Senin, 18 Agustus 2014

Hikmah Kutipan Bagian ke 27. Akhir ), ~ Kitab "Sirr al-asrar fi ma yahtaju Ilahi al-abrar"

Atau Kitab"Rahasia Dalam Rahasia-rahasia yang Kebenarannya Sangat Diperlukan".

30 : PENUTUP

Sebagai Wasiat Kepada Anak-anakku Dan Sahabatku :

Bahwa wisatawan diatas jalan kepada kebenaran harus memiliki kebijaksanaan, pemahaman dan pengertian yang mendalam akan fitnah sesuatu. Karena ini semua merupakan kualifikasiawal yang harus dimiliki.

Sebagaimana :
"Allahciptakan hamba- hambaNya yang bijaksana dan mampu
Yang meninggalkan dunia tempat huru hara
mereka kelaut dan hanya menjadikan ombaknya sebagai tes bagi mereka
Dan perbuatanbaiknya adalah kapal yang menempuh gelombang ".

Sebab 'Orang-orang yang memasuki jalan ini mereka ada punya tujuan yang dia tuju. Yaitu Agar Perhatiannya tetap teguh pada tujuannya, namun, ia tidak dapat mengabaikan pula pentingnya persiapan untuk petualangan ini. 

Dan Apabila dia telah mempersiapkan diri dia harus waspada dan jangan tertipu oleh penampilan yang menawan dan dia harus tidak membebani dirinya dengan muatan atau membuat perhentian atau setesen spiritual sebagai tujuan terakhir hingga dia sampai di anjungan pantai harapan.

Orang yang berada pada jalan spiritual mengatakan segala perbuatan milik Yang Menciptakannya, dan manusia tidak sepenuhnya bertanggung jawab; di dalam tangannya perbuatan dapat terlihat lain dari apa yang sebenarnya.

 Allah berfirman:
"Apakah mereka (merasa) aman (dari) percobaan Allah? Karena tidaklah ada yang merasa aman dari upaya Allah melainkan kaum yang bangkrut ". (QS al-A'raf, ayat99).

Inilah yang menjadikan dasar bagi jalan ini; serta meninggalkan semua muatan di belakang dan mengandalkan Allah semata-mata, tidak dibingungkan oleh rangsangan pada setesen-setesen disepanjang perjalanan. Sebagaimana dalam hadis Qudsi Allah berfirman:

"Wahai Muhammad! Sampaikan kabar gembira kepada pendosa-pendosa yang Aku Maha Pengampun. Dan sampaikan pula kepada mereka yang benar-benar milik-Ku dan ikhlas pada niatnya untuk-Ku bahwa Aku sangat cemburu (terhadap apa yang mereka inginkan di samping Aku) ".

Kekeramatan yang lahir pada mereka yang hampir dengan Allah dan dari setiap tahapan spiritual yang mereka nyatakan adalah benar. Tetapi orang-orang yang seperti ini masih tidak terlepas dari dorongan Allah dan tes-Nya yang juga dapat merangsang kepada dosa - yang kadang-kadang mereka diberi kesuksesan dan apabila mereka mulai berbuat dosa, mereka jadi berpikir suasana atau kondisi mereka adalah milik mereka dan kekeramatan itu juga milik mereka. 

Hanya nabi-nabi dan mukjizat mereka yang bebas dari tes demikian. Adalah dikatakan ketakutan kehilangan iman ketika tercabut nyawa dari tubuh adalah satu-satunya perawatan yang akan menjamin iman pada saat akhirnya.

Hassanal-Basri pernah mengatakan bahwa kepada orang yang hampir dengan Allah berhasil melalui ketakutan mereka terhadap Allah. Di dalam diri mereka takut jauh lebih kuat dari harap karena mereka tahu bahayanya terkecoh oleh sifat alami manusia.

Sesungguhnya ' Tipu daya ini menarik manusia keluar dari jalan tanpa mereka menyadarinya. Diajuga mengatakan orang yang sehat takutkan penyakit dan harapannya adalah sedikit, sementara orang yang sakit tidak lagi takut ditimpa penyakit dan harapannya untuk bertambah sehat.

Nabi saw bersabda, "Jika ditimbang takut dan harap pada orang beriman keduanya adalah sama". Dengan rahmat Allah, ketika saat akhir kita, Allah lebihkan harapan kita dari ketakutan. 

Nabi saw bersabda, "Semua umatku akan menghembuskan nafas terakhirnya dengan kepercayaan dan harapan kepada rahmat Allah",karena Allah menjanjikan, "Ampunan-Ku meliputi segala sesuatu", dan,"Rahmat-Ku mendahului murka-Ku".

Sungguh Allah Maha Pemurah, Penyayang dan Pengampun, tentu sekali para hamba dapat bergantung kepada-Nya. Oleh karenanya para wisatawan pada jalan spiritual harus takut dan menyelamatkan dirinya dari murka Allah.

 Untuk itu haruslah dia rela mati dan serahkanlah semua yang dimilikinya -dirinya sendiri, keberadaannya -  letakkan semuanya di kaki-Nya dan berlindunglah dengan-Nya di dalam-Nya.

Wahai para pencari. Duduklah di atas lutut kamu di hadapan Tuhan kamu! Akui dan bertobatlah terhadap kesalahan-kesalahan kamu! Lepaskan dari diri kamu segala keberadaan materi! Akui dan bertobatlah dari dosa-dosamu yang lalu dan ditunggu di pintu ampunan-Nya tanpa membawa apa-apa, dalam kondisi berhajat penuh kepada-Nya!

 Jika kamu lakukan ini tentunya kamu akan menerima rahmat-Nya, berkat-Nya,makrifat-Nya, kasih-Nya dan belas kasihan-Nya; dan semua dosa-dosa kamu dan kotoran kamu akan hancur dan terlepas dari kamu. Karena Dia-lah Maha Besar,Pemurah, lagi Penyayang, Tuhan yang kekal abadi, dan Maha kuasa!

Dan Kami mohon keselamatan dan kesejahteraan ke atas penghulu kami Nabi Muhamamd saw, keturunan beliau, sahabat-sahabat beliau dan sekalian pengikut beliau. Segalapuji dan syukur milik Allah; kami serahkan semuanya ke dalam tangan-Nya.

Aamiin Ya Robbal'alamiin...!"Wassalam,~

Demikianlah yang dapat aku haturkan dan semoga saja bermanfaat Aamiin..."Wassalam,~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar