Minggu, 20 Februari 2011

Tujuh Golongan Yang Dinaungi Allah

Bismillah....Alhamdulillah....Ya Qodir Syafa'ati Nabi Muhammad 'Alaina Aamin...Ya Allah Aamin...

Assalamu'alaikum warohmatullah wabarokatuh..

KARENA ALLAH :

Dari Abu Hurairah r.a., ''Saya mendengar Rasulullah salaullahu alaihi wasalam. bersabda, 'Ada tujuh golongan yang dinaungi Allah ketika tidak ada naungan selain naungan-Nya;

(1) Pemimpin yang adil, (2) Pemuda yang rajin beribadah kepada Allah, (3) Laki-laki yang hatinya bergantung pada masjid-masjid, (4) Dua orang lelaki yang saling mencintai semata-mata karena Allah, mereka berkumpul dan berpisah karena Allah, (5) Laki-laki yang digoda oleh wanita bangsawan lagi cantik, lalu ia berkata, 'Sesungguhnya aku takut kepada Allah.' (6) Laki-laki yang bersedekah dengan sembunyi-sembunyi sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang disedekahkan oleh tangan kanannya, (7) Laki-laki yang mengingat Allah bersunyi diri hingga berlinangan air mata.''
(Bukhari, Muslim).

Berlingan air mata dalam hadits ini maksudnya adalah menangis karena mengingat keburukan karena dosa-dosanya. Dapat juga bermaksut menangis karena terharu, lalu tanpa sengaja meneteskan air mata.
Tsabit Banani rah.a. meriwayatkan bahwa seorang syaikh berkata, ''Aku mengetahui doa manakah yang diterima oleh Allah.'' Orang-orang bertanya, ''Bagaimana engkau dapat mengetahuinya?'' Jawabnya, ''Jika bulu roma orang yang berdoa itu berdiri, dan hati merasa takut, sehingga air mata keluar, itulah doa yang dikabulkan,''

Termasuk tujuh gollonga di dalam hadits di atas adalah orang yang mengingat Allah dengan bersunyi diri hingga berlinangan air mata. Ia berdzikir sendiri sambil menangis. Ada dua kelebihan dalam hal ini, dan keduanya dalam tingkat yang tinggi:

1. Iklas, yakni dalam keadaan bersunyi diri ia tetap sibuk berdzikir kepada Allah swt..

2. Takut kepada Allah swt. atau terharu sehingga menangis di hadapan-Nya, karena rasa haru dan takut yang sempurna.
Seorang penya'ir berkata :
Pekerjaan kami ialah menangis pada malam hari, mengingat kekasih kami,
sehingga kantuk kami terkalahkan oleh mengingat-Nya.

Sedangkan kata-kata 'laki-laki yang mengingat Allah dengan bersunyi diri', alim ulama berpendapat bahwa kata 'bersunyi diri' disini memiliki dua pengertian, yaitu:

a) Pengertian umum, yaitu benar-benar sendirian, sepi dari orang-orang.
Penafsiran itulah yang bisanya digunakan.

b) Pengertian khusus, yaitu kosong dari segala pikiran selain Allah swt..
Inilah arti 'bersunyi diri' yang sebenarnya.

Selanjutnya dikatakan, barang siapa yang memiliki kedua sifat ini, sesungguhnya ia telah sampai pada derajat yang sempurna. Namun, jika seseorang beberada dalam suatu majelis dan ia dapat menyingkirkan segala pikiran selain Allah swt. dan ia berdzikir hingga menangis, maka ia termasuk orang-orang yang sempurna derajatnya. Ketika sendirian ataupun dalam keramaian, baginya sama saja. Jika di dalam hatinya tidak ada pikiran selain Allah swt., walaupun ia berada dalam majelis yang ramai, ia tidak akan terganggu konsentrasinya. Mengingat Allah swt. dengan rasa takut hingga mengeluarkan air mata merupakan kekayaan dan karunia yang tidak ternilai harganya.

Betapa beruntung dan betap berbahagia orang yang telah diberi oleh Allah swt. karunia seperti itu. Sebuah hadits menyatakan, ''Barangsiapa menangis karena takut kepada Allah, maka api nerak haram baginya ( ia tidak akan masuk dalam api neraka ) sehingga air susu kembali ke dalam puting susu.'' Artinya, sebagaimana air susu mustahil kembali masuk kedalam puting susu, maka mustahil pula ia masuk ke neraka.
Disebutkan dalam hadis lain, ''Barangsiapa menangis karena takut kepada Allah, sehingga air matanya menetes ke bumi, maka ia tidak akan disiksa pada hari kiamat.'

Sebuah hadits meriwayatkan, ''Dua mata yang haram masuk neraka: (1) Mata yang menangis karena takut kepada Allah, (2) Mata yang digunakan untuk berjaga malam dari serangan orang-orang kafir.'' Disebutkan dalam sabda beliao yang lain, ''Neraka diharamkan bagi mata yang pernah menangis karena takut kepada Allah, mata yang digunakan untuk berjaga dijalan Allah, mata yang ditahan untuk tidak melihat hal-hal yang dilarang ( oleh agama ), dan mata yang hilang dijalan Allah.'' Sebuah riwayat menyebutkan bahwa orang yang berdzikir sendirian adalah seperti orang yang bertempur sendirian melawan musuh (orang-orang kafir).''

Saya akiri dari saya, bila ada kata-kata / ketikan yang salah atw kajian di atas kurang lurus, q minta maaf yang sebesar-besarnya, dan mohon diluruskan dan sling berbagi, ana berbagi gak ada tujuan lain kecuali beribadah dan menyambung silaturokhim sekaligus belajar dari sodara/ri sekalian.

Salam ukuwah.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar