Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh
Bismillahir-Rahmanir-Rahim
Saudaraku..."
Hati yang peka dan
tajam adalah indikator kedekatan kepada Allah SWT. Maksud peka di sini adalah
kita selalu mengaitkan dengan kehadiran Sang Maha Pencipta alam semesta di
dalam setiap gerak langkah kita.
Dengan selalu
menghadirkan eksistensi-Nya, kita berharap Dia selalu membisikkan solusi
apapapun kebaikan menurut cara-Nya.
Apakah saudaraku
menginginkan kepekaan mata hati sehingga semua persoalan hidup bukan lagi
menjadi hal berat bagi saudara? Agar hidup menjadi terarah dan saudara selalu
mendapat bimbingannya setiap detik setiap saat. Rezeki dan keberkahan dunia
akherat, demi Allah, Insya Allah semua itu akan dapat diraih dengan seizin-Nya.Aamiin...
Caranya sangat mudah,
Saudaraku. Amalkan dan praktekan rahasia, yang aku ambil dari bukunya
masterpiece Ippho Santosa "7 keajaiban Rezeki". Sebaiknya sobat
membaca buku ini.
Jika belum punya
silahkan bisa pinjam ke teman yang sudah memiliki. Pembahasannya unik,
mencerahkan dan isinya banyak yang tidak pernah aku pikirkan, penyampaiannya
enak dan luarbiasasa, ada keistimewaan tersendiri.
Baiklah, sebagian
dari inti dari isinya, ada usaha lahiriah dan batiniah. Dalam hal ini aku bahas
sisi batiniahnya, dan aku hanya akan menyebutkan poin-poin dari intinya saja.
Seperti dikutif dalam
halaman 111, hingga sekitar pada tahap pertengahan dari buku yang aku baca,
bisa disimpulkan sebagai berikut dan inilah yang mesti saudara amalkan.
Pemberian
- sedekah
Shalat
- shalat dhuha - shalat tahajjud - shalat taubat
Sikap
- tawakkal - syukur - sabar - husnudzon
Perkataan
- zikir - isrigfar - shalawat
Perbuatan
- berbakti kepada orang tua - menikah - memiliki keturunan - berhaji - berumrah - silaturahim - ikhtiar - berdagang
Semua poin-poin di
atas memiliki keajaiban yang dahsyat dan luarbiasa. aku yakin poin-poin
tersebut tidak pernah masuk dalam daftar rencana yang harus saudara lakukan
(baik rencana tersebut sekedar tuilisan bahkan niat sekalipun). Sebaiknya mulai
saat ini kita tulis besar-besar daftar tersebut, dan tentunya mari kita amalkan
secara berjamaah.
Adapun mengenai
pemahaman dan pengertian tentang “Hati. Terbagi Tiga Karakter dan
Kecenderungannya terhadap Hati “Manusia ,’ Sebagai berikut;
1. “Hati Yang Dengan
Kehendak Allah Jalla Wa’ala.*~
Cenderung untuk dekat
dengan kebaikan dan jauh dari kejahatan. Hati semacam ini sifatnya baik
dan selalu cocok dengan kebaikan; lembut, bercahaya, dan penuh kasih.
Hati semacam ini selalu
mencintai Allah dan makhluk Nya. Sebab, siapapun mencintai Pencipta, ia pasti akan
mencintai semua ciptaann Nya. Orang yang memiliki hati semacam ini mempunyai
kedudukan yang sangat dekat dengan Allah Jalla Wa`ala dan memiliki tingkat
kecocokan yang tinggi dengan kebaikan.
Alangkah tepatnya
Al-Qur`an ketika melukiskan orang-orang yang memiliki hati semacam ini:
“Hampir-hampir saja
minyaknya menerangi meski tak tersentuh api. Cahaya di atas Cahaya, Allah
membimbing kepada cahaya Nya siapa pun yang Dia kehendaki. (An Nur:24:35)
Orang-orang yang
memiliki hati seperti inilah yang dimaksud oleh Allah dalam firman Nya yang
terdapat dalam salah satu kitab terdahulu, “Sesungguhnya langit dan bumi tidak
akan mampu membawa-Ku dan terlalu sempit bagi-Ku. Hanya hati seorang mukmin
yang tenang dan lembutlah yang akan mampu menampung-Ku”.
Hati yang sederhana
dan lembut merupakan wadah dari semua rahasia ilahiah dan sumber segala ilmu
Robbaniyah. Seorang Arif berkata:
Kucinta rumah karena
penghuninya, Dan karena penghuninyalah rumah dicinta
Kebajikan orang yang
memiliki hati sederhana dan lembut ini selalu meninggalkan kesan, meski amal
itu sedikit.
2.” Hati
Yang Tabiatnya Menolak Kebaikan.*~
Hati semacam ini
sifatnya keras dan kasar. Walau orang-orang yang berhati seperti ini telah
bersusah payah dan berusaha keras dalam beramal, tapi tidak banyak cahaya yang
tampak pada diri mereka karena tabiat mereka bertentangan dengan
kebaikan.
Mereka mengerjakan
amal dengan terpaksa dan hanya bila keadaan mendukung. Manusia semacam ini jika
memperoleh taufik untuk meliaht aib-aibnya, hendaknya berusaha keras untuk
menyucikan dirinya.
Semoga saja riyadhoh
dapat memperbaiki keadaannya.
Jarang ditemukan para
shalihin yang tak berhati lembut. Tanda orang berhati lembut adalah kecenderungan
mereka untuk bercanda, karena ruh mereka ringan dan perilaku mereka
lembut.
Orang yang berhati
lembut mudah dikenali dari air mukanya. Ia berjiwa lembut, mudah (dipuaskan)
dan banyak senyum.
Merekalah penghuni
surga terbanyak.
Rasulullah saw
bersabda:
“Neraka diharamkan
bagi orang yang lemah lembut, mudah dan dekat (dengan masyarakat).” (HR Ahmad
dan Turmudzi)
Amal orang yang
berhati lembut menjadi baik karena adanya kesesuaian antara hati mereka dengan
kebajikan. Sebab, kelembutan hati sangat mendukung terlaksananya
kebajikan.
Manusia semacam ini
memiliki sifat pengasih terhadap ciptaan Allah. Sikap mengasihi ciptaan Allah
ini merupakan jalan yang paling dekat menuju Allah, dan jalan yang paling Ia
cintai.
Amal manusia ini
berkualitas tinggi karena didukung oleh kesucian hati dan kejernihan bathin.
Sedikit amal yang mereka kerjakan akan menyamai banyak amal yang dikerjakan
orang lain.
Berkat kebenaran
pemikiran mereka, maka dari diri mereka pun bermunculan amal-amal saleh yang
diridhai Allah. Mereka lebih menyukai kehinaan, kesedihan (inkisar) dan
tawadhu`, yaitu perasaan dan sikap yang dapat menyebabkan amal menjadi baik.
DandDalam diri mereka
hampir tidak terdapat sikap takabbur, sombong dan keburukan batin yang akan
merusak amal-amalannya.
3.”Hati Yang Keras
dan Akhlak Yang Buruk.*~
Amal dari orang yang
berhati semacam ini banyak cacatnya, karena banyaknya kesalahan, lemahnya akal
dan rusaknya batin. Tanda kekerasan hati adalah wajah yang jumud (kaku/keras).
Wajah orang yang
berhati keras seperti permukaan batu bata, atau seperti wajah yang dilukis di
atas permukaan batu: tak berair muka. Karena karakternya yang kasar dan keras,
maka kulit mukanya tak bercahaya.
Orang yang berhati
keras semacam ini hampir-hampir tidak pernah tersenyum atau tertawa, rasa kasih
sayangnya sangat kecil. Hati semacam ini tidak baik untuk ber-suluk karena
batinnya sangat bertentangan dengan kebajikan.
Ruh mereka berat dan
perilaku mereka tercela. Mereka di kuasai oleh hawa dan suka berdebat.
Kebanyakan kehidupan keber-agama-an mereka digerakkan oleh fanatisme dan
taqlid, karena akal mereka tak berfungsi dan bashirah mereka terbatas.
Mereka hanya
mengetahui hal-hal yang bersifat lahiriah, dan semua yang mereka lakukan
merupakan adat dan kebiasaan masyarakat umum. Mereka sulit mengerjakan
amalan-amalan hati dan bathin.
Bila dibandingkan
yang lain, kelompok ini lebih suka menekuni amalan-amalan lahiriah dan segala
sesuatu yang bersifat dhahir. Mereka tidak berusaha mengerjakan amalan-amalan
yang memiliki hubungan dengan hati dan rahasia-rahasia batin.
Jalan untuk
mengerjakan amal-amal batin tertutup bagi mereka.
Orang-orang yang
memiliki hatilah yang menempati posisi terdepan. Melalui cahaya merekalah
kelompok ketiga ini memperoleh petunjuk. Di antara orang-orang yang berhati
lembut terdapat para abdal dan arifin, mereka itulah sesungguhnya pemimpin
sejati.
Sedangkan kelompok
kedua adalah orang yang suka beramal, mereka orang-orang yang baik dan suka
berjuang untuk berbuat kebaikan. Namun kedua kelompok ini jauh berbeda.
Demikianlah
yang dapat aku sampaikan semoga bermanfaat Aamiin..."Wassalam,-
Bok;
TIJAN=Titian-Jannah*~
terima kasih informasinyaa
BalasHapus