli itu Nasrani, yahudi, atau orang yang mengetahui tentang kitab yang sebenarnya. Baik itu Al-Qur’an, taurat, Zabur, atau Injil. Sahabat jalan Orang-orang yang di beri nikmat kepada mereka itu Adalah seperti surah ( annisa : 69 ) 69.

Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul(Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. dan mereka Itulah teman yang sebaik-baiknya. ( 4.annisa : 69 ) shiddiiqiin ialah: orang-orang yang amat teguh kepercayaannya kepada kebenaran rasul, dan inilah orang-orang yang dianugerahi nikmat sebagaimana yang tersebut dalam surat Al Faatihah ayat 7.

Dan orang yang beruntung di kemudian hari itu adalah: 104. Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung. ( 3. Ali ‘Imran : 104) Ma’ruf: segala perbuatan yang mendekatkan kita kepada Allah; sedangkan munkar ialah segala perbuatan yang menjauhkan kita dari pada-Nya.

Sedangkan jalan yang di beri petunjuk itu adalah jalannya para Nabi seperti pada Surah 108. Katakanlah: “Inilah jalan (agama) ku, Aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan Aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik”.( 12.yusuf : 108) Yaitu ; menyeru atau mengajak, tentu saja menyeru dan mengajak tidak bisa dengan berdiam diri & berdo’a saja. dan pasti, mesti dengan suatu amalan pula dengan , (mendakwahkan) Atau menujukan dan meluruskan dan memimpin umat menuju kepada Allah.

Dan yang kita yakini pula hanya kepada Allahlah tempat sebaik-baiknya tempat untuk kembali. dan dengan hati yang sabar, fikir yang sadar dan penuh istigfar memohon ampun. Takut-takut ada yang kurang dalam kepemimpinan itu. ( memimpin diri sendiri, keluarga/ umat) Yang mesti pula di tempuh dengan Tekad, Ucap, Lampah.(perbuatan)

Sahabat… terus terang orang yang selalu minta jalan tadi, 17x dalam sehari semalam, tetapi jika tidak melaksanakannya, dan tidak yakin akan nikmat yang akan di berikan Allah. maka kebanyakan malah mereka sendiri menjalani jalan yang sesat dan yang di murkai.

Coba jawab oleh hati kecil mu, apakah orang yang meminta dan berdo’a ini orang yang waras…? (jawablah dengan hati tawadu berserah diri dan penuh dengan istigfar karna , jelas selama ini mungkinkah orang yang demikian akan tergolong orang yang di beri Nikmat?….(allhu’alam).

Apa lagi bila orang yang tidak pernah meminta ditunjukan jalan yang lurus itu sama sekali.

Sahabat… Patuhlah kepada Allah dan rasulnya, dan janganlah sekali-kali berbuat durhaka. Bertauhidlah kepada Allah saja, dan janganlah menyekutukannya. Allah itu maha suci dan tidak menpunyai sifat-sifat tercela atau kekurangan. Dan janganlah ragu-ragu terhadap kebenaran Allah. Bersabarlah dan berpegang teguhlah terhadapnya.

Hanya kepadanyalah tempat kamu bermohon, dan minta pertolongan, 5. Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan Hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan. ( 1. Al Faatihah : 5 ) Na’budu diambil dari kata ‘ibaadat: kepatuhan dan ketundukkan yang ditimbulkan oleh perasaan terhadap kebesaran Allah, sebagai Tuhan yang disembah, Karena berkeyakinan bahwa Allah mempunyai kekuasaan yang mutlak terhadapnya.

Nasta’iin (minta pertolongan), terambil dari kata isti’aanah: mengharapkan bantuan untuk dapat menyelesaikan suatu pekerjaan yang tidak sanggup dikerjakan dengan tenaga sendiri. dan nantilah keputusannya itu dengan Sabar dan tawakal. 105.

Dan janganlah kamu menyerupai orang-orang yang bercerai-berai dan berselisih sesudah datang keterangan yang jelas kepada mereka. mereka Itulah orang-orang yang mendapat siksa yang berat, ( 3. Ali ‘Imran : 105) Saling menyayangilah di antara sesama, dan janganlah saling mendengki.Yang di maksud dengan sesama di sini adalah yang seaqidah, Seiman, jika dengan antar umat beragama cukuplah dengan 6. Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku.” ( 109. Al Kaafiruun : 6) 103.

Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, Maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu Karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu Telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya.

Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk. (3. Ali ‘Imran : 103) Hindarkanlah diri dari segala noda dan dosa. Hiasilah dirimu dengan keta’atan diri kepada Allah. Jangan pernah terbersit dihatimu untuk menjauhkan diri kepadanya, dan janganlah pula lupa padanya dalam keadaan apapun.

Dan jangan pula lalai untuk bertobat kepadanya dan kembali kepadanya. Janganlah pernah jemu untuk memohon ampun kepada Allah pada siang dan malam hari,duduk, berdiri,dan tidur. *Mudah-mudahan kamu di beri rahmat dan di lindungi olehnya. Baik itu dari mara bahaya ataupun dari azab Neraka. Dan semoga di beri kehidupan yang berbahagia dan kenikmatan Syurga.Bersatu dengan Tuhan dan di beri nikmat-nikmat, Olehnya.

Kamu akan menikmati kebahagian dan kesentosaan yang abadi di syurga bersama para Nabi, orang-orang yang siddiq, para syuhada’ dan orang-orang yang shaleh. Kamu akan hidup kekal di dalam syurga itu untuk selama-lamanya.

๑۩๑ AJARAN KE TIGA ๑۩๑ Ada kalanya seorang hamba Allah sedang di uji oleh Allah.

Maka mula-mula ia akan melepaskan dirinya dari ujian atau cobaan yang menyusahkannya itu. Jika tidak berhasil, maka ia akan meminta pertolongan kepada orang lain seperti para raja, penguasa, orang-orang dunia atau pada hartawan. Jikapun dia sakit.

Maka ia akan meminta pertolongan kepada dokter atau tabib, jika hal inipun tidak berhasil, maka ia kembali menghadapkan wajahnya kepada Allah swt. Untuk memohon dan meratap kepadanya. Selagi ia masih dapat menolong dirinya, ia tidak akan meminta pertolongan kepada orang lain.

Dan selagi pertolongan lain masih bisa ia dapatkan, maka ia tidak akan meminta pertolongan kepada Allah 6:79. Sesungguhnya Aku menghadapkan diriku kepada Rabb yang menciptakan langit dan bumi, dengan cenderung kepada agama yang benar, dan Aku bukanlah termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan.

Jika dia tidak mendapat pertolongan dari Allah, maka dia akan terus meratap, shalat, berdo’a, dan memyerahkan dirinya dengan sepenuh harapan dan kecemasan terhadap Allah swt. Sekali lagi Allah tidak akan menerima ratapannya, sebelum dia memutuskan dirinya dari keduniawian.

Setelah dia sudah terlepas dari hal-hal keduniawian, maka akan tampaklah keputusan atau ketentuan Allah pada orang itu dan lepaslah dia dari hal-hal keduniawian, selanjutnya hanya ruh sajalah yang tinggal padanya. “Sesungguhnya Aku inilah Tuhanmu, Maka tanggalkanlah kedua terompahmu;

Sesungguhnya kamu berada dilembah yang suci, Thuwa.” (thaahaa:12) Dalam tingkatan ini, Yang tampak olehnya hanyalah kerja atau perbuatan Allah dan tertanamlah di dalam hatinya kepecayaan yang sesungguhnya Tentang Tauhid (ke esaan Allah). Pada hakekatnya tidak ada pelaku atau penggerak atau yang mendiamkan, kecuali Allah saja.

Tidak ada kebaikan yang tidak ada keburukan, tidak ada kerugian dan tidak ada keuntungan. Tidak ada faidah dan juga tidak ada pula anugrah, tidak terbuka dan tidak pula tertutup, tidak mati dan tidak juga hidup, tidak kaya dan tidak pula PAPA, melainkan semuanya adalah ditangan Allah swt.

Hamba Allah itu tak ubahnya seperti anak bayi yang berada di pangkuan ibunya atau seperti orang mati yang sedang di mandikan atau juga seperti bola di kaki pemain : Melambung bergulir ke atas ketepi dan ketengah, senantiasa berubah tempat dan kedudukan. Dia tidak mempunyai daya dan upaya.

Maka hilanglah ia keluar dari dirinya dan masuk dalam perbuatan Allah semata-mata. Hamba Allah semacam ini. Hanya melihat Allah dan perbuatannya, yang di dengar dan di ketahuinya hanyalah Allah saja. Jika dia melihat sesuatu maka yang dilihatnya itu adalah perbuatan Allah.

Jika ia mendengar atau mengetahui sesuatu, maka yang didengar dan di ketahuinya itu hanyalah firman Allah. Dan jika ia mengetahui sesuatu, maka dia mengetahuinya dengan pengetahuan Allah. Dia akan diberi anugrah oleh Allah.

Beruntunglah dia, karna dekat dengan Allah, dia akan di hiasai dan akan di mulyakan. Ridhalah ia kepada Allah. Bertambah dekatlah dia kepada tuhannya, bertambah cintalah dia kepada Allah. Bersemayamlah dia di dalam Allah, Allah akan memimpinnya dan menghiasinya, dengan kekayaan cahaya ilmu Allah, maka terbukalah tabir yang menghalanginya dari rahasia Allah yang maha Agung,

Dia hanya mendengar dan mengingat Allah yang maha Agung. didalam berdiri,duduk,bahkan tidur. Maka dia akan senantiasa bersyukur dan shalat di hadapan Allah di dalam ke adaan Apapun.

๑۩๑ AJARAN KE EMPAT ๑۩๑ Apabila kamu “MATI” dari makhluk. Maka akan dikatakan kepada kamu, “Semoga Allah melimpahkan rahmatnya kepada kamu”, Kemudian Allah akan mematikan kamu dari nafsu badaniyyah. Apabila kamu telah “mati” dari nafsu badaniyyah, maka akan dikatakan kepada kamu, “Semoga Allah melimpahkan rahmatnya kepada kamu”.

Kemudian Allah akan mematikan kamu dari kehendak-kehendak, dan nafsu, Kecuali satu yaitu nafsu mutmainah Seperti dalam surah Al fajr ayat : 27~30 28. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai- Nya. 29. Maka masuklah ke dalam jama’ah hamba-hamba-Ku, 30. Masuklah ke dalam syurga-Ku.

Kemudian Allah akan menghidupkan kamu di dalam suatu ‘kehidupan” yang baru. Setelah itu kamu akan di berikan “HIDUP” yang tidak ada “mati” lagi. Kamu akan di kayakan dan tidak akan papa lagi, kamu akan di berkahi dan tidak akan di murkai. Kamu akan di beri ilmu, sehingga kamu tidak akan pernah bodoh lagi, kamu akan di beri kesentosaan dan kamu tidak akan merasa ketakutan lagi, kamu akan maju dan tidak akan mundur lagi,

Nasib kamu akan baik, tidak akan buruk. Kamu akan di mulyakan dan tidak akan dihinakan. Kamu akan didekati Allah, dan tidak akan dijauhi olehnya. Martabat kamu akan tinggi dan tidak akan rendah lagi. Kamu akan di bersihkan sehingga kamu tidak akan merasa kotor lagi. Intinya : “Jadilah kamu seorang yang tinggi dan memiliki kepribadian yang mandiri “. Dengan demikian, maka kamu boleh di katakan sebagai orang yang di luar kebiasaan orang banyak, dan mempunyai daya dan nilai lebih.

Sahabat….. Jadilah kamu sekalian ahli waris para rosul, para Nabi, dan orng-orang yang siddiq, para syuhada dan orang-orang yang soleh yang berbuat “hanif”. Seperti yang sering di katakan di dalam kita shalat :Surah ali imran : 95 95. Katakanlah: “Benarlah (apa yang difirmankan) Allah”. Maka ikutilah agama Ibrahim yang lurus, dan bukanlah dia termasuk orang-orang yang musyrik. (ali imran : 95) DAN 123.

Kemudian kami wahyukan kepadamu (Muhammad): “Ikutilah agama Ibrahim seorang yang hanif” dan bukanlah dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan. ( 16. An Nahl : 123) DAN doa di dalam shalat itu adalah: (6. Al An’am:161~163) 161. Katakanlah: “Sesungguhnya Aku Telah ditunjuki oleh Tuhanku kepada jalan yang lurus, (yaitu) agama yang benar, agama Ibrahim yang lurus, dan Ibrahim itu bukanlah termasuk orang-orang musyrik”. 162.

Katakanlah: Sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. 163. Tiada sekutu bagiNya; dan demikian Itulah yang diperintahkan kepadaku dan Aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)”.

Dan seperti hadist Nabi seperti berikut: Para ulama fiqih adalah pelaksana amanat para rasul selama mereka tidak memasuki (bidang) dunia. Mendengar sabda tsb, para sahabat bertanya,’Ya Rasulullah , apa arti memasuki (bidang) dunia ?’ Beliau menjawab,’Mengekor kepada penguasa dan kalau mereka melakukan seperti itu,maka hati-hatilah terhadap mereka atas keselamatan agamamu.’ (HR. Bukhari).

Dengan demikian kamu, akan menjadi titik akhir bagi segala kewalian, dan wali-wali yang masih hidup akan datang menemui kamu. Melalui kamu, segala kesulitan dapat di selesaikan. Dan melalui shalatmu, tanaman-tanaman dapat di tumbuhkan, hujan dapat di turunkan, dan mala petaka yang hendak menimpa umat manusia dari seluruh tingkatan dan lapisan dapat dihindarkan, boleh jadi kamu di sebut polisi yang menjaga kota dan rakyat Atas izin Allah SWT.

Orang-orang akan berdatangan menemui kamu, dari tempat-tempat yang dekat atau jauh. Dengan membawa hadiah dan oleh-oleh, dan memberikan khidmad mereka kepada kamu. Semua ini hanyalah karena izin Allah yang Maha perkasa dan Maha kuasa.

Wahai kalian semua…yang baik-baik Yang tinggal di tempat-tempat ramai dan mereka yang mengembara. Inilah karunia Allah, dan Allah mempunyai kekuasaan yang tiada terbatas dan yang meliputi langit dan bumi beserta isinya.

๑۩๑ AJARAN KELIMA ๑۩๑ Dan jika kamu melihat dunia ini di kuasai oleh para ahli duniawi, dengan perhiasan dan kekosongannya, dengan penipuan dan perangkapnya, dan dengan racunnya yang membunuh, yang di luarnya tampak lembut tapi di dalamnya sangat membahayakan, cepat merusak dan membunuh siapa saja yang memegangnya, yang menipu mereka dan menyebabkan mereka lengah terhadap dosa dan maksiat.

Bila kamu melihat semua itu, maka hendaklah kamu bersikap sebagai seorang yang sedang melihat kotoran dan yang mengeluarkan bau busuk. Dalam keadaan seperti itu hendaklah kamu memalingkan pandanganmu. Dari pakaiannya dan tutuplah hidungmu. Supaya tidak mencium bau busuk gemerlapnya yang tidak kekal.

