Bismillahir Rahmanir Rahim
Saudaraku...
Pada masa ini ummat Islam mencapai kestabilan politik dan ekonomi.
Abu Bakar memperkuat dasar-dasar kenegaraan ummat Islam dan mengatasi
pemberontakan beberapa suku-suku Arab yang terjadi setelah meninggalnya
Muhammad SAW.
Umar bin Khattab, Utsman bin Affan dan Ali bin Abu
Thalib berhasil memimpin balatentara dan kaum Muslimin pada umumnya
untuk mendakwahkan Islam, terutama ke Syam, Mesir, dan Irak.
Dengan takluknya negeri-negeri tersebut, banyak harta rampasan perang
dan wilayah kekuasaan yang dapat diraih oleh ummat Islam. Setelah
periodeKhalifah Rasyidin, kepemimpinan ummat Islam berganti ke tangan
pemimpin selanjutnya yang disebut "khalifah", atau terkadang juga
disebut "amirul mukminin", "sultan", dan sebagainya.
Pada
periode ini khalifah tidak lagi ditentukan berdasarkan orang yang
terbaik di kalangan ummat Islam, melainkan secara turun-temurun dalam
satu dinasti (bahasa Arab: bani) sehingga mirip dan banyak yang
menyamakannya dengan kerajaan;
Misalnya kekhalifahan Bani
Umayyah dan Bani Abbasiyyah, hingga Bani Utsmaniyyah. Besarnya kekuasaan
kekhalifahan Islam ini telah menjadikannya sebagai salah satu kekuatan
politik yang terkuat dan terbesar di dunia pada saat itu.
Timbulnya tempat-tempat pembelajaran ilmu-ilmu agama, filsafat, sains,
dan tata bahasa Arab. Di berbagai wilayah dunia Islam telah diwujudkan
suatu kontinuitas kebudayaan Islam yang agung dan mulia.
Banyak
ahli-ahli ilmu pengetahuan dan teknologi bermunculan dari berbagai
negeri-negeri Islam, terutamanya padazaman keemasan Islam sekitar abad
ke-7 sampai abad ke-13 masehi.
Luasnya wilayah penyebaran dari
agama Islam dan terpecahnya kekuasaan kekhalifahan yang sudah dimulai
sejak abad ke-8, menyebabkan munculnya berbagai otoritas-otoritas
kekuasaan terpisah yang berbentuk "kesultanan"; misalnya Kesultanan
Safawi, Kesultanan Turki Seljuk, Kesultanan Mughal, Kesultanan Samudera
Pasai dan Kesultanan Malaka, yang telah menjadi kesultanan-kesultanan
yang memiliki kekuasaan yang kuat dan terkenal di dunia.
Meskipun memiliki kekuasaan terpisah, kesultanan-kesultanan tersebut
secara nominal masih menghormati dan menganggap diri mereka bagian dari
kekhalifahan Islam.
Pada kurun ke-18 dan ke-19 Masehi, banyak
kawasan-kawasan Islam jatuh ke tangan penjajah Eropa. Kesultanan
Utsmaniyyah (Kerajaan Ottoman) yang secara nominal dianggap sebagai
kekhalifahan Islam terakhir, akhirnya tumbang selepas Perang Dunia I.
Kerajaan ottoman pada saat itu dipimpin oleh Sultan Muhammad V. Karena
dianggap kurang tegas oleh kaum pemuda Turki yang di pimpin oleh Mustafa
Kemal Pasha atau Kemal Attaturk, sistem kerajaan dirombak dan diganti
menjadi republik.
Demikianlah bahasan untuk kali ini dan Insya Allah Bersambung...>
Tidak ada komentar:
Posting Komentar