1. Diriwayatkan dari Abu Said, ia berkata : Adalah Nabi saw. pada hari raya 'iedul
fitri dan 'iedul adhha keluar ke mushalla ( padang untuk shalat ), maka pertama
yang beliau kerjakan adalah shalat, kemudian setelah selesai beliau berdiri
menghadap kepada manusia sedang manusia masih duduk tertib pada shof mereka,
lalu beliau memberi nasihat dan wasiat ( khutbah ) apabila beliau hendak mengutus
tentara atau ingin memerintahkan sesuatu yang telah beliau putuskan,beliau
perintahkan setelah selesai beliu pergi. ( H.R : Al-Bukhary dan Muslim )
2. Telah berkata Jaabir ra: Saya menyaksikan shalat 'ied bersama Nabi saw. beliau
memulai shalat sebelum khutbah tanpa adzan dan tanpa iqamah, setelah selesai
beliau berdiri bertekan atas Bilal, lalu memerintahkan manusia supaya bertaqwa
kepada Allah, mendorong mereka untuk taat, menasihati manusia dan memperingakan
mereka, setelah selesai beliau turun mendatangai shaf wanita dan selanjutnya
beliau memperingatkan mereka. ( H.R : Muslim )
3. Diriwayatkan dari Ibnu Umar ra. ia berkata : Umar mendapati pakaian tebal dari
sutera yang dijual, lalu beliau mengambilnya dan membawa kepada Rasulullah saw.
lalu berkata : Yaa Rasulullah belilah pakaian ini dan berhiaslah dengannya
untuk hari raya dan untuk menerima utusan. Maka beliaupun menjawab :
Sesungguhnya pakaian ini adalah bagian orang-orang yang tidak punya bagian di
akherat ( yakni orang kafir ). ( H.R Bukhary dan Muslim )
4. Diriwayatkan dari Ummu 'Atiyah ra. ia berkata : Rasulullah saw. memerintahkan
kami keluar pada 'iedul fitri dan 'iedul adhha semua gadis-gadis, wanita-wanita
yang haidh, wanita-wanita yang tinggal dalam kamarnya. Adapun wanita yang
sedang haidh mengasingkan diri dari mushalla ( tempat shalat 'ied ), mereka
meyaksikan kebaikan dan mendengarkan da'wah kaum muslimin ( mendengarkan
khutbah ). Saya berkata : Yaa Rasulullah bagaimana dengan kami yang tidak
mempunyai jilbab? Beliau bersabda : Supaya saudaranya meminjamkan kepadanya
dari jilbabnya. ( H.R : Jama'ah)
5. Diriwayatkan dariAnas bin Malik ra. ia berkata : Adalah Nabi saw. tidak
berangkat menuju mushalla kecuali beliau memakan beberapa biji kurma, dan
beliau memakannya dalam jumlah bilangan ganjil.(H.R : Al-Bukhary dan Muslim )
6.
Diriwayatkan dari Buraidah ra. ia berkata : Adalah Nabi saw keluar untuk shalat
'iedul fitri sehingga makan terlebih dahulu dan tidak makan pada shalat 'iedul
adhha sehingga beliau kembali dari shalat 'ied. ( H.R : Ibnu Majah, At-Tirmidzi
dan Ahmad)
7. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra. ia berkata : Bahwasanya Nabi saw. keluar untuk
shalat 'iedul fitri dua raka'at, tidak shalat sunah sebelumnya dan tidak pula
sesudahnya. ( H.R : Bukhary dan Muslim )
8. Diriwayatkan dari Jaabir ra. ia berkata : Adalah Nabi saw apabila keluar untuk
shalat 'ied ke mushalla, beliau menyelisihkan jalan ( yakni waktu berangkat
melalui satu jalan dan waktu kembali melalui jalan yang lain ). ( H.R : Bukhary
)
9. Diriwayatkan dari Yazid bin Khumair Arrahbiyyi ra. ia berkata : Sesungguhnya
Abdullah bin Busri seorang sahabat nabi saw. keluar bersama manusia untuk
shalat 'iedul fitri atau 'iedul adhha, maka beliau mengingkari keterlambatan
imam, lalu berkata : Sesungguhnya kami dahulu ( pada zaman Nabi saw. ) pada
jam-jam seperti ini sudah selesai mengerjakan shalat 'ied. Pada waktu ia
berkata demikian adalah pada shalat dhuha. ( H.R : Abu Daud dan Ibnu Majah )
10. Diriwayatkan dari Abi Umair bin Anas, diriwayatkan dari seorang pamannya dari
golongan Anshar, ia berkata : Mereka berkata : Karena tertutup awan maka tidak
terlihat oleh kami hilal syawal, maka pada pagi harinya kami masih tetap shaum,
kemudian datanglah satu kafilah berkendaraan di akhir siang, mereka bersaksi
dihadapan Rasulullah saw.bahwa mereka kemarin melihat hilal. Maka Rasulullah
saw. memerintahkan semua manusia ( ummat Islam ) agar berbuka pada hari itu dan
keluar menunaikan shalat 'ied pada hari esoknya.
( H.R : Lima kecuali At-Tirmidzi
)
11. Diriwayatkan dari Azzuhri, ia berkata : Adalah manusia ( para sahabat )
bertakbir pada hari raya ketika mereka keluar dari rumah-rumah mereka menuju
tempat shalat 'ied sampai mereka tiba di mushalla ( tempat shalat 'ied ) dan
terus bertakbir sampai imam datang, apabila imam telah datang, mereka diam dan
apabila imam ber takbir maka merekapun ikut bertakbir.
( H.R : Ibnu Abi Syaibah
)
12. Diriwayatkan bahwa Ibnu Mas'ud ra. bertakbir pada hari-hari tasyriq
dengan lafadz sbb : ( artinya ) : Allah maha besar, Allah maha besar, tidak ada
Illah melainkan Allah dan Allah maha besar, Allah maha besar dan bagiNya segala
puji. (H.R Ibnu Abi Syaibah dengan sanad shahih )
13. Diriwayatkan dari Amru bin Syu'aib, dari ayahnya, dari neneknya, ia berkata : Sesungguhnya
Nabi saw. bertakbir pada shalat 'ied dua belas kali takbir. dalam raka'at
pertama tujuh kali takbir dan pada raka'at yang kedua lima kali takbir dan
tidak shalat sunnah sebelumnya dan juga sesudahnya. ( H.R : Amad dan Ibnu Majah
)
14. Diriwayatkan dari Samuroh, ia berkata : Adalah Nabi saw. dalam shalat kedua
hari raya beliau membaca : Sabihisma Rabbikal A'la dan hal ataka haditsul
ghosiah. ( H.R : Ahmad )
15. Diriwayatkan dari Abu Waqid Allaitsi, ia berkata : Umar bin Khaththab telah menanyakan
kepadaku tentang apa yang dibaca oleh Nabi saw. waktu shalat 'ied . Aku
menjawab : beliau membaca surat ( Iqtarabatissa'ah ) dan ( Qaaf walqur'anul
majid). (H.R : Muslim )
16. Diriwayatkan dari Zaid bin Arqom ra. ia berkata : Nabi saw. mendirikan shalat
'ied, kemudian beliau memberikan ruhkshah / kemudahan dalam menunaikan shalat
jum'at, kemudian beliau bersabda : Barang siapa yang mahu shalat jum'ah, maka
kerjakanlah. ( H.R : Imam yang lima kecuali At-Tirmidzi )
17. Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. bahwasanya Nabi saw. bersabda pada hari kamu
ini, telah berkumpul dua hari raya ( hari jum'ah dan hari raya ), maka barang
siapa yang suka shalat jum'ah, maka shalatnya diberi pahala sedang kami akan
melaksanakan shalat jum'ah. ( H.R : Abu Daud )
KESIMPULAN
Hadits-hadits
tersebut memberi pelajaran kepada kita tentang adab-adab shalat hari raya sbb :
Pakaian Pada saat mendirikan shalat kedua hari raya disunnahkan memakai pakaian
yang paling bagus. ( dalil : 3 )
Makan
a. Sebelum berangkat shalat hari raya fitri disunnahkan makan terlebih dahulu,
jika terdapat beberapa butir kurma , jika tidak ada maka makanan apa saja.
b. Sebaliknya pada hari raya 'iedul adhha, disunnahkan tidak makan terlebih dahulu
sampai selesai shalat 'iedul adhha. ( dalil : 5 dan 6 )
Mendengungkan
takbir
a. Pada hari raya 'iedul fitri, takbir didengungkan sejak keluar dari rumah menuju
ke tempat shalat dan sesampainya di tempat shalat terus dilanjutkan takbir
didengungkan sampai shalat dimulai. ( dalil : 11 )
b. Pada hari raya 'iedul adhha, takbir boleh didengungkan sejak Shubuh hari Arafah
( 9 Dzul Hijjah ) hingga akhir hari tasyriq ( 13 Dzul Hijjah ). (dalil : 12)
Jalan
yang dilalui Disunnahkan membedakan jalan yang dilalui waktu berangkat shalat
hari raya dengan jalan yang dilalui di waktu pulang dari shalat 'ied ( yakni
waktu berangkat melalui satu jalan, sedang waktu pulang melalui jalan yang lain
). ( dalil : 8 )
Bila
terlambat mengetahui tibanya hari raya Apabila datangnya berita tibanya hari
raya sudah tengah hari atau petang hari, maka hari itu diwajibkan berbuka
sedang pelaksanaan shalat hari raya dilakukan pada hari esoknya. ( dalil : 10 )
Yang
menghadiri shalat 'ied Shalat 'ied disunnahkan untuk dihadiri oleh orang dewasa
baik laki-laki maupun wanita, baik wanita yang suci dari haidh maupun wanita
yang sedang haidh dan juga kanak-kanak baik laki-laki maupun wanita. Wanita
yang sedang haidh tidak ikut shalat, tetapi hadir untuk mendengarkan khutbah
'ied. ( dalil :4 )
Tempat
shalat 'ied Shalat 'ied lebih afdhal (utama) diadakan di mushalla yaitu suatu
padang yang di sediakan untuk shalat 'ied, kecuali ada uzur hujan maka shalat
diadakan di masjid. Mengadakan shalat 'ied di masji padahal tidak ada hujan
sementara lapangan (padang ) tersedia, maka ini kurang afdhal karena
menyelisihi amalan Rasulullah saw. yang selalu mengadakan shalat 'ied di
mushalla
( padang tempat shalat ), kecuali sekali dua kali beliau mengadakan di
masjid karena hujan.
( dalil : 1 dan 8 )
Cara
shalat 'ied
a. Shalat 'ied dua raka'at, tanpa adzan dan iqamah dan tanpa shalat sunnah
sebelumnya dan sesudahnya. ( dalil : 1,2 dan 7 )
b. Pada raka'at pertama setelah takbiratul ihram sebelum membaca Al-Fatihah,
ditambah 7 kali takbir. Sedang pada raka'at yang kedua sebelum membaca Al-Fatihah
dengan takbir lima kali. (dalil 13 )
c. Setelah membaca Fatihah pada raka'at pertama di sunnahkan membaca surat
(sabihisma Rabbikal a'la / surat ke 87 ) atau surat iqtarabatissa'ah / surat ke
54 ). Dan setelah membaca alFatihah pada raka'at yang kedua disunnahkan membaca
surat ( Hal Ataka Haditsul Ghaasyiyah / surat ke 88 )
atau
membaca surat ( Qaaf walqur'anul majid / surat ke 50 ).( dalil : 15 )
d. Setelah selesai shalat , imam berdiri menghadap makmum dan berkhutbah memberi
nasihat-nasihat dan wasiat-wasiat, atau perintah-perintah penting.
e. Khutbah hari raya ini boleh diadakan khusus untuk laki-laki kemudian khusus
untuk wanita.
f. Khutbah hari raya ini tidak diselingi duduk .( dalil : 1 dan 2 )
Waktu
shalat Shalat 'ied diadakan setelah matahari naik, tetapi sebelum masuk waktu
shalat dhuha. ( dalil : 9 )
Hari
raya jatuh pada hari jum'ah Bila hari raya jatuh pada hari jum'ah, maka shalat
jum'ah menjadi sunnah, boleh diadakan dan boleh tidak, tetapi untuk pemuka umat
atau imam masjid jami' sebaiknya tetap mengadakan shalat jum'at. ( dalil : 16
dan 17 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar