Selasa, 19 Agustus 2014

Hikmah Kutipan Rangkuman Dari Bagian ke 25 ), ~ Kitab "Sirr al-asrar fi ma yahtaju Ilahi al-abrar"

Atau Kitab "Rahasia Dalam Rahasia-rahasia yang Kebenarannya SangatDiperlukan".

 TENTANG MIMPI-MIMPI :
  Dan Penafsirannya....

Mimpi yang dimimpikan di antara waktu seseorang hampir lena hingga sampai dia tidur nyenyak adalah benar dan bermanfaat.


Mimpi-mimpi ini selalunya merupakan pembawa pembukaan dan transisi ke yang luar biasa. Bukti kebenaran mimpi dinyatakan oleh Allah dengan firman-Nya:

"Sesungguhnya Allah akan buktikan mimpi itu benar kepada Rasul-Nya, kamu akan masuk Masjidil Haram jika dikehendaki Allah dengan aman". (Surah al-Fath, ayat 27).

Dan memang benar Nabi saw memasuki kota Makkah yang masih dikuasai oleh musuh-musuh beliau, beberapa tahun kemudian sesudah beliau bermimpi. Contoh lain adalah mimpi Nabi Yusuf a.s:

"Tatkala Yusuf berkata kepada ayahnya, 'Wahai ayahku, sesungguhnya aku melihat sebelas bintang,matahari dan bulan - aku lihat - bersujud kepadaku". (Surah Yusuf, ayat4).

Nabi saw bersabda,"Tidak ada nabi yang datang setelah aku tetapi bisa datang pembukaan-pembukaan yang lain. Orang yang beriman akan melihat pembukaan itu dalam mimpi mereka atau pembukaan itu akan ditampilkan kepada mereka melalui mimpi ".

"Bagi mereka pembukaan tentang kabar baik dalam dunia ini dan di akhirat". (Surah Yunus, ayat64).

Mimpi datangnya dari Allah tetapi kadang-kadang ada juga yang datang dari setan.
Nabi saw bersabda,"Barangsiapa yang melihatku di dalam mimpinya sesungguhnya dia benar-benar melihatku karena setan tidak dapat mengambil bentukku".

Setan juga tidak dapat mengambil bentuk mereka yang berdasarkan iman, jalan kebenaran, makrifat,kebenaran dan cahaya Nabi saw

Orang arif menafsirkan hadis Nabi saw di atas dengan mengatakan setan bukan saja tidak dapat mengambil bentuk Nabi saw bahkan setan juga tidak dapat berpura-pura mengakui seseorang atau sesuatu yang ada sifat kemurahan dan kebaikan atau kasih sayang dan lemah lembut dan beriman.

Para Nabi-nabi, wali-wali,malaikat, Masjidil haram, matahari, bulan, awan putih, Quran yang suci, adalah keberadaan yang ke dalamnya setan tidak bisa masuk juga tidak dapat mengambil bentuk mereka.

Ini karena setan adalah tempat dan situasi yang mengungkapkan kekerasan, hukuman dan kesengsaraan. Ia hanya bisa menggambarkan kebingungan dan keraguan.

Bila seseorang di dalam dirinya sudah memiliki nama Allah kenyataan, 'Pembimbingnya Mutlak Kepada Kebenaran', Lalu bagaimana sifat yang membawa kekacauan itu dapat menyata dalam dirinya?

Sifat-sifat yang bertentangan satu sama lainnya tidak dapat bertukar tempat, seperti air dengan api. Begitu pula kemurkaan tidak dapat mengambil tempat kemurahan, juga api tidak dapat menyerupai air.

Mereka menolak sesama mereka, mereka berjauhan, mereka masing-masing memiliki ruang yang berbeda.Allah Pisahkan kebenaran dari kepalsuan:

"Demikianlah Allah nyatakan kebenaran dan kepalsuan ...dengan permisalan dan ibarat...".
(Surah ar-Ra'd, ayat 17).

Tapi setan bisa mengaku menjadi Allah dan menipu manusia, membawa mereka menjadi sesat. Ini hanya dapat dilakukan dengan izin Allah.

Allah memiliki banyak sifat-sifat yang terlihat bertentangan diantara satu sama lain. Misalnya sifat-Nya Yang Gagah dan Keras tampak berlawanan dengan sifat-Nya. Yang Indah dan Lemah-lembut.

Setan dilaknati hanya bisa berpura-pura mengambil karakter kemarahan dan keperkasaan karena secara kejadian aslinya adalah bentuk menyatakan kekerasan Allah.

Allah memiliki dua sifat,Pembimbing Mutlak kepada kebenaran dan juga Pembawa kepada kesesatan.

Namun 'Setan tidak bisa menjelma dengan karakter sifat yang mengandung nilai pembimbingan.

Jika setan berpura-pura mewujudkan setiap sifat Allah, ia melakukannya dengan kehendak dan izin Allah,untuk membimbing orang yang beriman kepada kebaikan dengan menentang kejahatan.

Membawanya kepada kebenaran dengan cara menentang kepalsuan. Dalam kenyataannya setan tidak memiliki Kuasa untuk merampas iman dari seseorang yang beriman;

Ia hanya bisa mengambilnya jika orang yang beriman itu sendiri untuk mencampakkan ke imanannya.

Allah memerintahkan Nabi-Nya agar:
(mengatakan) "Katakanlah: 'Inilah jalanku, yang aku dan orang-orang yang mengikuti daku menyeru (manusia) kepada Allah dengan basirah (penyaksian yang jelas).

Maha Suci Allah! Dan bukanlah aku dari golongan musyrik ". (Surah Yusuf, ayat 108).

Dalam ayat ini 'orang yang mengikuti daku' adalah manusia sempurna, guru spiritual yang nyata yang akan datang setelah Nabi Muhamamd saw, yang akan mewarisi ilmu batin beliau dan kebijaksanaan beliau dan yang akan mendekati Allah.

Manusia yang demikian digambarkan sebagai 'pelindung dan pembimbing nyata'. (Surah al-Kahfi, ayat17).

Ada dua jenis mimpi;subyektif
(yang memberi pandangan atau perasaan pada diri sendiri) dan tujuan (bertujuan), masing-masing dibagi menjadi dua jenis.


Jenis pertama mimpi subyektif adalah bayangan atau gambaran suasana spiritual yang tinggi dan hasildari harmoni, dan terlihat dalam gambar seperti matahari, bulan, bintang,pemandangan padang pasir putih bermandikan cahaya, taman surga, mahligai, roh yang cantik dalam bentuk malaikat dan lain-lain.

Ini semua adalah sifat-sifat hati yang murni.

Jenis kedua mimpi subjektif berisi gambaran yang terkait dengan suasana seseorang yang bebas dari kecemasan, yang mengenal diri dan menemukan ketenteraman pikirannya.

Gambaran-gambaran ini adalah kelezatan yang dia akan temui dalam surga, bau-bauan dan suara di dalam surga.

Dia akan bermimpikan beberapa jenis hewan dan burung yang menyerupai yang paling cantik yang jenisnya ada di dunia.

Hewan yang terlihat didalam mimpi itu adalah hewan surga. Misalnya, unta adalah hewan surga. Kuda dikirim sebagai hewan yang membawa tentara suci di dalam peperangan melawan orang-orang kafir di sekelilingnya dan di dalamnya.

Banteng kepada Nabi Adam a.s. bagi menenggala tanah untuk ditanami gandum. Domba datangnya dari madu surga,unta diciptakan dari cahaya surga, kuda dari kemangi manis di dalam surga,domba dari kunyit surga.

Baghal menggambarkan suasana terendah seseorang yang menemukan hati dan pikiran yang tenang.

Bila dia mimpikan baghal itu tandanya dia ceroboh dan malas di dalam melakukan ibadat sebab hawa nafsu badannya menahan, dan usaha kerohaniannya tidak memberi hasil.

Kemudian dia harus bertobat dan teruskan melakukan kebajikan sehingga dia akan mendapatkan hasil.

Keledai diciptakan daribatu surga dan diberikan untuk melayani Nabi Adam as dan keturunannya.

Keledai adalah lambang jasad dan kebutuhan kebendaannya, ego dan pentingkan diri sendiri.

Jasad adalah hewan yang membawa beban, membawa roh.

Jika seseorang menjadi hamba kepada jasad dia adalah umpama orang yang memikul keledai di atas bahunya, tapi manusia nyata menunggangi keledai jasad kebendaannya.

Jadi, keledai melambangkan cara atau alat dia mengarahkan urusan akhiratnya di dalam dunia ini.

Berkata-kata dengan pria tampan dengan wajah yang berseri-seri adalah tanda kenyataan Ilahi sampai kepada seseorang itu karena mereka yang sudah memperoleh makrifat kepada kenyataan Ilahi di dalam surga akan muncul di dalam tampilan yang cantik.

Nabi saw menggambarkan orang demikian sebagai keadaan serba-kena, serba-elok, lemah lembut dan memiliki mata kehitaman yang indah.

Beliau bahkan mengatakan,"Aku melihat Tuhanku dalam rupa jejaka tampan". Karena Allah tidak menyerupai sesuatu, hadis ini dimengerti sebagai pernyataan sifat Allah Yang Maha Indah digambarkan di dalam cermin roh yang suci.

Gambaran ini dinamakan bayi bagi hati. Rupa materi, tubuh, adalah cermin kepada kebijaksanaan ketuhanan yang mengajarkan dan membentuk kita.

Penjelasan ini juga adalah hubungan di antara hamba dengan Tuhan.

Ali ra berkata, "Jika aku tidak dibentuk oleh Tuhanku aku tidak akan mengenal-Nya".

Bagi pembentukan spiritual,seseorang membutuhkan petunjuk, bimbingan dan teladan dari pembimbing yang masih hidup.

Guru-guru yang menjadi pembimbing adalah nab-nabi dan orang-orang yang hampir dengan Allah yang mewarisi kebijaksanaan nabi-nabi.

Melalui pengajaran mereka hati dan diri seseorang diterangi cahaya, menerangi perjalanan mereka.

Murid menemukan roh yang terinspirasi di dalam dirinya melalui mereka yang menjadi guru spiritual tersebut.

"Dia-lah yang tinggi derajat-Nya, yang memiliki arasy.
Dia kirimkan roh (dari perintah-Nya) kepada siapapun yang Dia kehendaki dari hamba-hamba-Nya buat Dia ancam dengan hari pertemuan ". (Surah Mukmin,ayat 15).


Untuk keamanan hati makaharus mendapatkan guru yang menginspirasi kamu dengan roh itu.

Imam al-Ghazali mengatakan,"Tidak menjadi kesalahan bagi seseorang melihat Allah dalam mimpinya sebagai gambaran yang indah.

Gambaran itu adalah symbol menurut tingkat spiritual seseorang. Apa yang dilihat tentu sekali bukan Zat Yang Maha Suci yang tidak identik dengan sesuatu.

Begitu juga Nabi saw tidak dapat dilihat dalam rupa beliau yang asli, kecuali mereka yang menjadi pewaris hikmah kebijaksanaan beliau, ilmu dan praktek beliau, dan yang mengikuti beliau secara keseluruhan.

Yang lain, bila mereka mimpikan Rasulullah saw, mimpikan simbol menurut kemampuan dan suasana mereka,tetapi mereka tidak benar-benar melihat beliau ".

Kata qil (kata orang bijak), "Dibolehkan melihat Allah di dalam mimpi sebagai cahaya atau rupa manusia". Dia menyatakan Diri-Nya dalam bentuk sifat-sifat-Nya.

Kepada Nabi Musa as Dia terlihat sebagai api pada pohon jujube yang terbakar. Itu adalah pengungkapan tentang Kalam Suci yang Musa dengan sebagai Belukar Terbakar, mengatakan,"Wahai Musa, apakah di tangan kamu? '(Surah Ta Ha, ayat 15).

Apa yang terlihat kepadaMusa as sebagai api adalah cahaya Ilahi. Dia melihatnya sebagai api menuruttingkat dan keinginannya, karena dia sedang mencari api.

Dan bagi manusia, tingkat keberadaan terendah pada dirinya adalah tanaman, kemudian hewan. Lalu apakah aneh jika manusia yang telah menyucikan dirinya dari tingkat-tingkat rendah itu sehingga menjadi manusia sempurna, melihat kenyataan Tuhan ditampakkan sebagai Belukar Terbakar.

Bagi manusia sempurna yang lain Allah mengungkapkan Kalam-Nya sebagai kata mereka sendiri, keluar dari mulut mereka. Bayazid al-Bustami mengatakan, "Zatku adalah Yang Maha Mulia.

Betapa besarnya kemuliaan daku ". Kalam Suci keluar dari mulut Junaid al-Baghdadi, "Tidak ada yang lain kecuali Allah di dalam jubahku". Ada rahasia-rahasia besar didalam tingkat seperti ini yang dicapai oleh manusia sempurna.

Terlalu sulit untuk menerangkannya dan terlalu panjang untuk menghuraikannya. Ini hanya yang berkaitan dengan mereka yang menghabiskan hidupnya mengejar ilmu batin.

Untuk menjadi penerima pengungkapan Ilahi dan untuk berhubungan dengan roh Nabi saw, seseorang harus diajar dan dididik dan dibawa ke tingkat spiritual tersebut. Orang yang baru memasuki perjalanan spiritual tidak bisa berharap dapat berhubungan dengan Allah dan Rasul-Nya.

Diantara guru yang suci yang hampir dengan Allah dan Rasul-Nya ada hubungan yang mengatasi lahiriah.Jika Nabi saw masih hidup seseorang dapat mengambil ilmu langsung dari beliau dan tidak perlulah kepada perantara.

Tapi karena beliau sudah wafat dan berpindah ke alam baqa, beliau berpisah dengan kondisi keduniaan dan kebendaan. Jadi, seseorang tidak dapat berkomunikasi secara langsung dengan beliau. Hal yang sama juga terjadi pada guru yang benar. Bila mereka meninggal dunia orang tidak dapat lagi belajar dengan mereka.

Kamu akan mengerti jika kamu memiliki pengertian yang mendalam, jika kamu mencari bukan untuk menjadi luar biasa. Mencari untuk memperoleh pemahaman ini dengan renungan mendalam,agar kamu melewati kegelapan ego diri kamu dengan cahaya yang menyala.

Untuk itu kamu perlu cahaya agar dapat melihat, dan untuk mengerti. Kamu tidak bisa melihat di dalam kegelapan. Cahaya itu hanya jatuh pada tempat yang sesuai, yang teratur dan suci, pada tempat yang mulia. Orang yang baru, dengan dirinya sendiri, tidak dapat menempatkan dirinya dalam kesesuaian dan sebab itu membutuhkan guru.

Guru yang masih hidup harus ada hubungan dengan Nabi saw - yaitu jika dia benar-benar pewaris suasana Nabi saw Dalam perjalanannya dia menerima bimbingan dari Nabi saw dan diajarkan untuk menjadi hamba Allah yang sabar. Dengan bantuan ini dia menjadi alat bagi kelanjutan jalan batin. Sisanya adalah rahasia.

Hanya orang yang layak mengalaminya akan mengalaminya.
"Bagi Allah-lah kemuliaan dan bagi Rasul-Nya dan bagi orang mukmin".(Surah Munafiquun, ayat 8).


Suasana yang mulia ini adalah rahasia.
Latihan spiritual bukanlah hal mudah. Roh materi berada di dalam tubuh dan dilatih dengannya. Tempat roh spiritual di dalam hati. Tempat roh sultan adalah pusat hati. Tempat roh kudus (roh suci) adalah rahasia.


Rahasia itu adalah jalan yang menghubungkan yang hak dengan orang yang beriman. Ia adalah juru bahasa,menerjemahkan yang hak kepada si pencari, karena rahasia itu milik Allah,adalah hampir dengan-Nya dan amanah-Nya.

Ada juga mimpi akibat perilaku buruk. Ini menunjukkan sifat ego yang menguasai atau kesadaran terhadap kesalahan tetapi dia tidak mampu menghentikannya.

Bahkan dalam suasana yang lebih baik bila seseorang diingatkan oleh Allah tentang kesalahan dan dosanya dia mimpikan hewan liar seperti harimau dan singa, serigala dan beruang, anjing dan babi jantan, dan hewan-hewan kecil - musang, kelinci, kucing ular, kala jengking dan hewan yang memakan daging dan juga hewan berbisa, hewan yang merusak.,

Untuk menyatakan sebagian kecil kejahatan yang ditunjukkan oleh gambaran-gambaran itu: Harimau adalah simbol; ujub dan besar diri serta takabur yang sampai ke tingkat angkuh dengan Allah:

"Orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan tidak mau terima dia, maka tidak akan dibukapintu-pintu langit dan tidak akan mereka masuk surga sampai unta bisa masuk kelubang jarum". (Surah al-A'raf, ayat 40).

Harimau adalah simbol; ujub dan besar diri serta takabur yang sampai ke tingkat angkuh dengan Allah:
"Orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan tidak mau terima dia, maka tidak akan dibuka pintu-pintu langit dan tidak akan mereka masuk surga sampai unta bisa masuk kelubang jarum". (Surah al-A'raf, ayat 40).

Hukuman yang sama juga bagi mereka yang angkuh dengan sesama manusia.
Serigala adalah simbol kasihkan diri yang ekstrim dan inginkan pujian.

Beruang melambangkan kemarahan dan keberangan dan kezaliman ke atas orang yang dia kuasai.

Serigala melambangkan kerakusan tanpa memperdulikan haram dan halal, bersih atau kotor.

Anjing melambangkan mencintai dunia dan huru haranya.
Babi melambangkan kedinginan, cita-cita tinggi, berendam dan keinginan yang kuat.
Musang menunjukkan penipuan, kebohongan, kecurangan dalam urusan dunia.

Kelinci menunjukkan perilaku yang sama, kecuali dilakukan secara tidak sadar dan dalam kelalaian.

Harimau bintang - usaha yang digunakan tanpa pertimbangan dan menyakitkan hati, juga ingin menjadi terkenal.

Kucing - kebakhilan dan memutar belit.
Ular - berbohong,mengata-ngata, membuat tuduhan palsu dan menyakitkan orang lain dengan perkataannya.

Kalajengking - kritik yang tidak sehat, mengejek orang dan tidak menerima mereka.
Tebuan - bahasa kasar yang menyakitkan hati orang. 

Jika seseorang bermimpi berkelahi dengan salah satu dari hewan tersebut tetapi tidak dapat mengalahkannya dia perlu memperkuat lagi usaha, ibadah dan memori secara sadar, sehingga sekali pukul binatang itu dapat dihapus.


Jika bermimpi membunuh binatang itu berarti dia telah berhenti melakukan kesalahan dan menyakitkan hati orang lain.

Allah berfirman:
"Dia akan hapuskan dari mereka kejahatan dan Dia akan perbaiki kondisi mereka". (Surah Muhammad, ayat 2).


Jika dia bermimpi salah satu dari binatang itu berubah menjadi manusia itu tandanya suasananya yang salah sebelumnya telah diperbetulkannya dan taubatnya diterima, karena tandanyata taubat diterima adalah ketidak-upayaan melakukan kesalahan yang sama.

"Kecuali orang yang bertobat dan beriman dan mengerjakan amal saleh, maka mereka itu Allah tukarkan kejahatan mereka dengan kebaikan ..." (QS Al-Furqan, ayat 70).

Bila seseorang diselamatkan dari kejahatan dan kesalahan dia harus menjaganya sungguh-sungguh, jangan merasa sudah aman, karena hawa nafsu dan ego mendapatkan kembali kekuatannya melalui memori yang sedikit terhadap default, oposisi dan kejahatan, dan membawa seseorang kembali ke cara lama.

Suasana roh yang sejahtera dengan mudah akan hilang.
Tujuan Allah memerintahkan hamba-hamba-Nya menahan diri dari yang haram adalah mengwujudkan peringatan yang berkelanjutan untuk menjaga seseorang agar tetapwaspada.


Ego jahat yang memerintah kadang-kadang terlihat dalam mimpi sebagai orang kafir; diri yang mengkritik diri sendiri dapat terlihat sebagai orang Yahudi; diri yang berperangsang kadang-kadang terlihat sebagai orang Kristen.

Demikianlah untk kali inidan semoga saja bermanfaat dan Insya Allah bersambung...>

Tidak ada komentar:

Posting Komentar