Rabu, 27 Agustus 2014

Hikmah Kutipan Bagian ke 11 ), ~ Kitab "Sirr al-asrar fi ma yahtaju Ilahi al-abrar"

Atau Kitab "Rahasia Dalam Rahasia-rahasia Yang Kebenarannya Sangat Diperlukan".

 11: SYARAT YANG PERLUUNTUK MELAKUKAN ZIKIR

Salah satu syarat menyediakan seseorang untuk berzikir adalah berada di dalam keadaan berwudhu; cuci dan bersihkan tubuh badan dansucikan hati. 

Pada tahap awal, sehingga zikir itu efektif, perlulah disebutkuat-kuat akan kata dan ayat yang dijadikan zikir - kalimah tauhid, sifat-sifat Allah. 

Bila kata tersebut diucapkan usahakan agar kamu berada di dalam kesadaran (tidak standar). Dengan cara ini hati mendengar ucapan zikir dan diterangi oleh apa yang dizikirkan. 

Ia menerima energi dan menjadi hidup -bukan hanya hidup di dunia ini bahkan juga hidup abadi di akhirat.
"Mereka tidak akan merasa padanya kematian, hanya kematian pertama, dan Dia pelihara mereka dari azab jahanam". (Surah Dukhaan, ayat 56).

Nabi saw menceritakan bahwa kondisi orang mukmin yang mencapai yang hak melalui zikir, "Orang mukmin tidak mati. Mereka hanya meninggalkan hidup yang sementara ini dan pergi ke kehidupan abadi ".

 Dan mereka lakukan di sana apa yang mereka lakukan di dunia. Nabi saw bersabda, "Nabi-nabi dan orang-orang yang hampir dengan Allah terus beribadat di dalam kubur seperti yang mereka lakukan di dalam rumah mereka". Ibadah yang dimaksudkan itu adalah penyerahan dan merendahkan diri rohani kepada Allah bukan shalat yang lima waktu sehari. Melainkan' Tawaduk yang di dalam diri, dengan diam, adalah nilai utama yang menunjukkan iman yang sejati.

Makrifat tidak dicapai oleh manusia dengan usaha tetapi ia adalah anugerah dari Allah. Setelah dinaikkan ke makam tersebut orang arif menjadi akrab dengan rahasia-rahasia Allah. Allah membawa seseorang kepadarahasia-rahasia-Nya saat hati orang itu hidup dan sadar dengan zikir atau ingatan kepada-Nya dan jika hati yang sadar itu siap menerima yang hak. 

Nabi saw bersabda, "Mataku tidur namun hatiku jaga".
Pentingnya memperoleh makrifat dan hakikat diterangkan oleh Nabi saw, "Jika seseorang berniat belajar dan beramal menurut keinginannya itu tetapi mati sebelum mencapai tujuannya, Allah menunjuk dua orang malaikat sebagai guru yang mengajarinya ilmu dan makrifat sampai ke hari kiamat. 

Orang itu dibangkitkan dari kuburnya sebagai orang arif yang telah memperoleh fakta". Dua orang malaikat di sini menunjukkan roh Nabi Muhammad saw dan cahaya cinta yang menghubungkan insan dengan Allah. Pentingnya niat dan hajat selanjutnya diceritakan oleh Nabi saw, 

"Banyak yang berniat belajar tetapi mati ketika masih di dalam kejahilam tetapi mereka bangkit dari kubur pada hari pembalasan sebagai orang arif. Banyak ahli ilmu dibangkitkan pada hari itu dalam kondisi rusak akhlak hilang segalanya dan jahil keseluruhan ". Mereka adalah orang-orang yang bermegah dengan ilmu mereka, yang menuntut ilmu karena muslihat duniawi dan berbuat dosa. 

Mereka diberi peringatan:
"Dan (ingatlah mereka) hari yang akan dibawa orang-orang kafir ke neraka (dan dikata), 'Kami telah menghabiskan bagian kamu yang baik di dalam penghidupan dunia. Dan kamu telah bersuka-sukaan dengannya. Maka pada hari ini kamu akan dibalas dengan siksaan yang keji lantaran kamu pernah menyombongkan di dunia secara tidak benar dan lantaran kamu telah melewati batas ".
 (Surah Ahqaaf, ayat 20).

Nabi saw bersabda, 
"Setiap amal tergantung pada niat.Maksud dan tujuan orang beriman lebih baik dan bernilai pada pandangan Allah dari amalannya. 

Niat orang yang tidak beriman lebih buruk dari apa yang nyata dengan amalannya ". Niat adalah dasar praktek. Nabi saw, "Adalah baik membenahi kerja kebajikan di atas situs yang baik, dan dosa adalah perbuatan yang dibangun di atas situs yang jahat".

"Barangsiapa hendak ke taman akhirat Kami tambah untuknya pada ke tamannya, dan barangsiapa ingin ke taman dunia Kami akan memberikan kepadanya sebagian darinya, tetapi tidak ada baginya bagian akhirat". (Surah Syura, ayat 20).

Adapun Cara yang terbaik adalah menemukan guru spiritual yang akan membawa hati kamu hidup. Dan dengan itu akan menyelamatkan kamu di akhirat. Ini adalah penting; dan harus dilakukan sesegera mungkin selagi ketika masih hidup di dunia ini sebelum kembali ke kebun akhirat. 

Orang yang tidak menanam di sini ia tidak akan dapat menuai di sana. Jadi, bercocok tanamlah di dalam dunia ini dengan benih yang diperlukan untuk kesejahteraan hidup di sini dan juga di akhirat nanti.

Demikianlah sedikit bhan untuk kali ini semoga saja ada guna serta manfaatnya....
Dan Insya Aalah bersambung...> Aamiin..."Wassalam,-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar