Atau Kitab "Rahasia Dalam Rahasia-rahasia Yang Kebenarannya Sangat Diperlukan".
19: ZAKAT
Ada dua jenis zakat:
zakat yang diajarkan oleh syariat danzakat spiritual yang berbeda sifatnya.
Zakat yang diajarkan oleh syariat adalah mengeluarkan dari barang-barang di dunia ini. Setelah ditolak jumlah tertentu yang terdaftar sebagai penggunaan keluarga, satu bagian dibagi kepada orang miskin.
Sedangkan' Zakat rohani Pokoknya diambil dari pengadaan barang akhirat. Ia juga diberikan kepada orang miskin, yaitu miskin spiritual.
Zakat adalah memberi bantuan kepada orang miskin. Allah perintahkan:
"Sedekah-sedekah itu untuk faqir-faqir dan miskin". (Surah at-Taubah, ayat 60).
Apa pun juga yang diberi untuk tujuan ini sampai ke tangan Allah Yang Maha Tinggi sebelum dikirim kepada yang membutuhkannya. Jadi, tujuan zakat dan sedekah ini bukanlah terutama hanyalah untuk membantu yang membutuhkan, karena Allah adalah Pemberi kepada semua yang membutuhkan, tetapi supaya niat baik pemberi zakat dan sedekah itu diterima oleh Allah.
Mereka yang hampir dengan Allah menjadikan imbalan rohani dari perbuatan baiknya sebagai kebaktian kepada orang yang berdosa. Allah Yang Maha Tinggi menyatakan ampunan-Nya mengampuni orang-orang yang berdosa menurut tingkat doa, permohonan, pujiannya, puasa, sedekah, hajji dan lain-lain kebaikan para hamba-Nya yang ingin mengorbankan imbalan spiritual yang mereka harapkan sebagai hasil dari ibadah dan ketaatan mereka, Allah dengan kemurahan-Nya menutup dan menyembunyikan dosa para pendosa sebagai balasan terhadap kebaktian para hamba-Nya yang baik-baik.
Kemurahan hati hamba-hamba-Nya yang beriman sampai ke tingkat mereka tidak memiliki apa-apa lagi, tidak menyimpan sesuatu apa pun untuk diri mereka, sampai-sampai tidak ada nama baik dari kebaikan mereka juga tidak ada harapan untuk balasan akhirat.
Orang yang memasuki jalan ini kehilangan segalanya termasuk keberadaan dirinya sendiri. Dia bangkrut sepenuhnya karena dia benar-benar murah hati. Allah mengasihi orang yang murah hati sampai ketingkat kebangkrutan seluruhnya pada dunia ini.
Nabi saw bersabda,
"Orang yang menghabiskan semua yang dimilikinya dan tidak berharap untuk memiliki apa-apa berada di dalam perawatan Allah di dunia dan akhirat".
Seperti mana 'Rabiatul Adawiyah berdoa, "Wahai Tuhan. Berikan semua bagianku dari dunia ini kepada orang-orang kafir dan jika ada bagianku diakhirat bagikannya kepada hamba-hamba-Mu yang beriman. Dan apa yang aku inginkan dalam dunia ini adalah merindui-Mu dan yang aku inginkan di akhirat adalah bersama-Mu, karena manusia dan apa saja yang diperolehnya adalah milik-Mu".
Allah membalas sampai sepuluh kali lipat kepada orang yang bersedekah.
"Barang siapa kerjakan kebaikan maka baginya (ganjaran) sepuluh kali lipat". (Surah al-An'aam, ayat 160).
Manfaat lain dari sedekah adalah efek penyuciannya. Ia menyucikan harta dan diri seseorang. Jika diri dibersihkan dari sifat-sifat ego maka tujuan sedekah atau zakat batin (spiritual) tercapai.
Sehingga 'Memisahkan seseorang dengan apa yang dia anggap sebagai miliknya mendatangkan balasan yang berlipat ganda di akhirat:
"Siapa yang akan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik lalu Dia gandakan (ganjaran) baginya, padahal (adalah) baginya ganjaran yang mulia?" (QS al-Hadid, ayat 11).
"Berbahagialah orang yang membersihkannya (jiwanya)". (Surah Asy-Syams, ayat 9).
Zakat, 'sedekah yang indah' adalah perbuatan yang baik,sebagian dari yang kamu terima, material dan spiritual. Belanjakanlah karena Allah, kepada Allah. Meskipun balasan berganda dijamin jangan pula melakukannya karena balasan tersebut. Berikan zakat dan sedekah secara peduli, dengan kasih sayang dan kasihan belas bukan sebagai budi, mengharapkan pujian, membuat penerima merasa berutang dan terikat.
"Wahai orang-orang yang beriman. Janganlah kamu batalkan (pahala) sedekah kamu dengan bangkitan dan gangguan ". (Surahal-Baqarah, ayat 264).
Jangan meminta dan mengharapkan manfaat keduniaan bagi perbuatan baik kamu. Melakukannya karena Allah semata-mata. Firman Allah:
"Kamu tidak akan dapat (balasan) kebaikan kecuali kamu menafkahkan sebagian dari apa yang kamu sayangi, dan sesuatu apa yang kamu nafkahkan itu Allah mengetahui akan dia". (Surah al-'Imraan, ayat 92).
Demikianlah untk kali ini semoga saja bermanfaat dan Insya Allah bersambung...>
Ada dua jenis zakat:
zakat yang diajarkan oleh syariat danzakat spiritual yang berbeda sifatnya.
Zakat yang diajarkan oleh syariat adalah mengeluarkan dari barang-barang di dunia ini. Setelah ditolak jumlah tertentu yang terdaftar sebagai penggunaan keluarga, satu bagian dibagi kepada orang miskin.
Sedangkan' Zakat rohani Pokoknya diambil dari pengadaan barang akhirat. Ia juga diberikan kepada orang miskin, yaitu miskin spiritual.
Zakat adalah memberi bantuan kepada orang miskin. Allah perintahkan:
"Sedekah-sedekah itu untuk faqir-faqir dan miskin". (Surah at-Taubah, ayat 60).
Apa pun juga yang diberi untuk tujuan ini sampai ke tangan Allah Yang Maha Tinggi sebelum dikirim kepada yang membutuhkannya. Jadi, tujuan zakat dan sedekah ini bukanlah terutama hanyalah untuk membantu yang membutuhkan, karena Allah adalah Pemberi kepada semua yang membutuhkan, tetapi supaya niat baik pemberi zakat dan sedekah itu diterima oleh Allah.
Mereka yang hampir dengan Allah menjadikan imbalan rohani dari perbuatan baiknya sebagai kebaktian kepada orang yang berdosa. Allah Yang Maha Tinggi menyatakan ampunan-Nya mengampuni orang-orang yang berdosa menurut tingkat doa, permohonan, pujiannya, puasa, sedekah, hajji dan lain-lain kebaikan para hamba-Nya yang ingin mengorbankan imbalan spiritual yang mereka harapkan sebagai hasil dari ibadah dan ketaatan mereka, Allah dengan kemurahan-Nya menutup dan menyembunyikan dosa para pendosa sebagai balasan terhadap kebaktian para hamba-Nya yang baik-baik.
Kemurahan hati hamba-hamba-Nya yang beriman sampai ke tingkat mereka tidak memiliki apa-apa lagi, tidak menyimpan sesuatu apa pun untuk diri mereka, sampai-sampai tidak ada nama baik dari kebaikan mereka juga tidak ada harapan untuk balasan akhirat.
Orang yang memasuki jalan ini kehilangan segalanya termasuk keberadaan dirinya sendiri. Dia bangkrut sepenuhnya karena dia benar-benar murah hati. Allah mengasihi orang yang murah hati sampai ketingkat kebangkrutan seluruhnya pada dunia ini.
Nabi saw bersabda,
"Orang yang menghabiskan semua yang dimilikinya dan tidak berharap untuk memiliki apa-apa berada di dalam perawatan Allah di dunia dan akhirat".
Seperti mana 'Rabiatul Adawiyah berdoa, "Wahai Tuhan. Berikan semua bagianku dari dunia ini kepada orang-orang kafir dan jika ada bagianku diakhirat bagikannya kepada hamba-hamba-Mu yang beriman. Dan apa yang aku inginkan dalam dunia ini adalah merindui-Mu dan yang aku inginkan di akhirat adalah bersama-Mu, karena manusia dan apa saja yang diperolehnya adalah milik-Mu".
Allah membalas sampai sepuluh kali lipat kepada orang yang bersedekah.
"Barang siapa kerjakan kebaikan maka baginya (ganjaran) sepuluh kali lipat". (Surah al-An'aam, ayat 160).
Manfaat lain dari sedekah adalah efek penyuciannya. Ia menyucikan harta dan diri seseorang. Jika diri dibersihkan dari sifat-sifat ego maka tujuan sedekah atau zakat batin (spiritual) tercapai.
Sehingga 'Memisahkan seseorang dengan apa yang dia anggap sebagai miliknya mendatangkan balasan yang berlipat ganda di akhirat:
"Siapa yang akan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik lalu Dia gandakan (ganjaran) baginya, padahal (adalah) baginya ganjaran yang mulia?" (QS al-Hadid, ayat 11).
"Berbahagialah orang yang membersihkannya (jiwanya)". (Surah Asy-Syams, ayat 9).
Zakat, 'sedekah yang indah' adalah perbuatan yang baik,sebagian dari yang kamu terima, material dan spiritual. Belanjakanlah karena Allah, kepada Allah. Meskipun balasan berganda dijamin jangan pula melakukannya karena balasan tersebut. Berikan zakat dan sedekah secara peduli, dengan kasih sayang dan kasihan belas bukan sebagai budi, mengharapkan pujian, membuat penerima merasa berutang dan terikat.
"Wahai orang-orang yang beriman. Janganlah kamu batalkan (pahala) sedekah kamu dengan bangkitan dan gangguan ". (Surahal-Baqarah, ayat 264).
Jangan meminta dan mengharapkan manfaat keduniaan bagi perbuatan baik kamu. Melakukannya karena Allah semata-mata. Firman Allah:
"Kamu tidak akan dapat (balasan) kebaikan kecuali kamu menafkahkan sebagian dari apa yang kamu sayangi, dan sesuatu apa yang kamu nafkahkan itu Allah mengetahui akan dia". (Surah al-'Imraan, ayat 92).
Demikianlah untk kali ini semoga saja bermanfaat dan Insya Allah bersambung...>
Tidak ada komentar:
Posting Komentar