Kamis, 13 Januari 2011

* Diantara Lingkaran Hidup *~


~ Diantara Lingkaran Hidup ~


Setiap orang berada didalam salah satu diantara dua lingkaran :
RAHMAT dan KEADILAN.
Barangsiapa yang berada didalam lingkaran Rahmat,
Kelak akan berada didalam lingkaran Keutamaan.

Barangsiapa yang berada didalam lingkaran Keadilan,
Kelak akan berada di dalam lingkaran Pembalasan.

Barangsiapa yang tidak tercukupi kefakirannya dengan sedikit harta,
Maka dia tidak akan merasa cukup dengan harta yang banyak.

Barangsiapa yang tidak mendapat manfaat dari sedikit ilmu,
Maka mustahil ia akan mendapatkannya dari banyak ilmu.

Seseorang yang selalu sibuk memenuhi hak Tuhannya daripada hak dirinya dan teman-temannya, maka ia adalah hamba yang dekat dengan Tuhannya.

Seseorang yang selalu sibuk memenuhi hak dirinya sendiri sendiri daripada Tuhannya dan teman-temannya, maka ia adalah hamba hawa nafsunya.

Seseorang yang selalu sibuk memenuhi hak teman-temannya daripada hak Tuhan dan dirinya, maka ia adalah hamba kedudukan.

Seseorang yang selalu sibuk memenuhi hak Tuhannya dan teman-temannya daripada hak dirinya, maka ia adalah pewaris para nabi.

Dunia yang terpuji adalah yang menyampaikan seseorang pada perbuatan yang baik atau menyelamatkan dari perbuatan jelek.

Dunia yang diperbolehkan adalah yang tidak menyebabkan seseorang meninggalkan perintah dan menerjang larangannya.

Dunia yang terhina dalam lisan Al-Quran dan Al-Sunnah adalah yang menyebabkan seseorang meninggalkan ketaatan atau melakukan maksiat

Tidak akan mengerti kedudukan suatu nikmat,
kecuali berada pada keadaan yang berlawanan dengan nikmat itu.

Dan tidak akan terhibur seseorang yang tertimpa musibah,
Kecuali mengetahui ada orang lain yang tertimpa musibah seperti dirinya.

Sungguh mengherankan,
seseorang yang berjuang mengejar dunia yang belum pasti didapatkannya,
Dan jika mendapatkannya, ia dalam keraguan untuk mendapatkan manfaat dari apa yang didapatnya.
Ia pun dalam keyakinan akan meninggalkan dan keluar dari dunia,
Tetapi untuk kematian yang sudah pasti, ia menghadapinya dengan sekedarnya.

Barangsiapa yang terbiasa membatalkan suatu kemauan,
Maka dirinya akan terhalang dari suatu keberuntungan.

(Saduran bebas dari "Membuka Rahasia Ilahi" karya Allamah Sayyid Abdullah Al-Hadad) 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar