Bismillahir-Rahmanir-Rahim
"Inaa kafainaakal mustahdzi`iin..
Sesungguhnya kami memelihara kamu dari pada (kejahatan) orang-orang yang memperolok-olokkan kamu. (Qur`an surah Al-Hijr : 95).
"Wallahu ya`simuka minannaas..
Dan Allah memelihara kamu dari gangguan manusia. (Qur`an surah Al-maidah : 67).
Subhanallah..
Subhnaka Ya hafiidzu Ya Aziizu Ya Kariiim..
Engkaulah Rasulullah s.a.w. yang tiada pernah gentar terhadap manusia, tiada pernah takut pada musuh Allah, tiada pernah gelisah karena harta, tiada pernah bersedih karena celaan dan dahsyatnya deru derita siksa musuh-musuh Allah yg telah terhina..
Tiada seorang manusia bisa membunuhmu, karena Allah memeliharamu dari kejahatan mereka. tiada seorang raja dan penguasapun yang mampu padamkan cahayamu, karena Allah memeliharamu dari semua kejahatan manusia.
walaupun bersatu seluruh kekuatan penguasa durjana di dunia untuk memadamkan sinarmu, namun demi Allah mereka takkan mampu, karena Allah memeliharamu dari kejahatan manusia..
Ya Allah sampaikan salam kerinduan kami bagi Nabi kekasih kami, pengobat duka lara gelisah hati kami, penawar gelapnya awan kebodohan kami. penuntun dalam meniti akhlakul karimah kami menuju cinta dan keridho`an-Mu..
Ya Nabi salam alaika.. Ya Rasul salam alaika..
Ya habib salam alaika.. sholawatullah alaikaa..
Tiadalah orang yang mencintaimu duhai Nabi melainkan orang-orang yg mulia..
dan tiadalah orang-orang yang menghinamu melainkan orang-orang yang memamerkan kehinaan dan kejahatan dirinya..
Shallallahu alaa Muhammad wa`alaa aalhi wa ashabihi wasallim..
Ya Ayyuhannabiyyu Inna arsalnaaka syaahidan wamubassiran wanadziira.
wadaa iyan ilallahi bi idznihi wasiroojan muniiro.
wabassyiril mu`miniina bi`annalahum minallahi fadhlan kabiiro.
"Wahai Nabi, sesungguhnya kami mengutusmu untuk jadi saksi, dan pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan. dan untuk jadi penyeru kepada agama Allah dengan izin-Nya dan untuk jadi cahaya yang menerangi. dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang mu`min, bahwa sesungguhnya bagi mereka karunia yang besar dari Allah. (Qur`an surah Al-ahzab : 45-47).
"Dan ingatlah ketika Isa putra maryam berkata :"Hai bani isra`il,sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab yang turun sebelumku, yaitu taurat dan memberi kabar gembira dengan seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad,(Muhammad). maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata "ini adalah sihir yang nyata. (Qur`an surah As shaff : 6).
Allahumma shalli ala Isa fil aalamiin..
Allahumma shalli ala jami`an-Nabiyyina war mursaliiin..
Laa Ilaaha Illallah Muhammadurrasuulullaah...
Innallaha wamalaaikatahu yusalluna alannabi, Yaa ayyuhalladziina aamnau shallu alaihi wasallimu tasliiima.. 'Sesungguhnya Allah dan para malaikat-malaikat-Nya bersholawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bersholawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya. (Qur`an surah : Al-ahzab : 56).
Allaaahumma shalli wasallim wabaarik ala sayyidina wa Nabiyyina Muhammadin wa`ala aalihi wa ashabihi wasallama tasliiman katsiiro..
kutulis semua ini dengan tetesan airmata kerinduanku padamu kekasihku s.a.w...
tiada kalimat terindah yang mampu ku ucapkan selain sholawat sebagai rasa terimakasih dan syukur hatiku..
kusadari duhai Qurrata aini... walaupun aku kan menangis darah dalam mencintai dan merinduimu, namun semua takkan cukup untuk membalas besarnya jasamu yang telah mengelurakan kami dari dzulumaati ilannur.. dari gelapnya kebodohan menuju cahaya iman yang menerangi jalan kami menuju ridho Allah s.w.t.
"Inaa kafainaakal mustahdzi`iin..
Sesungguhnya kami memelihara kamu dari pada (kejahatan) orang-orang yang memperolok-olokkan kamu. (Qur`an surah Al-Hijr : 95).
"Wallahu ya`simuka minannaas..
Dan Allah memelihara kamu dari gangguan manusia. (Qur`an surah Al-maidah : 67).
Subhanallah..
Subhnaka Ya hafiidzu Ya Aziizu Ya Kariiim..
Engkaulah Rasulullah s.a.w. yang tiada pernah gentar terhadap manusia, tiada pernah takut pada musuh Allah, tiada pernah gelisah karena harta, tiada pernah bersedih karena celaan dan dahsyatnya deru derita siksa musuh-musuh Allah yg telah terhina..
Tiada seorang manusia bisa membunuhmu, karena Allah memeliharamu dari kejahatan mereka. tiada seorang raja dan penguasapun yang mampu padamkan cahayamu, karena Allah memeliharamu dari semua kejahatan manusia.
walaupun bersatu seluruh kekuatan penguasa durjana di dunia untuk memadamkan sinarmu, namun demi Allah mereka takkan mampu, karena Allah memeliharamu dari kejahatan manusia..
Ya Allah sampaikan salam kerinduan kami bagi Nabi kekasih kami, pengobat duka lara gelisah hati kami, penawar gelapnya awan kebodohan kami. penuntun dalam meniti akhlakul karimah kami menuju cinta dan keridho`an-Mu..
Ya Nabi salam alaika.. Ya Rasul salam alaika..
Ya habib salam alaika.. sholawatullah alaikaa..
Tiadalah orang yang mencintaimu duhai Nabi melainkan orang-orang yg mulia..
dan tiadalah orang-orang yang menghinamu melainkan orang-orang yang memamerkan kehinaan dan kejahatan dirinya..
Shallallahu alaa Muhammad wa`alaa aalhi wa ashabihi wasallim..
Ya Ayyuhannabiyyu Inna arsalnaaka syaahidan wamubassiran wanadziira.
wadaa iyan ilallahi bi idznihi wasiroojan muniiro.
wabassyiril mu`miniina bi`annalahum minallahi fadhlan kabiiro.
"Wahai Nabi, sesungguhnya kami mengutusmu untuk jadi saksi, dan pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan. dan untuk jadi penyeru kepada agama Allah dengan izin-Nya dan untuk jadi cahaya yang menerangi. dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang mu`min, bahwa sesungguhnya bagi mereka karunia yang besar dari Allah. (Qur`an surah Al-ahzab : 45-47).
"Dan ingatlah ketika Isa putra maryam berkata :"Hai bani isra`il,sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab yang turun sebelumku, yaitu taurat dan memberi kabar gembira dengan seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad,(Muhammad). maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata "ini adalah sihir yang nyata. (Qur`an surah As shaff : 6).
Allahumma shalli ala Isa fil aalamiin..
Allahumma shalli ala jami`an-Nabiyyina war mursaliiin..
Laa Ilaaha Illallah Muhammadurrasuulullaah...
Innallaha wamalaaikatahu yusalluna alannabi, Yaa ayyuhalladziina aamnau shallu alaihi wasallimu tasliiima.. 'Sesungguhnya Allah dan para malaikat-malaikat-Nya bersholawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bersholawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya. (Qur`an surah : Al-ahzab : 56).
Allaaahumma shalli wasallim wabaarik ala sayyidina wa Nabiyyina Muhammadin wa`ala aalihi wa ashabihi wasallama tasliiman katsiiro..
kutulis semua ini dengan tetesan airmata kerinduanku padamu kekasihku s.a.w...
tiada kalimat terindah yang mampu ku ucapkan selain sholawat sebagai rasa terimakasih dan syukur hatiku..
kusadari duhai Qurrata aini... walaupun aku kan menangis darah dalam mencintai dan merinduimu, namun semua takkan cukup untuk membalas besarnya jasamu yang telah mengelurakan kami dari dzulumaati ilannur.. dari gelapnya kebodohan menuju cahaya iman yang menerangi jalan kami menuju ridho Allah s.w.t.
”Sesungguhnya telah ada pada diri
Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu, yaitu bagi orang yang
mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan dia banyak menyebut
(mengingat) Allah.” (Q.S.Al-Ahzab: 21)
(dan seterusnya sejuta pujian lainnya yang tak
dapat dimuat dalam tulisan yang ringkas ini)
Maka dengan lantunan dan senandung
sholawat puja-puji itu menjadi meriahlah bulan
Maulid dengan berbagai
kegiatan; berbagai syi’ar yang meng-agungkan Rasulullah SAW dan agama yang
diwahyukan kepada beliau. Bahkan jauh melampaui batas Rabi’ul Awwal hingga ke Rabi’ul Akhir dan Jumadil Awwal,
lantaran waktu yang sebulan rasanya tak cukup untuk memperingati sejarah kelahiran dan perjuangan Nabi
yang kita muliakan itu.
Akan tetapi sangat disayangkan pujian
dan penghormatan yang diberikan itu hanya memberikan bekas yang sedikit dalam
kehidupan kita. Tak banyak yang bisa memetik makna yang sesungguhnya dari sejarah; mengapa Maulid diperingati? Bahkan yang paling menyedihkan, tidak
sedikit pula “umat Muhammad
SAW”; khususnya generasi muda Islam yang tahu dan kenal tentang sosok “Nabi” yang mereka cintai dan yang mereka
puji dan puja. Hanya sedikit yang tahu tentang “Apa dan siapa Muhammad SAW”.
Sehingga sholawat; puji dan puja yang
disenandungkan semuanya lewat begitu saja, bagaikan senandung pujian kita yang
kemudian berangsur hilang menjelang datang Rabi’ul Awwal berikutnya. Sedikit
sekali, bahkan nyaris tidak ada yang mau dan mampu “meneladani” beliau sebagai hamba yang
disebut Allah sebagai “uswatun
hasanah” dengan firman-Nya:
”Sesungguhnya telah ada pada diri
Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu, yaitu bagi orang yang
mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan dia banyak menyebut
(mengingat) Allah.” (Q.S.Al-Ahzab: 21)
Padahal bagaimanapun juga, adalah
suatu kepatutan, bahkan wajib bagi kita sebagai orang-orang yang beriman pada
ke-Nabian dan ke-Rasulan beliau, untuk terus mengkaji serta meneladani prilaku
kehidupan atau “akhlaqul
kariimah” beliau sebagai
salah satu upaya meningkatkan nilai-nilai keimanan dan ketakwaan kepada
Allah SWT, sebagaimana yang tersirat dan tersurat dalam ayat 21 surah Al-Ahzab
yang telah dipetikkan di atas.
Sementara di sisi lain, dengan
meneladani dan menjabarkan prilaku Muhammad Rasulullah SAW, adalah
merupakan bagian dari pengamalan nilai-nilai ajaran Al-Quran di dalam
kehidupan. Sebab ketika suatu hari kepada “ummul
mukminin” Aisyah r.a
ditanyakan tentang akhlak atau budi pekerti Rasulullah SAW, maka Aisyah
berkata; bahwa akhlak Rasulullah SAW adalah Al-Quran. Artinya adalah, bahwa
semua tingkah laku dan tindak tanduk keseharian Rasulullah SAW adalah
penjabaran dan pelaksanaan dari apa-apa yang telah diperintahkan Allah SWT yang
tertuang dan terangkum dalam ayat-ayat Al-Qur’an. Dan ucapan Aisyah r.a
tersebut tentulah sangat beralasan, sebab pada bagian lain di dalam Al-Qur’an
Allah SWT menegaskan:
“Nun, demi kalam dan apa yang
mereka tulis.// berkat nikmat Tuhanmu, kamu (Muhammad) sekali-kali bukanlah
orang gila.// Dan sesungguhnya bagi kamu benar-benar pahala yang besar yang
tidak putus-putusnya.// Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang
agung.” (Q.S.Al-Qalam: 1-4)
Kemuliaan serta keagungan akhlaq “manusia” yang telah dipilih dan terpilih
sebagai Rasul Allah tersebut, tidak hanya diakui oleh kalangan Islam, akan
tetapi juga oleh sejarawan non Islam yang secara cermat meneliti sejarah
kehidupan Muhammad Rasulullah SAW. Bahkan sebagaimana yang tercatat dalam
sejarah, bahwa hanya dengan kemuliaan dan keagungan akhlaknya itulah;
Muhammad SAW telah berhasil melunakkan hati lawan-lawannya, yang pada
akhirnya tunduk dan mengikuti ajaran agama Allah yang beliau sampaikan.
Oleh sebab itulah, dari berbagai
sumber yang menjadi rujukan “catatan
ringkas” ini, dalam suasana“maulid
Nabi SAW” tahun ini, saya
ingin mengajak anda untuk kembali menyimak serba sedikit tentang sejarah hidup;
perjuangan dan budi pekerti mulia dari “junjungan
alam” dan “kekasih para mukmin”serta “panutan” kita “Muhammad Rasulullah SAW”
Untuk itu dalam rangka menyambut Maulid Nabi *~
Yuuk kita perbanyak membaca sholawat Untuknya.
Yuuk kita perbanyak membaca sholawat Untuknya.
Ya nabii salaamun ‘alaika; Ya
rosuul salaamun ‘alaika
Ya habiib salaamun ‘alaika;
Sholawaatullaahi ‘alaika
(Wahai Nabi salam kami
kepadamu; Wahai Rasul salam kami kepadamu
Wahai kekasih Allah salam kami kepadamu;
Rahmat Allah semoga melimpah terus untukmu)
“Hamba Allah yang
mulia lagi dimuliakan” atau “Nabi yang sangat kita cintai” Muhammad“shollallaahu
‘alaihi wasallam” putra dari Abdullah bin
Abdul Muthallib dan Aminah binti Wahab. Menurut riwayat
yang lazim beliau dilahirkan pada hari Senin tanggal 12 Rabi’ul Awwal; 53 tahun
sebelum Hijrah atau pada tanggal 20 April 570
M yang banyak disebut- sebut sebagai tahun
Gajahlantaran beberapa waktu sebelum Muhammad dilahirkan terjadi peristiwa
penyerangan pasukan bergajah yang dipimpin oleh Abrahah ke Makkah
untuk meruntuh kan Ka’bah.
Abdullah meninggal
dunia di Madinah ketika Muhammad masih dalam kandungan ibunya. Sedangkan
ibunya Aminah meninggal dunia ketika Muhammad masih berumur 5
tahun di Abwa’ (37 km dari Madinah) dalam perjalanan pulang menuju
Makkah, ketika ia membawa Muhammad berziarah ke
kuburan ayahnya di Madinah.
Selanjutnya Muhammad yang ketika itu
didampingi Ummu Aiman diserahkan kepada kakeknya; Abdul
Muthallib.
Dan ketika
usia Muhammad 8 tahun setelah Abdul Mutallib meninggal
dunia, Muhammad diasuh pula oleh pamannya Abu Thalib bin Abdul Muthallib. Riwayat
mencatat bahwa
semasa dalam asuhan Abu
Thalib inilah Muhammad dinikahkan denganKhadijah binti
Khuwailid dan selanjutnya dilantik sebagai Nabi dan Rasul Allah.
Sebelum menikah dengan Khadijah,
Muhammad sempat bekerja membawa dagangan Khadijah ke Syam. Dan pada masa inilah
Khadijah merasa tertarik kepada Muhammad lantaran kejujuran dan ke-elokan budi
pekerti yang dimiliki oleh Muhammad. Akhirnya setelah melalui proses yang
lazim, Muhammad menikah dengan Khadijah binti Khuwailid pada
usia 25 tahun sementara Khadijah sa’at itu berusia 40 tahun.
Setelah menikah kurang lebih 15 tahun
atau pada usia beliau yang ke-40 tahun, Muhammad mendapat wahyu yang
pertama setelah bertahannuts di Gua Hira’ dalam masa yang
cukup panjang. Dan itulah pertanda dari awal kenabian dan kerasulannya.
Sementara wahyu terakhir diterima beliau kurang lebih 80 hari
sebelum berpulang ke rahmatullah.
Sebelum hijrah ke Madinah, Muhammad
SAW di Isra’ Mi’raj kan oleh Allah SWT,
dari Baitullah di Makkah ke Baitul Maqdis di Palestina yang berlanjut pada
perjalanan beliau ke Sidratul Muntahabertemu dengan Allah SWT dan
sekaligus menerima perintah kewajiban mendirikan sholat lima
waktu dalam sehari semalam. Peristiwa Isra’ dan Mi’raj itu
sendiri terjadi setelah meninggalnya paman dan isteri yang beliau cintai; Abu
Thalib dan Khadijah binti Khuwailid. Para ahli
sjarah mencatat, bahwa peristiwa Isra’ dan Mi’raj tersebut
terjadi pada tanggal 27 Rajab antara tahun 5 dan 7 masa kenabian dan kerasulan
beliau.
Atas izin dan perintah Allah pada tahun
10-11 masa kenabian dan kerasulannya, Muhammad “hijrah”dari
Makkah ke Madinah untuk lebih memantapkan dakwah yang beliau sampaikan.
Semasa di Madinah inilah Muhammad SAW
menikah lagi yang pada akhirnya tercatat beliau memiliki 11 orang
isteri yakni: Khadijah binti Khuwailid; kemudian
berturut-turut menikahi: Saudah binti Zam’ah; Aisyah; Hafshah binti
Umar ibnulKhattab; Zainab binti Jahsyi; Hindun binti Abu Umayyah; Ramlah (Ummu
Habibah) binti Abu Sufyan bin Haris; Maimunah binti Al Harts Al-Hilaaliyah;
Juwairiah binti Al Harts; Shofiah binti Hay bin Aktub dan Mariyah Al-Qibtiyah.
Dan di antara 11 perempuan yang beliau nikahi, hanya 1 orang yang berstatus
gadis/perawan tatkala beliau nikahi yakni; Aisyah binti Abu Bakar As-Shiddiq
r.a; selebihnya berstatus janda.
Dari semua isteri-isteri beliau tersebut
Muhammad SAW hanya dikaruniai anak melalui pernikahannya dengan Khadijah,
yakni: Qasim; Thahir; Zainab; Ruqayyah; Ummu Kalsum dan Fatimah. Sedangkan dengan Mariyah Al-Qibtiyah dikaruniai
dikaruniai anak laki-laki: Ibrahim. Semua anak laki-laki
beliau berpulang ke rahmatullah ketika masih kecil/bayi.
Setelah hijrah ke Madinah dan selama
masa menjalankan tugasnya sebagai utusan Allah, Muhammad SAW telah mengalami
peperangan secara phisik melawan musuh-musuh Allah kurang lebih 17 kali; Baik
peperangan besar maupun yang kecil. Tercatat di antarnya yang terkenal
adalah perang: Badar; Uhud; Khandaq; Khaibar; Hunain dan lain
sebagainya. Akhirnya pada tahun ke 8 hijrah, Muhammad berhasil menaklukkan
Makkah dan menghancurkan kemusyrikan yang telah berlangsung
berabad-abad lamanya di kota yang disucikan Allah SWT tersebut.
3 tahun setelah “Fathu
makkah” atau berhasil menaklukkan Makkah sebagai lambang dan pusat
kemusrikan; tepatnya pada hari Senin tanggal 12 Rabi’ul Awwal tahun
kesepuluh setelah hijrahnya ke Madinah (633 M); Muhammad Rasulullah SAW
berpulang ke rahmatullah dalam usia 63 tahun dan dimakamkan di dalam Masjid
yang dibangunnya (Masjid Nabawi) Madinah.
TUGAS KENABIAN DAN KERASULAN
MUHAMMAD SAW.
Semua Nabi dan Rasul yang di
utus Allah sebelum Muhammad SAW memiliki tugas kenabian dan kerasulan yang
bersifat temporer (dalam kurun waktu tertentu) dan itupun hanya untuk
komunitas atau kaum tertentu. Sebaliknya sebagai “khataman-nabiyyin”,
Muhammad SAW dijadikan dan diutus Allah sebagai Nabi dan Rasul untuk
seluruh umat manusia; bahkan untuk menjadi rahmat bagi alam semesta ini;
walaupun masa kenabian dan kerasulan beliau hanya berlangsung kurang lebih 23
tahun yakni; 13 tahun periode Makkah dan 10 tahun periode Madinah.
Sebagai Nabi dan Rasul Allah yang
terakhir secara tegas difirmankan Allah di dalam Kitab-Nya:
“Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak
dari seorang laki-laki di-antara kamu, tetapi dia adalah Rasul Allah dan
penutup para Nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (Q.S.
Al-Ahzab: 40)
Sedangkan diutusnya Muhammad kepada
seluruh manusia dan menjadi rahmat bagi se-isi alam dinyatakan Allah SWT dengan
firman-Nya:
“Kami mengutusmu (hai Muhammad) kepada
segenap manusia dan cukuplah Allah menjadi saksi.” (Q.S.
An-Nisaa’: 79)
“Dan tiadalah Kami mengutusmu (hai
Muhammad) melainkan untuk menjadi rahmat bagi semesta alam).” (Q.S.
Al-Anbiyaa’: 107)
Inilah catatan ringkas tentang sejarah
hidup dan perjuangan Muhammad Rasulullah SAW. Selanjutnyainsya Allah akan
telusuri pula serba sedikit sisi kehidupan beliau; terutama “akhlaqul
kariimah”Muhammad SAW yang “wajib” kita
teladani. Wallahua’lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar