Rabu, 23 Januari 2013

~* USWATUN HASANAH *~

Allah s.w.t. Adalah penjaga dan pelindung kekasih-Nya Rasulullah s.a.w.

 Bismillahir-Rahmanir-Rahim
"Inaa kafainaakal mustahdzi`iin..
Sesungguhnya kami memelihara kamu dari pada (kejahatan) orang-orang yang memperolok-olokkan kamu. (Qur`an surah Al-Hijr : 95).

"Wallahu ya`simuka minannaas..
Dan Allah memelihara kamu dari gangguan manusia. (Qur`an surah Al-maidah : 67).

Subhanallah..
Subhnaka Ya hafiidzu Ya Aziizu Ya Kariiim..

Engkaulah Rasulullah s.a.w. yang tiada pernah gentar terhadap manusia, tiada pernah takut pada musuh Allah, tiada pernah gelisah karena harta, tiada pernah bersedih karena celaan dan dahsyatnya deru derita siksa musuh-musuh Allah yg telah terhina..

Tiada seorang manusia bisa membunuhmu, karena Allah memeliharamu dari kejahatan mereka. tiada seorang raja dan penguasapun yang mampu padamkan cahayamu, karena Allah memeliharamu dari semua kejahatan manusia.

walaupun bersatu seluruh kekuatan penguasa durjana di dunia untuk memadamkan sinarmu, namun demi Allah mereka takkan mampu, karena Allah memeliharamu dari kejahatan manusia..

Ya Allah sampaikan salam kerinduan kami bagi Nabi kekasih kami, pengobat duka lara gelisah hati kami, penawar gelapnya awan kebodohan kami. penuntun dalam meniti akhlakul karimah kami menuju cinta dan keridho`an-Mu..

Ya Nabi salam alaika.. Ya Rasul salam alaika..
Ya habib salam alaika.. sholawatullah alaikaa..

Tiadalah orang yang mencintaimu duhai Nabi melainkan orang-orang yg mulia..
dan tiadalah orang-orang yang menghinamu melainkan orang-orang yang memamerkan kehinaan dan kejahatan dirinya..

Shallallahu alaa Muhammad wa`alaa aalhi wa ashabihi wasallim..

Ya Ayyuhannabiyyu Inna arsalnaaka syaahidan wamubassiran wanadziira.
wadaa iyan ilallahi bi idznihi wasiroojan muniiro.
wabassyiril mu`miniina bi`annalahum minallahi fadhlan kabiiro.
"Wahai Nabi, sesungguhnya kami mengutusmu untuk jadi saksi, dan pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan. dan untuk jadi penyeru kepada agama Allah dengan izin-Nya dan untuk jadi cahaya yang menerangi. dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang mu`min, bahwa sesungguhnya bagi mereka karunia yang besar dari Allah. (Qur`an surah Al-ahzab : 45-47).

"Dan ingatlah ketika Isa putra maryam berkata :"Hai bani isra`il,sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab yang turun sebelumku, yaitu taurat dan memberi kabar gembira dengan seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad,(Muhammad). maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata "ini adalah sihir yang nyata. (Qur`an surah As shaff : 6).

Allahumma shalli ala Isa fil aalamiin..
Allahumma shalli ala jami`an-Nabiyyina war mursaliiin..

Laa Ilaaha Illallah Muhammadurrasuulullaah...

Innallaha wamalaaikatahu yusalluna alannabi, Yaa ayyuhalladziina aamnau shallu alaihi wasallimu tasliiima.. 'Sesungguhnya Allah dan para malaikat-malaikat-Nya bersholawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bersholawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya. (Qur`an surah : Al-ahzab : 56).

Allaaahumma shalli wasallim wabaarik ala sayyidina wa Nabiyyina Muhammadin wa`ala aalihi wa ashabihi wasallama tasliiman katsiiro..

kutulis semua ini dengan tetesan airmata kerinduanku padamu kekasihku s.a.w...
tiada kalimat terindah yang mampu ku ucapkan selain sholawat sebagai rasa terimakasih dan syukur hatiku..

kusadari duhai Qurrata aini... walaupun aku kan menangis darah dalam mencintai dan merinduimu, namun semua takkan cukup untuk membalas besarnya jasamu yang telah mengelurakan kami dari dzulumaati ilannur.. dari gelapnya kebodohan menuju cahaya iman yang menerangi jalan kami menuju ridho Allah s.w.t.

”Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah  itu suri teladan yang baik bagimu, yaitu bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan dia banyak menyebut (mengingat) Allah.”   (Q.S.Al-Ahzab: 21)

 (dan seterusnya sejuta pujian lainnya yang tak dapat dimuat dalam tulisan  yang ringkas  ini)

Maka dengan lantunan dan senandung sholawat puja-puji itu menjadi meriahlah bulan Maulid dengan berbagai kegiatan; berbagai syi’ar yang meng-agungkan Rasulullah SAW dan agama yang diwahyukan kepada beliau. Bahkan jauh melampaui batas Rabi’ul Awwal hingga ke Rabi’ul Akhir dan Jumadil Awwal, lantaran waktu yang sebulan rasanya tak cukup untuk memperingati sejarah kelahiran dan perjuangan Nabi yang kita muliakan itu.

Akan tetapi sangat disayangkan pujian dan penghormatan yang diberikan itu hanya memberikan bekas yang sedikit dalam kehidupan kita. Tak banyak yang bisa memetik makna yang sesungguhnya dari sejarah; mengapa Maulid diperingati? Bahkan yang paling menyedihkan, tidak sedikit pula “umat Muhammad SAW”; khususnya generasi muda Islam yang tahu dan kenal tentang sosok “Nabi” yang mereka cintai dan yang mereka puji dan puja. Hanya sedikit yang tahu tentang “Apa dan siapa Muhammad SAW”.

Sehingga sholawat; puji dan puja yang disenandungkan semuanya lewat begitu saja, bagaikan senandung pujian kita yang kemudian berangsur hilang menjelang datang Rabi’ul Awwal berikutnya. Sedikit sekali, bahkan nyaris tidak ada yang mau dan mampu “meneladani”   beliau sebagai hamba yang disebut Allah sebagai “uswatun hasanah” dengan firman-Nya:

”Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah  itu suri teladan yang baik bagimu, yaitu bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan dia banyak menyebut (mengingat) Allah.”   (Q.S.Al-Ahzab: 21)

Padahal bagaimanapun juga, adalah suatu kepatutan, bahkan wajib bagi kita sebagai orang-orang yang beriman pada ke-Nabian dan ke-Rasulan beliau, untuk terus mengkaji serta meneladani prilaku kehidupan atau “akhlaqul kariimah” beliau sebagai salah satu upaya  meningkatkan nilai-nilai keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT, sebagaimana yang tersirat dan tersurat dalam ayat 21 surah Al-Ahzab yang telah dipetikkan di atas.

Sementara di sisi lain, dengan  meneladani dan menjabarkan prilaku Muhammad Rasulullah SAW,   adalah merupakan bagian dari pengamalan nilai-nilai ajaran Al-Quran di dalam kehidupan. Sebab ketika suatu hari kepada “ummul mukminin” Aisyah r.a ditanyakan tentang akhlak atau budi pekerti Rasulullah SAW, maka Aisyah berkata; bahwa akhlak Rasulullah SAW adalah Al-Quran. Artinya adalah, bahwa semua tingkah laku dan tindak tanduk keseharian Rasulullah SAW adalah penjabaran dan pelaksanaan dari apa-apa yang telah diperintahkan Allah SWT yang tertuang dan terangkum dalam ayat-ayat Al-Qur’an. Dan ucapan Aisyah r.a tersebut tentulah sangat beralasan, sebab pada bagian lain di dalam Al-Qur’an Allah SWT menegaskan:

“Nun, demi kalam  dan apa yang mereka tulis.// berkat nikmat Tuhanmu, kamu (Muhammad) sekali-kali bukanlah orang gila.// Dan sesungguhnya bagi kamu benar-benar pahala yang besar yang tidak putus-putusnya.// Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.”   (Q.S.Al-Qalam: 1-4)

Kemuliaan serta keagungan akhlaq “manusia” yang telah dipilih dan terpilih sebagai Rasul Allah tersebut, tidak hanya diakui oleh kalangan Islam, akan tetapi juga oleh sejarawan non Islam yang secara cermat meneliti sejarah kehidupan Muhammad Rasulullah SAW. Bahkan sebagaimana yang tercatat  dalam sejarah,  bahwa hanya dengan kemuliaan dan keagungan akhlaknya itulah; Muhammad SAW  telah berhasil melunakkan hati lawan-lawannya, yang pada akhirnya tunduk dan mengikuti ajaran agama Allah yang beliau sampaikan.

Oleh sebab itulah, dari berbagai sumber yang menjadi rujukan “catatan ringkas” ini, dalam suasana“maulid Nabi SAW” tahun ini, saya ingin mengajak anda untuk kembali menyimak serba sedikit tentang sejarah hidup; perjuangan dan budi pekerti mulia dari “junjungan alam”  dan “kekasih para mukmin”serta “panutan” kita “Muhammad Rasulullah SAW” 
Untuk itu dalam rangka menyambut Maulid Nabi *~
Yuuk kita perbanyak membaca sholawat Untuknya.

Ya nabii salaamun ‘alaika;  Ya rosuul salaamun ‘alaika
Ya habiib salaamun ‘alaika; Sholawaatullaahi ‘alaika

(Wahai Nabi salam kami kepadamu;   Wahai Rasul salam kami kepadamu
Wahai kekasih Allah salam kami kepadamu; Rahmat Allah semoga melimpah terus untukmu)

“Hamba Allah yang mulia lagi dimuliakan” atau “Nabi yang sangat kita cintai”  Muhammad“shollallaahu ‘alaihi wasallam”  putra  dari  Abdullah  bin Abdul Muthallib dan  Aminah binti Wahab. Menurut  riwayat yang lazim beliau dilahirkan pada hari Senin tanggal 12 Rabi’ul Awwal; 53 tahun sebelum Hijrah atau pada tanggal 20 April 570 M  yang  banyak  disebut- sebut sebagai tahun Gajahlantaran beberapa waktu sebelum Muhammad dilahirkan terjadi peristiwa penyerangan pasukan bergajah yang dipimpin oleh Abrahah ke Makkah untuk  meruntuh kan Ka’bah.

Abdullah meninggal dunia di Madinah ketika Muhammad masih dalam kandungan ibunya. Sedangkan ibunya Aminah meninggal dunia ketika Muhammad masih berumur 5 tahun di Abwa’  (37 km dari Madinah) dalam perjalanan pulang menuju Makkah, ketika ia membawa Muhammad berziarah  ke kuburan  ayahnya  di  Madinah.  

 Selanjutnya  Muhammad  yang  ketika  itu didampingi  Ummu  Aiman diserahkan  kepada  kakeknya;   Abdul Muthallib.

Dan ketika usia  Muhammad  8 tahun setelah Abdul Mutallib meninggal dunia, Muhammad diasuh pula oleh pamannya  Abu  Thalib  bin  Abdul  Muthallib.  Riwayat mencatat bahwa semasa  dalam   asuhan   Abu Thalib   inilah Muhammad dinikahkan denganKhadijah binti Khuwailid dan selanjutnya dilantik sebagai Nabi dan Rasul Allah.

Sebelum menikah dengan Khadijah, Muhammad sempat bekerja membawa dagangan Khadijah ke Syam. Dan pada masa inilah Khadijah merasa tertarik kepada Muhammad lantaran kejujuran dan ke-elokan budi pekerti yang dimiliki oleh Muhammad. Akhirnya setelah melalui proses yang lazim, Muhammad menikah dengan Khadijah binti Khuwailid pada usia 25 tahun sementara Khadijah sa’at itu berusia 40 tahun.

Setelah menikah kurang lebih 15 tahun atau  pada usia beliau yang ke-40 tahun, Muhammad mendapat wahyu yang pertama setelah bertahannuts di Gua Hira’ dalam masa yang cukup panjang. Dan itulah pertanda dari awal kenabian dan kerasulannya. Sementara  wahyu terakhir diterima beliau kurang lebih 80 hari sebelum berpulang ke rahmatullah.

Sebelum hijrah ke Madinah, Muhammad SAW  di  Isra’ Mi’raj  kan oleh Allah SWT, dari Baitullah di Makkah ke Baitul Maqdis di Palestina yang berlanjut pada perjalanan beliau ke Sidratul Muntahabertemu dengan Allah SWT dan sekaligus menerima perintah kewajiban mendirikan sholat lima waktu dalam sehari semalam. Peristiwa Isra’ dan Mi’raj itu sendiri terjadi setelah meninggalnya paman dan isteri yang beliau cintai; Abu Thalib dan Khadijah binti Khuwailid.  Para ahli sjarah mencatat, bahwa peristiwa Isra’ dan Mi’raj tersebut terjadi pada tanggal 27 Rajab antara tahun 5 dan 7 masa kenabian dan kerasulan beliau.

Atas izin dan perintah Allah pada tahun 10-11 masa kenabian dan kerasulannya, Muhammad   “hijrah”dari Makkah ke Madinah untuk lebih memantapkan dakwah yang beliau sampaikan.

Semasa di Madinah inilah Muhammad SAW menikah lagi yang pada akhirnya tercatat beliau  memiliki 11 orang isteri yakni: Khadijah binti Khuwailid; kemudian berturut-turut menikahi: Saudah binti Zam’ah; Aisyah; Hafshah binti Umar ibnulKhattab; Zainab binti Jahsyi; Hindun binti Abu Umayyah; Ramlah (Ummu Habibah) binti Abu Sufyan bin Haris; Maimunah binti Al Harts Al-Hilaaliyah; Juwairiah binti Al Harts; Shofiah binti Hay bin Aktub dan Mariyah Al-Qibtiyah. Dan di antara 11 perempuan yang beliau nikahi, hanya 1 orang yang berstatus gadis/perawan tatkala beliau nikahi yakni; Aisyah binti Abu Bakar As-Shiddiq r.a; selebihnya berstatus janda.

Dari semua isteri-isteri beliau tersebut Muhammad SAW hanya dikaruniai anak melalui pernikahannya dengan Khadijah, yakni: Qasim; Thahir; Zainab; Ruqayyah; Ummu Kalsum dan Fatimah.  Sedangkan dengan  Mariyah Al-Qibtiyah  dikaruniai dikaruniai anak laki-laki: Ibrahim. Semua anak laki-laki beliau berpulang ke rahmatullah ketika masih kecil/bayi.

Setelah hijrah ke Madinah dan selama masa menjalankan tugasnya sebagai utusan Allah, Muhammad SAW telah mengalami peperangan secara phisik melawan musuh-musuh Allah kurang lebih 17 kali; Baik peperangan besar maupun yang kecil. Tercatat di antarnya yang terkenal adalah perang: Badar; Uhud; Khandaq; Khaibar; Hunain dan lain sebagainya. Akhirnya pada tahun ke 8 hijrah, Muhammad berhasil menaklukkan Makkah dan menghancurkan  kemusyrikan yang telah berlangsung berabad-abad lamanya di kota yang disucikan Allah SWT tersebut.

3 tahun setelah “Fathu makkah” atau berhasil menaklukkan Makkah sebagai lambang dan pusat kemusrikan; tepatnya pada hari Senin tanggal 12 Rabi’ul Awwal tahun kesepuluh setelah hijrahnya ke Madinah (633 M); Muhammad Rasulullah SAW berpulang ke rahmatullah dalam usia 63 tahun dan dimakamkan di dalam Masjid yang dibangunnya (Masjid Nabawi) Madinah.

TUGAS  KENABIAN DAN KERASULAN MUHAMMAD SAW.
Semua  Nabi dan Rasul yang di utus Allah sebelum Muhammad SAW memiliki tugas kenabian dan kerasulan yang bersifat temporer (dalam kurun waktu tertentu) dan itupun hanya untuk komunitas atau kaum tertentu. Sebaliknya sebagai  “khataman-nabiyyin”, Muhammad SAW dijadikan dan diutus Allah sebagai Nabi dan Rasul  untuk seluruh umat manusia; bahkan untuk menjadi rahmat bagi alam semesta ini; walaupun masa kenabian dan kerasulan beliau hanya berlangsung kurang lebih 23 tahun yakni; 13 tahun periode Makkah dan 10 tahun periode Madinah.

Sebagai Nabi dan Rasul Allah yang terakhir secara tegas difirmankan Allah di dalam Kitab-Nya: 

“Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di-antara kamu, tetapi dia adalah Rasul Allah dan penutup para Nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”  (Q.S. Al-Ahzab: 40)  

Sedangkan diutusnya Muhammad kepada seluruh manusia dan menjadi rahmat bagi se-isi alam dinyatakan Allah SWT dengan firman-Nya:

“Kami mengutusmu (hai Muhammad) kepada segenap manusia dan cukuplah Allah menjadi saksi.” (Q.S. An-Nisaa’: 79)

“Dan tiadalah Kami mengutusmu (hai Muhammad) melainkan untuk menjadi rahmat bagi semesta alam).”  (Q.S. Al-Anbiyaa’: 107)

Inilah catatan ringkas tentang sejarah hidup dan perjuangan Muhammad Rasulullah SAW. Selanjutnyainsya Allah akan telusuri pula serba sedikit sisi kehidupan beliau; terutama “akhlaqul kariimah”Muhammad SAW yang “wajib” kita teladani.  Wallahua’lam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar