Sabtu, 24 Desember 2016

CATATAN TENTANG MEMAHAMI KE ISLAMAN,” Bag Ke 7 ),~

Bismillahir Rahmanir Rahim

Saudaraku...
Agama Islam mengajarkan nilai-nilai dan norma-norma yang membawa para penganutnya untuk bersikap damai dengan Tuhannya dan bersikap damai dengan sesama makhluk.

Sikap tersebut bersifat “hubungan” yakni disebut hablumminnallah (dengan Allah SWT) dan hablumminnanas (dengan sesama manusia) yang diwujudkan dalam “kepatuhan” dan “tunduk” kepada ketentuan Allah SWT, istislam (QS. 3: 82), pasrah mengikuti kehendak Tuhan (Allah),inqiyad (QS. 6: 5), ikhlas dan tulus mengabdi kepada-Nya.

Dan sikap ikhsan, berbuat baik kepada sesama secara tulus, bersikap ishlah, membangun kehidupan yang lebih baik dan berhubungan lebih konstruktif dengan alam dan sesama manusia serta sikap qisth (QS. 4: 3,58; 16: 76,90; 42: 15), berlaku adil kepada siapapun diseluruh kehidupan.

Berintikan tauhid (tauhidullah) yaitu pengakuan dan kepercayaan sepenuhnya akan ke-Esa-an Allah SWT (QS. 21: 92), diwujudkan dalam peribadatan (ibadah) dan peramalan (amal sholeh) hanya kepada-Nya, yang mendasari pengakuan akan kesatuan dan persamaan serta persaudaraan ummat manusia.

Ajaran Islam tertuang dalam Al Qur’an dan Sunnah, berupa petunjuk, perintah dan larangan serta anjuran. Maka hanya Islam yang diterima disisi Allah SWT (QS. Ali Imron: 19 dan 85; Al Maidah: 3; As Zumar: 22; Al Baqaroh: 32 dan 208; Yunus:105).

Seseorang yang kemudian memproklamirkan diri untuk memeluk agama Islam mengikrarkan syahadat baik lisan maupun dalam hati, sebagai kesaksian dan pengakuan atas Tuhan Allah SWT dan Kerasulan Nabi Muhammad SAW (syahadat Tauhid dan syahadat Rasul) dan diwajibkan mengamalkan rukun Islam yang lima yakni melaksanakan sholat dan puasa di bulan Ramadhan, mengeluarkan zakat, dan bila mampu pergi Haji.

Dalam keyakinan kaum muslimin, semua agama samawi yang dibawa oleh para Nabi sepanjang zaman mengajarkan inti yang sama yaitu tauhid (QS.21: 25), perbedaannya hanya pada syari’at atau aturan sesuai dengan zamannya (QS. 5: 48).

Agama samawi atau agama wahyu yaitu Islam yang dibawa oleh penutup segala Nabi atau Khatamu‘l-Nabiyyin (QS. 3: 18) telah mencapai tingkat kesempurnaan karena risalahnya sudah bersifat universal (QS. 21: 107; 34: 28).

Sasaran Islam antara lain meliputi al-Mabadiu‘l-Khamsah (prinsip yang lima) [13], prinsip-prinsip tersebut adalah :

1) Memelihara keluhuran agama (hifzhu‘l-din) dengan kebebasan beragama, pembelaan terhadap eksistensi institusi keagamaan, larangan penghinaan terhadap keyakinan orang lain (QS. 6: 109).

2) Memelihara keselamatan jiwa (hifzhu‘l-nafsi), menentukan hukuman yang keras terhadap kejahatan, pembunuhan dan penganiayaan (QS. 2: 178).

3) Memelihara kesehatan akal, pikiran dan mental (hifzhu ‘l-‘aqli), melarang mabuk-mabukan atau melarang minuman keras, Narkoba, dll.

4) Memelihara kesucian keturunan (hifzhu‘l-nasli), pengaturan rinci tentang perkawinan (QS. 4: 3,22,23,34) dan larangan semua bentuk perzinahan (QS. 24: 2).

5) Memelihara keamanan harta benda (hifzhu‘l-mal), kepemilikan harta benda dilakukan dengan cara yang sah / benar (QS. 2: 188; 4: 29,161; 9: 34), mencegah penumpukan kekayaan ditangan segelintir orang kaya, menetapkan kewajiban zakat dan infak (QS. 2: 3,43; 9: 60), menegaskan bahwa dalam harta orang kaya terdapat hak orang miskin (QS. 70: 24,25).

[14] Disamping itu dalam kehidupan bermasyarakat, Islam juga menekankan beberapa prinsip dasar yaitu:

1) Sebagai masyarakat yang terbuka (QS. 14: 1)
2) Berdasarkan sistem musyawarah (QS. 3: 158; 42: 58)
3) Berlandaskan hukum dan pemerintahan yang adil (QS.4: 58)
4) Pemerataan kekayaan (QS. 59: 7)
5) Kebebasan berkeyakinan (QS. 17: 29)
6) Penghormatan atas martabat manusia (QS. 17: 70).
7) Seluruh kalangan menyepakati sumber utama ajaran Islam adalah: Al Qur’an dan Sunnah Nabi (Hadits).

Demikianlah bahasan untuk kali ini dan Insya Allah Bersambung...>

Tidak ada komentar:

Posting Komentar