Semoga dengan demikian kamu akan dapat selamat dari bahaya dan cobaannya. Apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, pasti akan kamu rasakan. Allah telah berfirman kepada Nabi Muhammad saw : 131. Dan janganlah kamu tujukan kedua matamu kepada apa yang Telah kami berikan kepada golongan-golongan dari mereka, sebagai bunga kehidupan dunia untuk kami cobai mereka dengannya. dan karunia Tuhan kamu adalah lebih baik dan lebih kekal.( 20. Thaahaa : 131)

๑۩๑ AJARAN KE ENAM ๑۩๑ Hindarkanlah dirimu dari orang ramai dengan perintah Allah, dan hidarilah dirimu dari Nafsumu dengan perintah Allah, dan hindarilah dirimu dari kehendakmu dan perbuatan dari kehendakmu, dengan perintah Allah. Agar kamu pantas untuk menerima ilmu Allah.

Tanda-tanda bahwa kamu sudah terhindar dari orang ramai yaitu,… Secara keseluruhannya kamu telah memutuskan segala hubungan kamu dengan orang ramai. Dan telah membebaskan segala fikiran kamu dengan segala hal yang bersangkutan dengan mereka.

Tanda kamu sudah putus dari Nafsumu,…. Bila kamu sudah membuang segala usaha dan upaya untuk mencapai kepentingan keduniawian dan segala hubungan cara-cara duniawi, untuk mendapatkan suatu keuntungan. Dan menghindarkan diri dari bahaya.

Janganlah kamu bergerak untuk kepentinganmu sendiri. Janganlah kamu bergantung pada dirimu sendiri di dalam hal-hal yang bersangkutuan dengan dirimu. Serahkanlah segala-galanya kepada Allah. Karna dialah yang memelihara dan menjaga segala-galanya. Sejak dari awalnya hingga kekal selamanya.

Dialah Allah yang menjagamu mulai dari setets air mani, yang berada di dalam rahim ibumu, sebelum kamu di lahirkan, dan dia pulalah yang memelihara kamu semasa kamu bayi sampai kamu mati. Tanda kamu sudah terhindar dari dirimu dan dari kehendakmu dengan perbuatan Allah, Apabila kamu sudah tidak lagi melayani kebutuhan-kebutuhanmu, Tidak lagi mempunyai tujuan Apa-apa, kecuali ridha Allah.

Dan tidak lagi mempunyai tujuan atau maksud untuk keduniawian. Karna kamu tidak mempunyai lagi tujuan atau kebutuhan yang lebih selain kepada Allah semata, Perbuatan Allah akan tampak padamu, dan pada masa kehendak dan perbuatan Allah itu bergerak, badanmu pasif, hatimu tenang, fikiranmu luas, mukamu berseri dan jiwamu bertambah subur.

Dengan demikian kamu akan terlepas dari kebutuhan terhadap kebendaan, karna kamu sudah berhubungan dengan Al-khaliq Tangan yang Maha kuasa akan menggerakanmu, Lidah yang Maha Abadi akan memanggilmu. Allah Tuhan semesta Alam akan mengajarkanmu dan memberikan pakaian Cahaya nya dan pakaian kerohanian serta akan mendudukan kamu pada peringkat orang-orang Alim terdahulu.

Setelah mengalami semua ini, hati kamu akan bertambah lebur, sehingga nafsu dan kehendakmu akan hancur bagaikan sebuah tempayan yang pecah dan tidak lagi berisikan air. Walau setetespun. Kosonglah dirimu dari segala prilaku Ke manusiaan dan dari keadaan tidak menerima sesuatu kehendak selain kehendak Allah.

Pada tingkat ini kamu akan dikaruniai keramat-keramat atau (karomah) dan perkara-perkara yang luar biasa. Pada zhahirnya (syariatnya), perkara-perkara itu datang darimu, tapi hakikatnya adalah perbuatan dan kehendak Allah semata.

Sahabat… Oleh karena itu, masuklah kamu kedalam golongan orang-orang yang luluh hatinya, dan telah hilang Nafsu-nafsu kebinatangannya. Setelah itu kamu akan menerima sifat-sifat ketuhanan yang Maha tinggi.

Wassalam ttd Nurassajati Purnama Allam 
Dan ." Wisnu Kara Wiwaha.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar