بِسْــــــــمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم
Saudaraku...”
1. Diriwayatkan dari Umar bin
Khaththab ra. telah bersabda Rasulullah saw: Apabila malam sudah tiba dari arah
sini dan siang telah pergi dari arah sini, sedang matahari sudah terbenam, maka
orang yang shaum boleh berbuka. ( H.R : Al-Bukhary dan Muslim )
2. Diriwayatkan dari Sahal bin Sa?ad : Sesungguhnya Nabi
saw telah bersabda : Manusia ( ummat Islam ) masih dalam keadaan baik selama
mentakjilkan (menyegerakan) berbuka. ( H.R : Al-Bukhary dan Muslim ) ;
3. Diriwayatakan dari Anas ra., ia
berkata : Rasulullah saw berbuka dengan makan beberapa ruthaab ( kurma basah )
sebelum shalat, kalau tidak ada maka dengan kurma kering, kalau tidak ada maka
dengan meneguk air beberapa teguk.
( H.R : Abu Daud dan Al-Hakiem ) ;
4. Diriwayatkan dari Salman bin
Amir, bahwa sesungguhnya Nabi saw. telah bersabda : Apabila salah seorang
diantara kamu shaum hendaklah berbuka dengan kurma, bila tidak ada kurma
hendaklah dengan air, sesungguhnya air itu bersih. ( H.R : Ahmad dan At-Tirmidzi
)
5.
Diriwayatkan dari Ibnu Umar : Adalah Nabi saw. selesai berbuka Beliau berdo'a
(artinya) telah pergi rasa haus dan menjadi basah semua urat-urat dan pahala
tetap ada Insya Allah.( H.R: Ad-Daaruquthni dan Abu Daud hadits hasan ) ;
6. Diriwayatkan dari Anas, ia
berkata : Telah bersabda Rasulullah saw: Apabila makan malam telah disediakan,
maka mulailah makan sebelum shalat Maghrib, janganlah mendahulukan shalat
daripada makan malam itu ( yang sudah terhidang ).
( H.R : Al-Bukhary dan Muslim ) ;
7. Diriwayatkan dari Anas bin Malik
ra: Sesungguhnya Rasulullah saw. telah bersabda : Makan sahurlah kalian karena
sesungguhnya makan sahur itu berkah.
(H.R : Al-Bukhary) ;
8. Diriwayatkan dari Al-Miqdam bin
Ma'di Yaqrib, dari Nabi saw. bersabda : Hendaklah kamu semua makan sahur,
karena sahur adalah makanan yang penuh berkah.
( H.R : An-Nasa'i ) ;
9. Diriwayatkan dari Zaid bin
Tsabit t berkata : Kami bersahur bersama Rasulullah saw. kemudian kami bangkit
untuk menunaikan shalat (Shubuh ).
saya berkata : Berapa saat jarak
antara keduanya ( antara waktu sahur dan waktu Shubuh )?Ia berkata : Selama
orang membaca limapuluh ayat.
( H.R : Al-Bukhary dan Muslim
);
10. Diriwayatkan dari Amru bin
Maimun, ia berkata : Adalah para sahabat Muhammad saw. adalah orang yang paling
menyegerakan berbuka dan melambatkan makan sahur.(H.R : Al-Baihaqi );
11. Telah bersabda Rasulullah saw:
Apabila salah seorang diantara kamu mendengar adzan dan piring masih di
tangannya janganlah diletakkan hendaklah ia menyelesaikan hajatnya (
makan/minum sahur ) daripadanya.
(H.R : Ahmad dan Abu Daud dan
Al-Hakiem ) ;
12. Diriwayatkan dari Abu Usamah
ra. ia berkata : Shalat telah di'iqamahkan, sedang segelas minuman masih di
tangan Umar ra. Beliau bertanya : Apakah ini boleh saya minum wahai Rasulullah
? Beliau r. menjawab : ya, lalu ia meminumnya.
( H.R Ibnu Jarir ) ;
13. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas
ra. ia berkata : Adalah Rasulullah saw. orang yang paling dermawan dan beliau
lebih dermawan lagi pada bulan Ramadhan ketika Jibril menemuinya, dan Jibril
menemuinya pada setiap malam pada bulan Ramadhan untuk mentadaruskan beliau
saw. al-qur'an dan benar-benar Rasulullah saw. lebih dermawan tentang
kebajikan( cepat berbuat kebaikan ) daripada angin yang dikirim.
(HR Al-Bukhary ) ;
14. Diriwayatkan dari Abu Hurairah,
ia berkata : Adalah Rasulullah saw. menggalakkan qiyamullail ( shalat malam )
di bulan Ramadhan tanpa memerintahkan secara wajib, maka beliau bersabda :
Barang siapa yang shalat malam di bulan Ramadhan karena beriman dan
mengharapkan pahala dari Allah, maka diampuni baginya dosanya yang telah
lalu.
( H.R : Jama'ah ) ;
15. Diriwayatkan dari Aisyah ra.
Sesungguhnya Nabi saw. apabila memasuki sepuluh hari terakhir ( bulan Ramadhan
) beliau benar-benar menghidupkan malam ( untuk beribadah ) dan membangunkan
istrinya ( agar beribadah ) dengan mengencangkan ikatan sarungnya ( tidak
mengumpuli istrinya ). ( H.R : Al-Bukhary dan Muslim ) ;
Hikmah Renungan Bag Ke 12 ),~
16. Diriwayatkan dari
Aisyah, ia berkata : Adalah Nabi saw. bersungguh-sungguh shalat malam pada
sepuluh hari terakhir ( di bulan Ramadhan ) tidak seperti kesungguhannya dalam
bulan selainnya. ( H.R : Muslim ) ;
17. Diriwayatkan dari Abu salamah
din Abdur Rahman, sesungguhnya ia telah bertanya kepada Aisyah ra: Bagaimana
shalat malamnya Rasulullah saw di bulan Ramadhan ? maka ia menjawab : Rasulullah
saw tidak pernah shalat malam lebih dari sebelas raka'at baik di bulan Ramadhan
maupun di bulan lainnya, caranya : Beliau shalat empat raka'at jangan tanya
baik dan panjangnya, kemudian shalat lagi empat raka'at jangan ditanya baik dan
panjangnya, kemudian shalat tiga raka?at.
( H.R : Al-Bukhary,Muslim dan
lainnya );
18. Diriwayatkan dari Aisyah ra. ia
berkata : Adalah Rasulullah saw. apabila bangun shalat malam, beliau membuka
dengan shalat dua raka'at yang ringan, kemudian shalat delapan raka'at,
kemudian shalat witir. ( H.R : Muslim ) ;
19. Diriwayatkan dari
Ibnu Umar ia berkata : Ada seorang laki-laki berdiri lalu ia berkata : Wahai
Rasulullah bagaimana cara shalat malam ? Maka Rasulullah r. menjawab : Shalat
malam itu dua raka'at dua raka'at. Apabila kamu khawatir masuk shalat Shubuh,
maka berwitirlah satu raka'at. ( H.R : Jama'ah );
20. Dari Aisyah ra. ia berkata :
Sesungguhnya Nabi saw shalat di masjid, lalu para sahabat shalat sesuai dengan
shalat beliau ( bermakmum di belakang ), lalu beliau shalat pada malam kedua
dan para sahabat bermakmum dibelakangnya bertambah banyak, kemudian pada malam
yang ketiga atau yang keempat mereka berkumpul, maka Rasulullah saw tidak
keluar mengimami mereka. Setelah pagi hari beliau bersabda : Saya telah tahu
apa yang kalian perbuat, tidak ada yang menghalangi aku untuk keluar kepada
kalian ( untuk mengimami shalat ) melainkan aku khawatir shalat malam ini
difardhukan atas kalian. Ini terjadi pada bulan Ramadhan. ( H.R : Al-Bukhary
dan Muslim ) ;
21. Dari Ubay bin Ka'ab, ia berkata
: Adalah Rasulullah saw. shalat witir dengan membaca : Sabihisma Rabbikal A'la
)dan ( Qul ya ayyuhal kafirun) dan (Qulhu wallahu ahad ). (H.R : Ahmad, Abu
Daud, Annasa'i dan Ibnu Majah);
22. Diriwayatkan dari Hasan bin Ali
t. ia berkata : Rasulullah saw. telah mengajarkan kepadaku beberapa kata yang
aku baca dalam qunut witir : ( artinya ) Ya Allah berilah aku petunjuk beserta
orang-orang yang telah engkau beri petunjuk, berilah aku kesehatan yang
sempurna beserta orang yang telah engkau beri kesehatan yang sempurna,
pimpinlah aku beserta orang yang telah Engkau pimpin, Berkatilah untukku apa
yang telah Engkau berikan, peliharalah aku dari apa yang telah Engkau
tentukan.
Maka sesungguhnya Engkaulah yang
memutuskan dan tiada yang dapat memutuskan atas Engkau, bahwa tidak akan hina
siapa saja yang telah Engkau pimpin dan tidak akan Mulia siapa saja yang Engkau
musuhi. Maha agung Engkau wahai Rabb kami dan Maha Tinggi Engkau. ( H.R :
Ahmad, Abu Daud, Annasa'i, At-Tirmidzi dan Ibnu Majah ) ;
23. Dari Abu Hurairah ra. bahwa
Nabi saw. bersabda : Barang siapa yang shalat malam menepati lailatul qadar,
maka diampuni dosanya yang telah lalu. ( H.R : Jama'ah ) ;
24. Diriwayatkan dari Aisyah ra.
Sesungguhnya Rasulullah saw. telah bersabda : berusahalah untuk mencari
lailatul qadar pada sepuluh malam terakhir. ( H.R : Muslim ) ;
25. Diriwayatkan dari Ibnu Umar ra.
ia berkata : Dinampakkan dalam mimpi seorang laki-laki bahwa lailatul qadar
pada malam kedua puluh tujuh, maka Rasulullah saw. bersabda : Sayapun bermimpi
seperti mimpimu, ( ditampakkan pada sepuluh malam terakhir, maka carilah ia (
lailatul qadar ) pada malam-malam ganjil. ( H.R : Muslim ) ;
26. Diriwayatkan dari Aisyah ra. ia
berkata : Saya berkata kepada Rasulullah saw. Ya Rasulullah, bagaimana pendapat
tuan bila saya mengetahui lailatul qadar,apa yang saya harus baca pada malam
itu ? Beliau bersabda : Bacalah ( artinya ) Yaa Allah sesungguhnya Engkau maha
pemberi ampun, Engkau suka kepada keampunan maka ampunilah daku. ( H.R :
At-Tirmidzi dan Ahmad ) ;
27. Diriwayatkan dari Aisyah ra. ia
berkata : Adalah Rasulullah saw mengamalkan i'tikaf pada sepuluh hari terakhir
pada bulan Ramadhan sampai beliau diwafatkan oleh Allah Azza wa Jalla. ( H.R :
Al-Bukhary dan Muslim ) ;
28. Diriwayatkan dari Aisyah ra. ia
berkata : Adalah Rasulullah saw. apabila hendak beri'tikaf, beliau shalat
shubuh kemudian memasuki tempat i'tikafnya..........
( H.R :Jama'ah kecuali At-Tirmidzi
);
29. Diriwayatkan dari Aisyah ra. ia
berkata : Adalah Rasulullah saw. apabila beri'tikaf , beliau mendekatkan
kepalanya kepadaku, maka aku menyisirnya, dan adalah beliau tidak masuk ke
rumah kecuali karena untuk memenuhi hajat manusia ( buang air, mandi dll...
)
( H.R : Al-Bukhary dan Muslim ) ;
30. Allah ta'ala berfirman : (
artinya ) Janganlah kalian mencampuri mereka( istri-istri kalian ) sedang
kalian dalam keadaan i'tikaf dalam masjid. Itulah batas-batas ketentuan Allah,
maka jangan di dekati..(Al-Baqarah:187 ) ;
31. Diriwayatkan dari
Abu Hurairah ra. ia berkata : Telah bersabda Rasulullah saw: Setiap amal anak
bani Adam adalah untuknya kecuali shaum, ia adalah untukku dan aku yang
memberikan pahala dengannya. Dan sesungguhnya shaum itu adalah benteng
pertahanan, pada hari ketika kamu shaum janganlah berbuat keji , jangan
berteriak-teriak ( pertengkaran ), apabila seorang memakinya sedang ia shaum
maka hendaklah ia katakan : " sesungguhnya saya sedang shaum" . Demi
jiwa Muhammad yang ada di tanganNya sungguh bau busuknya mulut orang yang
sedang shaum itu lebih wangi disisi Allah pada hari kiamat daripada kasturi.
Dan bagi orang yang shaum ada dua kegembiraan, apabila ia berbuka ia gembira
dengan bukanya dan apabila ia berjumpa dengan Rabbnya ia gembira karena
shaumnya. ( H.R : Al-Bukhary dan Muslim ) ;
32. Diriwayatkan dari Abu Hurairah
ia berkata : Sesungguhnya Nabi saw. telah bersabda : Barang siapa yang tidak
meninggalkan perkataan bohong dan amalan kebohongan, maka tidak ada bagi Allah
hajat ( untuk menerima ) dalam hal ia meninggalkan makan dan minumnya. ( H.R:
Jama'ah Kecuali Muslim ) Maksudnya Allah tidak merasa perlu memberi pahala
shaumnya. ;
33. Bahwa sesungguhnya Nabi saw.
bersabda kepada seorang wanita Anshar yang sering di panggil Ummu Sinan : Apa
yang menghalangimu untuk melakukan haji bersama kami ? Ia menjawab : Keledai
yang ada pada kami yang satu dipakai oleh ayahnya si fulan ( suaminya ) untuk
berhaji bersama anaknya sedang yang lain di pakai untuk memberi minum anak-anak
kami. Nabipun bersabda lagi : Umrah di bulan Ramadhan sama dengan mengerjakan
haji atau haji bersamaku. ( H.R : Muslim) ;
34. Rasulullah sw. bersabda :
Apabila datang bulan Ramadhan kerjakanlah umrah karena umrah di dalamnya (
bulan Ramadhan ) setingkat dengan haji. ( H.R : Muslim)
KESIMPULAN
Ayat dan hadits-hadits tersebut di
atas memberi pelajaran kepada kita bahwa dalam mengamalkan shaum Ramadhan kita
perlu melaksanakan adab-adab sbb :
1. Berbuka apabila sudah masuk
waktu Maghrib. ( dalil : 6 ) Sunnah berbuka adalah sbb :
a. Disegerakan yakni sebelum
melaksanakan shalat Maghrib dengan makanan yang ringan seperti kurma, air saja,
setelah itu baru melaksanakan shalat. ( dalil : 2,3 dan 4 )
b. Tetapi apabila makan malam sudah
dihidangkan, maka terus dimakan, jangan shalat dahulu. ( dalil : 6 )
c. Setelah berbuka berdo'a dengan
do'a sbb : Artinya : Telah hilang rasa haus, dan menjadi basah semua urat-urat
dan pahala tetap wujud insya Allah. ( dalil : 5 )
2. Makan sahur. ( dalil : 7 dan 8 )
Adab-adab sahur :
a. Dilambatkan sampai akhir malam
mendekati Shubuh. ( dalil 9 dan 10 )
b. Apabila pada tengah makan atau
minum sahur lalu mendengar adzan Shubuh, maka sahur boleh diteruskan sampai
selesai, tidak perlu dihentikan di tengah sahur karena sudah masuk waktu
Shubuh. ( dalil 11 dan 12 ) * Imsak tidak ada sunnahnya dan tidak pernah
diamalkan pada zaman sahabat maupun tabi'in.
3. Lebih bersifat dermawan (banyak
memberi, banyak bershadaqah, banyak menolong) dan banyak membaca al-qur'an (
dalil : 13 )
4. Menegakkan shalat malam / shalat
Tarawih dengan berjama'ah. Dan shalat Tarawih ini lebih digiatkan lagi pada
sepuluh malam terakhir( 20 hb. Sampai akhir Ramadhan).
(dalil : 14,15 dan 16 ) Cara shalat
Tarawih adalah :
a. Dengan berjama'ah. ( dalil : 19
)
b. Tidak lebih dari sebelas raka'at
yakni salam tiap dua raka'at dikerjakan empat kali, atau salam tiap empat
raka'at dikerjakan dua kali dan ditutup dengan witir tiga raka'at.
( dalil : 17)
c. Dibuka dengan dua raka'at yang
ringan. ( dalil : 18 )
d. Bacaan dalam witir : Raka'at
pertama : Sabihisma Rabbika. Roka't kedua : Qul yaa ayyuhal kafirun. Raka'at
ketiga : Qulhuwallahu ahad. ( dalil : 21 )
e. Membaca do'a qunut dalam shalat
witir. ( dalil 22 )
5. Berusaha menepati lailatul qadar
pada sepuluh malam terakhir, terutama pada malam-malam ganjil. Bila dirasakan
menepati lailatul qadar hendaklah lebih giat beribadah dan membaca : Yaa Allah
Engkaulah pengampun, suka kepada keampunan maka ampunilah aku. ( dalil : 25 dan
26 )
6. Mengerjakan i'tikaf pada sepuluh
malam terakhir. ( dalil : 27 )
7. Cara i'tikaf :
a. Setelah shalat Shubuh lalu masuk
ke tempat i'tikaf di masjid.
( dalil 28 )
b. Tidak keluar dari tempat i'tikaf
kecuali ada keperluan yang mendesak.
( dalil : 29 )
c. Tidak mencampuri istri dimasa
i'tikaf. ( dalil : 30 ) 7. Mengerjakan umrah.
( dalil : 33 dan 34 ) 8. Menjauhi
perkataan dan perbuatan keji dan menjauhi pertengkaran.
( dalil : 31 dan 32 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar