Atau Kitab "Rahasia Dalam Rahasia-rahasia Yang Kebenarannya Sangat Diperlukan".
13:TABIR CAHAYA DAN KEGELAPAN
Allah berfirman:
"Siapapun yang buta di dunia ini buta juga di akhirat". (Surah Bani Israil, ayat 72).
Bukan buta mata yang di kepala tetapi buta mata yang di hati yang mencegah seseorang dari melihat cahaya hari akhirat.
Firman Allah:
"Bukan matanya yang buta tetapi hatinya yang di dalam dada". (Surah Hajj, ayat 46).
Hati menjadi buta karena adanya kelalaian, yang telah membuat seseorang lupa kepada Allah dan lupa kepada kewajiban mereka, lupa pada tujuan mereka, dan janji mereka dengan Allah, ketika mereka masih berada di dalam dunia.
Adapun sebab utama adanya kelalaian kelalaian adalah karena kejahilan terhadap fakta (kebenaran) hukum dan peraturan Tuhan. sehingga hal itu telah menyebabkan seseorang itu berlanjut berada didalam kejahilan dikarenakan adanya kegelapan total yang telah menutupi seseorang itu dari luar dengan menguasai batinnya.
Adapun penyebab yang mendatangkan kegelapan pada batin itu adalah sifat angkuh, sombong, megah,dengki, bakhil, dendam, bohong, mengumpat, fitnah dan lain-lain sifat keji.Sifat-sifat yang keji dan sesungguhnya sifat keji itulah yang telah merendahkan ciptaan Tuhan yang sangat baik sehingga jatuh ke tingkat yang paling rendah.
Dan untuk membebaskan seseorang dari kejahatan seperti itu dia harus menyucikan hati dan jiwanya sehingga dapat mengeluarkan kegelapan itu dari dalam dirinya dan memasukan cahaya kedalam hatinya yang akan dapat memberikan sinar cahaya kepada cermin jiwanya.
Adapun sarat yang diperlukan bagi seseorang didalam Penyucian ini adalah dengan mendapatkan pengetahuan, dan ia mahu beramal serta menurut pengetahuannya itu, dengan usaha dan keberaniannya yang kuat untuk melawan ego dirinya, dan bersedia untuk menghilangkan hawa nafsyunya yang ada pada dirinya.
Dengan demikian maka seseorang akan dapat mencapai kepada ke Esaan-Nya. Selain itu juga tentunya sangat diperlukan perjuangan yang ber laku secara berkesinambungan dan terus menerus sehingga hatinya pun benar-benar menjadi semakin hidup
Dan dengan cahaya ke Esaan-Nya, Itu maka mata batinnya yang telah suci itu akan dapat melihat hakikat dan sifat-sifat Allah yang ada disekitar dirinya. Dan pada apa yang ada di dalam hatinya.
Apabila telah sampai kearah itu maka kamu akan tahu dan ingat siapa sesungguhnya diri kamu dan siapa yang telah menciptakan kamu dan kemana kamu akan pulang. Dan apa yang kamu tuju dan apa pula sebenarnya yang kamu cari...
Apabila sudah sampai diperingkat itu maka kemudian pada diri kamu akan ada kerinduan dan keinginan untuk kembali ke rumah kediaman-Nya yang nyata, dan dengan berkat pertolonganNya Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang maka Roh suci yang ada pada diri kamu pun akan menyatu bersama-Nya.
Dan apabila sifat kegelapan telah terangkat maka cahaya ilahi akan mengambil alih tempatnya dan orang yang memiliki mata rohani akan melihat. Dan dia akan mengenali apa yang dia lihat dengan cahaya nama-nama sifat Ilahiah.
Kemudian dirinya di banjiri oleh cahaya dan berubah menjadi cahaya. Meskipun cahaya ini masih lagi hijab dan menutupi cahaya suci Zat, tetapi waktunya akan sampai bila ini juga dapat dilewatinya dan semuanya akan terangkat, sehingga yang tinggal hanya cahaya suci Zat itu sendiri.
Dan sesungguhnya hati itu memiliki dua mata, satu yang sempit dan satu lagi yang luas.
Dengan mata yang sempit seseorang dapat melihat kenyataan sifat-sifat dan nama-nama Allah. Dan Penglihatan ini akan berlanjut sepanjang perkembangan kerohaniannya.
Sedangkan Mata yang luas melihat hanya kepada apa yang telah terlihat oleh cahaya keesaan dan yang esa. Hanya bila seseorang sampai ke daerah jarak dengan Allah dia akan melihat, di dalam alam penghabisan bagi kenyataan Zat Allah,Yang Esa dan Mutlak.
Untuk mencapai makam-makam ini ketika masih berada di dalam dunia,di dalam kehidupan ini kamu harus membersihkan diri kamu dari sifat keduniaan, serta ego dan ke akuanmu.
Karena jarak yang kamu tempuh dalam bepergianmu di dalam kenaikan kamu ke arah makam-makam tersebut itu tergantung pada sejauh mana kamu mengisolasi diri kamu dari hawa nafsu yang rendah dan ke egoan diri kamu. Dan ke akuanmu.
Pencapaian kamu ke tujuan yang kamu inginkan itu bukanlah seperti barang materi yang mudah sampai ke tempat kebendaan. Ia juga bukan ilmu yang membawa seseorang kepada sesuatu yang menjadi diketahui (dari tidak diketahu), juga bukan berdasarkan pada pertimbangan yang diperolehi dari apa yang dipikirkan, bukan juga khayalan yang menyatu dengan apa yang dikhayalkan. Tujuan yang kamu ingin capai adalah kesadaran tentang ketiadaan (kekosongan) kamu dari segala sesuatu kecuali Zat Allah.
Pencapaian ini adalah perubahan suasana yang terjadi, bukan perubahan pada sesuatu yang nyata. Disana tidak ada jarak, tidak dekat atau jauh, tidak kesampaian, tidak ada ukuran, tidak ada arah, tidak ada ruang.
Dia Maha Besar, segala Puji bagi-Nya. Dia Maha Pengampun.Dia menjadi nyata dalam apa yang Dia sembunyikan dari kamu. Dia menyatakan Diri-Nya sebagaimana Dia melabuhkan tirai di antara Dia dengan kamu. Pengenalan tentang Diri-Nya yang tersembunyi di dalam ketidak mampuan kamu di dalam mengenali-Nya.
Jika ada di antara kamu yang sampai kepada cahaya yang dijelaskan dalam catatan ini ketika kamu masih berada di dalam dunia, maka buatlah muhasabah (hisab) terhadap diri kamu, dengan buku catatan kamu tentang apa yang di praktekkan oleh kamu.
Hanya dibawah cahayaNya kamu bisa melihat apa yang kamu sudah buat dan apa yang sedang kamu buat; buat maka dari itu hitungan kamu, apa bisa di seimbangkannya.
Atau kamu akan membaca buku catatan kamu di hadapan Tuhan kamu pada hari pembalasan. Dan sesungguhnya itu adalah akhir dari kehidupanmu. Dan kamu tidak ada kesempatan lagi untuk mengimbanginya di sana.
Dan jika kamu melakukan itu di sini ketika kamu masih ada waktu, maka kamu akan termasuk ke dalam golongan yang diselamatkan.
Jika tidak maka azab dan siksaNya akan menjadi bagian kamu di akhirat. karena sesungguhnya kehidupan di dunia ini akan berakhir. Dan di sana ada siksaan di dalam kubur, dan ada hari pembalasan, serta ada neraka dan neraca timbangan yang akan menimbang sampai kepada dosa-dosa kamu yang paling kecil dan kebaikan apa yang paling kecil.
Kemudian ada jembatan yang lebih halus dari rambut dan lebih tajam dari mata pedang, dan penghujungnya adalah taman, sementara di bawahnya adalah neraka yang penuh dengan kecelakaan, dan penderitaan, dan kesemuanya itu adalah abadi dan semua itu hanya bisa di tentukan ketika kamu masih hidu di kehidupan yang singkat ini hingga kamu berakhir.
Demikianlah untk kali ini dan semoga saja bermanfaat dan Insya Allah bersambung...>
Tidak ada komentar:
Posting Komentar