Bismillahir-Rahmanir-Rahim
Pasal Menjelaskan tentang Khitthah Ajaran Salaf Shaleh dan Menjelaskan
yang Dikehendaki “As-Sawadul A’dzam” di Era ini serta Menjelaskan
Pentingnya Berpegang Teguh pada Salah Satu Madzhab yang Empat
(فَصْلٌ)
فِيْ بَيَانِ خِطَّةِ السَّلَفِ الصَّالِحِ، وَبَيَانِ الْمُرَادِ
بِالسَّوَادِ الْأَعْظَمِ فِيْ هَذَا الْحِيْنِ، وَبَيَانِ أَهَمِّيَّةِ
الْإِعْتِمَادِ بِأَحَدِ الْمَذَاهِبِ الْأَرْبَعَةِ
إِذَا فَهِمْتَ
مَا ذُكِرَ عَلِمْتَ أَنَّ الْحَقَّ مَعَ السَّلَفِيِّيْنَ الَّذِيْنَ
كَانُوْا عَلَى خِطَّةِ السَّلَفِ الصَّالِحِ، فَإِنَّهُمْ اَلسَّوَادُ
الْأَعْظَمُ، وَهُمْ اَلْمُوَافِقُوْنَ عُلَمَاءَ الْحَرَمَيْنِ
الشَّرِيْفَيْنِ وَعُلَمَاءِ الْأَزْهَرِ الشَّرِيْفِ اَلَّذِيْنَ هُمْ
قُدْوَةُ رَهْطِ أَهْلِ الْحَقِّ وَفِيْهِمْ عُلَمَاءُ لَا يُمْكِنُ
اِسْتِقْصَاءُ جَمِيْعِهِمْ مِنْ اِنْتِشَارِهِمْ فِي الْأَقْطَارِ
وَالْآفَاقَ كَمَا لَا يُمْكِنُ إِحْصَاءُ نُجُوْمِ السَّمَاءَ.
Dengan pemahaman di atas, diketahui bahwa sesungguhnya kebenaran yang
haqiqi itu berpihak pada kalangan Salafiyyin generasi terdahulu yang
berpijak pada khitthah Salaf Shaleh.
Merekalah as-Sawadul
A’dzam. Mereka menyepakati konsepsi-konsepsi agama yang ditetapkan oleh
ulama-ulama Haramain Syarifain (Makkah dan Madinah) dan ulama-ulama
al-Azhar yang mulia.
Kesemuanya adalah menjadi panutan kelompok
Ahlul Haq. Di sana banyak ulama yang tidak bisa dihitung berapa
jumlahnya, karena menyebarnya tempat domisili mereka di berbagai daerah,
sebagaimana tidak dapat bintang-bintang di langit.
وَقَدْ قَالَ
رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: {إِنَّ اللهَ تَعَالَى
لَا يَجْمَعُ أُمَّتِيْ عَلَى ضَلَالَةٍ، وَيَدُ اللهِ عَلَى الْجَمَاعَةِ،
مَنْ شَذَّ شَذَّ إِلَى النَّارِ} رَوَاهُ التِّرْمِذِيُّ. زَادَ ابْنُ
مَاجَهْ: {فَإذَا وَقَعَ الإِخْتِلاَفُ فَعَلَيْكَ بِالسَّوَادِ
الأَعْظَمِ} مَعَ الْحَقِّ وَأَهْلِهِ. وَفِي الْجَامِعِ الصَّغِيْرِ:
{إِنَّ اللهَ تَعَالَى قَدْ أَجَارَ أُمَّتِيْ أَنْ تَجْتَمِعَ عَلَى
ضَلَالَة}
Rasulullah Saw. bersabda: “Sesungguhnya Allah tidak
akan menghimpun umatku di atas kesesatan. Dan Yad Allah di atas
al-Jama’ah.” (HR. at-Tirmidzi). Ibn Majah menambahkan (riwayat): “Maka
jika terjadi perselisihan, berpeganglah pada as-Sawadul A’dzam yaitu
al-haq dan ahlul haq.”
Di dalam kitab al-Jami’ ash-Shaghir disebutkan: “Sesungguhnya Allah menyelamatkan umatku dari bersepakat atas perbuatan sesat.”
وَأَكْثَرُهُمْ أَهْلُ الْمَذَاهِبِ الْأَرْبَعَةِ، فَكَانَ الْإِمَامُ
الْبُخَارِيُّ شَافِعِيًّا، أَخَذَ عَنِ الْحُمَيْدِيِّ
وَالزَّعْفَرَانِيِّ وَالْكَرَابِيْسِيِّ. وَكَذَلِكَ ابْنُ خُزَيْمَةَ
وَالنَّسَائِيُّ. وَكَانَ الْإِمَامُ الْجُنِيْدُ ثَوْرِيًّا،
وَالشِّبْلِيُّ مَالِكِيًّا، وَالْمُحَاسِبِيُّ شَافِعِيًّا،
وَالْجَرَيْرِيُّ حَنَفِيًّا، وَالْجِيْلَانِيُّ حَنْبَلِيًّا،
وَالشَّاذِلِيُّ مَالِكِيًّا .
Mayoritas dari mereka adalah
pengikut al-Madzahib al-Arba’ah (madzhab yang empat). Imam Bukhari
adalah bermadzhab Syafi’i. Beliau mengambil dari Imam Humaidi, az
-Za’farani dan Karabi’isi. Demikian juga Imam Ibnu Khuzaimah dan Imam
Nasa’i.
Imam Junaid adalah pengikut Imam Tsauri, Imam Syibli
adalah pengikut madzhab Maliki, Imam Muhasibi adalah pengikut madzhab
Syafi’i, Imam al-Jariry merupakan penganut Imam Abu Hanifah (Hanafi),
Syaikh Abdul Qadir al-Jailani bermadzhab Hanbali dan Imam Abu al-Hasan
asy-Syadzili pengikut madzhab Maliki.
فَالتَّقَيُّدُ بِمَذْهَبٍ
مُعَيَّنٍ أَجْمَعُ لِلْحَقِيْقَةِ، وَأَقْرَبُ لِلتَّبَصُّرِ، وَأَدْعَى
لِلتَّحْقِيْقِ، وَأَسْهَلُ تَنَاوُلًا. وَعَلَى هَذَا دَرَّجَ
اَلْأَسْلَافُ الصَّالِحُوْنَ، وَالشُّيُوْخُ الْمَاضُوْنَ رِضْوَانُ اللهِ
تَعَالَى عَلَيْهِمْ أَجْمَعِيْنَ.
Maka dengan mengikuti satu
madzhab tertentu akan lebih dapat terfokus pada satu nilai kebenaran
yang haqiqi, lebih dapat memahami secara mendalam dan akan lebih
memudahkan dalam mengimplementasikan amalan. Dengan menentukan pada satu
pilihan madzhab inilah berarti ia telah pula melakukan jalan yang juga
ditempuh oleh salafunas shalih. Mudah-mudahan keridhaan Allah
terlimpahcurahkan pada mereka semua.
فَنَحْنُ نَحُضُّ
إِخْوَانَنَا عَوَامَّ الْمُسْلِمِيْنَ أَنْ يَتَّقُوْا اللهَ حَقَّ
تُقَاتِهِ، وَأَنْ لَا يَمُوْتُوْا إِلَّا وَهُمْ مُسْلِمُوْنَ، وَأَنْ
يُصْلِحُوْا ذَاتَ الْبَيْنِ مِنْهُمْ، وَأَنْ يَصِلُو الْأَرْحَامَ،
وَأَنْ يُحْسِنُوْا إِلَى الْجِيْرَانِ وَالْأَقَارِبِ وَالْإِخْوَانِ،
وَأَنْ يَعْرِفُوْا حَقَّ الْأَكَابِرِ، وَأَنْ يَرْحَمُوْا الضُّعَفَاءَ
وَالْأصَاغِرَ وَنَنْهَاهُمْ عَنِ التَّدَابُرِ وَالتَّبَاغُضِ
وَالتَّقَاطُعِ وَالتَّحَاسُدِ وَالْإفْتِرَاقِ وَالتَّلَوُّنِ فِي
الدِّيْنِ،
Kami menghimbau kepada kawan-kawan kami, orang awam
dari mayoritas kaum Muslimin agar senantiasa bertakwa kepada Allah
dengan sebenar-benarnya takwa. Dan senantiasa berharap agar tidak
meninggalkan dunia yang fana ini kecuali sebagai orang Islam.
Dan
agar melakukan rekonsiliasi dengan orang yang berselisih antara mereka,
merekatkan tali persaudaraan, bersikap dan berperilaku baik terhadap
semua tetangga, kerabat dan seluruh teman, dapat memahami dan
melaksanakan hak-hak para pemimpin, bersikap santun dan belas kasihan
terhadap kaum dhu’afa dan kalangan wong cilik.
Kita berusaha
mencegah mereka dari segala bentuk permusuhan, saling benci-membenci,
memutuskan hubungan, hasut-menghasut, sekterianisme dan membentuk
sekte-sekte baru yang mengkotak-kotakkan agama.
وَنَحُثُّهُمْ
أَنْ يَكُوْنُوْا إِخْوَانًا، وَعَلَى الْخَيْرِ أَعْوَانًا، وَأَنْ
يَعْتَصِمُوْا بِحَبْلِ اللهِ جَمِيْعًا، وَأَنْ لَا يَتَفَرَّقُوْا،
وَأَنْ يَتَّبِعُوا الْكِتَابَ وَالسُّنَّةَ وَمَا كَانَ عَلَيْهِ
عُلَمَاءُ الْأُمَّةِ كَالْإِمَامِ أَبِيْ حَنِيْفَةَ وَمَالِكِ بْنِ
أَنَسٍ وَالشَّافِعِيِّ وَأَحْمَدَ بْنِ حَنْبَلٍ رَضِيَ اللهُ تَعَالَى
عَنْهُمْ أَجْمَعِيْنَ، فَهُمْ اَلَّذِيْنَ قَدْ اِنْعَقَدَ الْإِجْمَاعُ
عَلَى امْتِنَاعِ الْخُرُوْجِ عَنْ مَذَاهِبِهِمْ،
Kami menghimbau
pada mereka semua untuk bersatu, bersahabat, tolong-menolong dalam
kebaikan, berpegang teguh pada agama Allah yang kokoh dan menghindari
perpecahan. Hendaknya tetap eksis berpedoman pada al-Kitab dan
as-Sunnah, dan apa saja yang menjadi tuntunan para ulama panutan umat
semisal Imam Abu Hanifah, Imam Malik bin Anas, Imam Syafi’i dan Imam
Ahmad bin Hanbal radhiyallaahu ‘anhum. Ijma’ menetapkan larangan keluar
dari madzhab-madzhab mereka.
وَأَنْ يُعْرِضُوْا عَمَّا أُحْدِثَ
مِنَ الْجَمْعِيَّةِ الْمُخَالِفَةِ لِمَا عَلَيْهِ الْأَسْلَافُ
الصَّالِحُوْنَ، فَقَدْ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ: {مَنْ شَذَّ شَذَّ إِلىَ النَّارِ}،
Hendaknya mereka
juga berpaling dari segenap bentuk organisasi-organisasi baru yang
bertentangan dengan prinsip-prinsip dasar yang dibangun oleh Salafus
Shalih. Rasulullah Saw.: “Barangsiapa memisahkan diri (dari mayoritas)
maka ia akan terpisah di neraka.”
وَأَنْ يَكُوْنُوْا مَعَ
الْجَمَاعَةِ الَّتِيْ عَلَى طَرِيْقَةِ الْأَسْلَافِ الصَّالِحِيْنَ،
فَقَدْ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: {وَأَنَا
آمُرُكُمْ بِخَمْسٍ أَمَرَنِيَ اللهُ بِهِنَّ: اَلسّمْعِ وَالطَاعَةِ
وَالْجِهَادِ وَالْهِجْرَةِ وَالْجَمَاعَةِ، فَإِنَّ مَنْ فَارَقَ
الْجَمَاعَةَ قِيْدَ شِبْرٍ، فَقَدْ خَلَعَ رِبْقَةَ الْإِسْلاَمِ مِنْ
عُنُقِهِ}، وَقَالَ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ:
{عَلَيْكُمْ بِالْجَماعَةِ، وَإِيَّاكُمْ وَالْفُرْقَةَ، فَإِنَّ
الشَّيْطَانَ مَعَ الْوَاحِدِ وَهُوَ مَعَ الْاِثْنَيْنِ أَبْعَدُ. وَمَنْ
أَرَادَ بُحْبُوْبَةَ الْجَنّةِ فَلْيَلْزَمِ الْجَماعَةَ}.
Untuk
itu hendaknya mereka tetap konsisten memegangi al-Jama’ah ‘ala Thariqah
as-Salaf ash-Shalihin. Rasulullah Saw. bersabda: “Aku perintahkan pada
kalian semua untuk melaksanakan lima hal, dimana Allah telah
memerintahkan hal itu padaku, yakni bersedia untuk mendengarkan, taat
dan siap untuk berjihad, melakukan hijrah dan bergabung masuk dalam
bingkai al-Jama’ah. Sesungguhnya seseorang yang berpisah dari jamaah
walaupun hanya sejengkal, berarti sungguh ia telah melepaskan ikatan
tali keislamannya dari lehernya.”
Sayyidina Umar bin Khatthab Ra.
berkata: “Berpegangteguhlah kalian semua pada al-Jama’ah. Hindarkan
diri kalian dari segala bentuk perpecahan. Karena sesungguhnya setan
ketika menyertai anda seorang diri saja, maka dengan sangat mudah ia
menaklukkannya dibanding ketika ia menyertai dua orang yang bersekutu.
Barangsiapa bermaksud dan ingin mendapat kenikmatan hidup di dalam surga
maka tetaplah bersama al-Jama’ah.”
Demikianlah bahasan untuk kali ini dan Insya Allah Masih Bersambung...>
Tidak ada komentar:
Posting Komentar