Rabu, 20 Agustus 2014

Hikmah Kutipan Bagian ke 23), ~ Kitab "Sirr al-asrar fi ma yahtaju Ilahi al-abrar"

Atau Kitab "Rahasia Dalam Rahasia-rahasia yangKebenarannya Sangat Diperlukan".

23: pengasingan diri DARI DUNIA DENGAN MEMASUKI KHALWAT DANSULUK
Khalwat dan suluk harus dilihat secara zahir dan batin.Khalwat lahir adalah ketika seseorang mengambil keputusan untuk memisahkan dirinya dari dunia, mengisolasi dirinya di dalam satu ruang yang terpisah dari orang banyak sehingga manusia dan makhluk di dalam dunia selamat dari perilaku dan keberadaannya yang tidak diinginkan. 

Dia juga berharap agar dengan demikian sumber kepada keberadaan yang tidak diinginkan, egonya dan hawa nafsu badannya akan terpisah dari pasokan sehari dan berhenti juga segala yang memuaskan dan mengenyangkannya. 

Selanjutnya dia berharap pengasingannya itu akan mendidik egonya dan seleranya, hingga memberi peluang kepada perkembangan diri rohaninya.

Bila seseorang memutuskan demikian niatnya harus ikhlas. Dalam satu hal dia seumpama menempatkan dirinya di dalam kubur, dalam kondisi mati,mengharapkan semata-mata hanya ridha Allah, bermaksud dalam hatinya melahirkan yang asli dan beriman, yang bisa lahir dari keberadaannya yang hina ini. 

Nabi saw bersabda,
 "Yang beriman adalah yang orang lain selamat dari tangan dan lidahnya".
Dia mengikat lidahnya dari berkata yang sia-sia karena Nabi saw bersabda, 

"Keamanan manusia datang dari lidah dan kebinasaannya juga dari lidah". Dia menutupkan matanya dari yang diharamkan agar pandangannya yang khianat dan menipu daya tidak jatuh ke atas apa yang dimiliki oleh orang lain.

 Dan dia menutup telinganya dari mendengar kebohongan dan kejahatan, dan mengikat kakinya, membelenggunya dari pergi ke dosa.

Nabi saw bersabda, menceritakan setiap anggota tubuh bisa melakukan dosa sendirian,
 "Mata bisa berzina". Bila salah satu dari indera berdosa satu makhluk hitam yang jelek diciptakan darinya dan pada hari pembalasan itu menjadi saksi terhadap dosa yang kamu lakukan. Kemudian ia dicampakkan ke dalam api neraka.

Tuhan memuji orang yang menghindarkan dirinya dari kesalahan karena yang demikian adalah penyesalan yang nyata, taubat yang kuat.

"Adapun orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya, dan mencegah diri dari hawa nafsunya, maka sesungguhnya surga itu tempat kembalinya". (Surah an-Naazi'aat, ayat 40 & 41).

Orang yang takut Tuhannya dan bertobat, mengeluarkan keberadaannya yang hina dari yang beriman dan mengeluarkan keburukannya dari imannya, diubah di dalam khalwatnya, sehingga jadilah ia jejaka tampan. 

Keberadaan yang elok ini menjadi khadam kepada penghuni surga.
Mengisolasi diri adalah benteng mencegah musuh bagi dosadiri sendiri dan kesalahan. Di dalamnya, sendirian, seseorang terpelihara didalam kesucian. 

Firman Allah:
"Barangsiapa percaya akan bertemu Tuhannya harus ia kerjakan amal salih dan janganlah ia mempersekutukan seorang pun dalam ibadah kepada Tuhannya". (Surah al-Kahfi, ayat 110).

Semua yang diceritakan sampai sekarang adalah tujuan bagi banyak khalwat lahir. Adapun Maksud khalwat batin adalah mengeluarkan dari dalam hatinya meskipun hanya sekedar memikirkan hal keduniaan, kejahatan dan ke egoannya, serta mampu meninggalkan makan, dan minum. Harta, dan keluarga, istri, anak-anak dan perhatiannya serta kasih sayang dan kesemuanya.

Sehingga banyak anggapan orang lain yang melihat atau mendengar tentangnya mengatakan jangan masuk ke khalwat ini. 

Nabi saw bersabda,"
Bahwa kebesaran dan apa yang diburunya adalah bala, dan (jangan) melarikan diri dari kebesaran, dan mengharapkan pujian orang dan apabila yang dibawanya adalah keselamatan.". Orang yang berencana (untuk) memasuki khalwat batin harus menutupi hatinya dari kemegahan, ke sombongan, takabur, marah,dengki, dan khianat dan yang sejenisnya. 

Jika ada perasaan yang demikian masuk kepadanya di dalam khalwatnya (maka) hatinya menjadi terikat. Ia tidak lagi terlepas dari dunia dan khalwat (yang) demikian tidak berguna. Sekali kotoran memasuki hati ia maka kehilangan kesuciannya dan semua kebaikan batal.

"Apa yang kamu bawa itu sihir, sesungguhnya Allah akan membatalkannya (karena) Allah itu tidak membaguskan amal orang-orang yang berbuat bencana". (Surah Yunus, ayat 81).

Meskipun perbuatan seseorang itu terlihat bagus pada pandangan orang lain, namun bila sifat-sifat buruk memasukinya, orang itu dianggap berlaku khianat dan menipu dirinya sendiri dan juga orang lain. 

Nabi saw bersabda,
 "Sombong dan takabur mencemari iman. Fitnah dan umpatan lebih buruk dari dosa zina ". Juga, "Sebagaimana api membakar kayu dendam membakar dan menghapus perbuatan baik seseorang". Juga, "Fitnah itutidur, di laknati ke atas siapa yang mengejutkannya".

Juga, "Orang yang bakhil tidak masuk surga meskipun dia habiskan umurnya dengan ibadah".Juga, "Kepura-puraan adalah bentuk (ter) sembunyi mengadakan sekutu bagiTuhan". Juga, "surga menolak orang yang menolak orang lain".

Banyak lagi tanda-tanda sifat buruk yang dikutuk oleh Rasulullah saw Apa yang dinyatakan sudah cukup untuk menunjukkan kepada kita bahwa dunia ini adalah tempat yang membutuhkan berkelanjutan di dalam hati-hati dan waspada, dan harus berjalan (hingga) melewatinya dengan penuh cermat dan perhatian. 

Tujuan pertama jalan spiritual adalah menyucikan hati dan langkah untuk mendapatkannya adalah memberantas ke egoan dan keinginan hawa nafsu. 

Di dalam khalwat, dengan berdiam diri, bertafakur dan berdzikir terus menerus, (sehingga) ego seseorang (dapat) diperbaiki. Kemudian Allah Yang Maha Tinggi menjadikan hati seseorang itu bercahaya.

Tidak ada yang dilakukan di dalam khalwat secara perbuatan sendiri. Apa yang perlu adalah cinta, ikhlas dan keyakinan yang nyata. Cara ini bukan cara orang tersebut sendiri. Sebagaimana dia menuruti cara para sahabat Rasulullah saw, cara orang-orang yang mengikuti mereka dan cara orang yang mengetahui cara mereka dan mengikutinya.

Bila orang yang yakin berada di jalan ini menurut jalan taubat, ilham dan menyucikan hatinya, maka Allah mencabut dari hatinya dan dirinya segala apa yang merusak dan yang keji dan melindunginya agar dia tidak kembali kepadanya. 

Wajahnya akan menjadi cantik; perasaannya, apakah dipendamkan atau diungkapkan, menjadi murni. Apa saja yang dia lakukan semuanya dilakukannya dengan cara yang terpuji karena dia berada di dalam kehadiran Ilahi. 

"Allah mendengar orang yang memuji-Nya". Jadi, Allah menjaganya. Allah menerima doanya,kerinduannya dan puji-pujiannya dan mengabulkan segala keinginannya.

"Barangsiapa menginginkan kemuliaan maka bagi Allah-lah semua kemuliaan. Kepada-Nya naik perkataan yang baik, amal yang saleh itu Diaangkat ". (Surah Fatir, ayat 10).

Kata yang baik menyelamatkan lidah dari perkataan yang sia-sia. Lidah adalah alat yang baik untuk memuji Tuhan, mengulangi nama-nama-Nya yang indah, mengakui keesaan-Nya. Allah memperingatkan terhadap perkataan yang sia-sia:

"Tidak sekali-kali! Sesungguhnya yang demikian perkataan yang ia ucapkan padahal di belakang mereka satu dinding sampai hari mereka dibangkitkan (mereka tidak benar dalam kata mereka) ". (Surah Mukminuun, ayat 100).

Allah memberi ampunan-Nya, kasihan belas-Nya kepada orang yang belajar dan mengamalkannya dengan niat yang baik. Dia membawanya hampir dengan membawanya ke derajat yang lebih tinggi. Dia redha kepadanya, Dia maafkan kesalahannya.

Bila seseorang telah meningkat ke derajat itu hatinya menjadi seperti laut. Bentuk dan warna laut itu tidak berubah karena sedikit Kekejaman dan penganiayaan yang orang Lempar kepadanya.

 Nabi saw bersabda, 
"Jadilah seperti laut yang tidak berubah, tetapi di dalamnya tentara gelap(ego) kamu akan tenggelam", seperti Firaun tenggelam di dalam Laut Merah.Dalam lautan itu kapal agama (akan) timbul dengan selamat dan sejahtera, ia berlayardi lautan yang luas itu.

 Roh orang yang di dalam khalwat terjun ke dasarnya untuk mendapatkan mutiara kebenaran, membawa ke permukaan mutiara kebijaksanaan (makrifat) dari batu karang budi pekerti dan menyebarkannya ke tempat yang jauh. 

Firman Allah:
"Keluar dari mutiara dan marjan (batu karang)".(Surah ar-Rahmaan, ayat 22).

Untuk memelihara lautan tersebut lahiriah kamu harus sama dengan batiniah kamu, dan diri kamu harus sama dengan apa yang terlihat pada diri kamu. 

Suasana zahir dan suasana batin kamu harus selaras dan menjadi satu. Bila ini terjadi, tidak ada lagi penipuan, (dan) hasutan atau kekacauan di dalam laut hati kamu. 

Tidak ribut (dan) nakal yang dapat memabukkan di dalam lautan yang tenang itu. 
Orang yang memperoleh suasana tersebut berada di dalam kondisi taubat sepenuhnya; ilmunya luas dan bermanfaat, perbuatannya semuanya adalah layanan untuk orang lain, dan hatinya tidak mengalir kepada kejahatan.

 Jika dia tersilap atau lupa dia dimaafkan karena dia ingat bila dia lupa dan bertobat bila dia bersalah. Dia berada dalam jarak (yang terdekat) dengan Allah dan dirinya sendiri.

Demikianlah untk kali ini dan semoga saja bermanfaat dan InsyaAllah bersambung...>

Tidak ada komentar:

Posting Komentar