Selasa, 02 September 2014

Hikmah Petikan Bagian ke 6 ),~ Kitab “Sirr al-asrar fi ma yahtaju Ilahi al-abrar”

Atau Kitab “RahasiaDalam Rahsia-rahsia Yang Kebenarannya Sangat Diperlukan”.

6 : TEMPAT ROH-ROH DI DALAM BADAN

Tempat roh manusia, roh kehidupan, di dalam tubuh adalah dada.
Tempat ini berhubung dengan panca indera dan sensasi. Urusan atau bidangnya adalah agama.Pekerjaannya adalah mentaati perintah Allah. Dengan peraturan yang ditentukan-Nya, Allah memelihara dunia nyata ini dengan teratur dan harmonis.

Roh itu bertindak menurut kewajiban yang ditentukan oleh Allah, tidak menganggap perbuatannya sebagai perbuatannya sendiri karena dia tidak berpisah dengan Allah.

Perbuatannya dari Allah; tidak ada perpisahan di antara 'aku' dengan Allah di dalam tindakan dan ketaatannya.
"Barang siapa percaya akan bertemuTuhannya harus mengerjakan amal saleh dan janganlah ia mempersekutukan sesuatu dalam ibadat kepada Tuhannya". (Surah Kahfi, ayat 110).

Allah adalah esa dan Dia mencintai yang bersatu dan satu. Dia ingin semua penyembahan dan semua amal kebaikan,yang Dia anggap sebagai pengabdian kepada-Nya, menjadi milik-Nya semata-mata, tidak dibagi dengan apa saja.

Jadi, seseorang tidak membutuhkan persetujuan atau hambatan dari siapa pun di dalam pengabdiannya kepadaTuhannya, juga amalannya bukan untuk kepentingan duniawi. Semuanya semata-mata karena Allah. 

Suasana yang diproduksi oleh petunjuk Ilahi seperti menyaksikan bukit-bukti keberadaan Allah di dalam alam nyata ini;
kenyataan sifat-sifat-Nya, kesatuan didalam yang banyak, fakta di balik yang nyata, jarak dengan Pencipta, semuanya adalah imbalan bagi praktek kebaikan yang benar dan ketaatan tanpa pamrih.

Namun, semuanya itu di dalam taklukan alam benda, dari bumi yang di bawah kaki kita sampai ke langit-langit. Termasuk juga di dalam taklukan alam dunia adalah kekeramatan yang muncul melalui seseorang,misalnya berjalan di atas air, terbang di udara, berjalan dengan cepat,mendengar suara dan melihat gambaran dari tempat yang jauh atau bisa membaca pikiran yang tersembunyi.

Sebagai imbalan terhadap praktek yang baik manusia juga diberikan nikmati di akhirat seperti surga, khadam-khadam,bidadari, susu, madu, anggur dan lain-lain. Semuanya itu merupakan nikmat surga tingkat pertama, surga dunia.

Tempat 'roh perpindahan atau roh transisi' adalah di dalam hati. Urusannya adalah pengetahuan tentang jalan spiritual.Kerjanya berkait dengan empat nama-nama pertama bagi nama-nama Allah yang indah. Sebagaimana dua belas nama-nama yang lain empat nama tersebut tidak termasuk di dalam batas suara dan huruf.

Jadi, ia tidak dapat disebut. Allah Yang Maha Tinggi berfirman:
"Kepunyaan Allah-lah nama-nama yang baik, jadi serulah Dia dengan nama-nama tersebut". 
(Surah A'raaf, ayat180).

Firman Allah di atas menunjukkan tugas utama manusia adalah mengetahui nama-nama Tuhan. Ini adalah pengetahuan batin seseorang. Jika mampu memperoleh pengetahuan yang demikian dia akan sampai kemakam makrifat. Di sanalah pengetahuan tentang nama ke esaan sempurna.

Nabi saw bersabda, "Allah Yang MahaTinggi memiliki sembilan puluh sembilan nama, siapa mempelajarinya akan masuk surga". Beliau juga bersabda, "Pengetahuan adalah satu. Kemudian orang arif jadikannya seribu ". Ini berarti nama milik Zat hanyalah satu.

 Ia memancar sebagai seribu sifat kepada orang yang menerimanya.
Dua belas nama-nama Ilahi berada di dalam lengkungan sumber pengakuan tauhid "La ilaha illa Llah". Tiap satunya adalah satu dari dua belas huruf dalam kalimat tersebut.

Allah Yang Maha Tinggi mengaruniakan nama masing-masing untuk setiap huruf di dalam perkembangan hati. Setiap satu dari empat alam yang dilalui oleh roh ada tiga nama yang berbeda.

 Allah Yang MahaTinggi dengan cara ini memegang erat hati para pecinta-Nya, dalam kasih sayang-Nya. Firman-Nya:
"Allah tetapkan orang-orang yang beriman dengan kata yang tetap di Penghidupan dunia dan akhirat". (SurahIbrahim, ayat 27).

Kemudian diberikan kepada mereka jarak-Nya. 
Dia sediakan pohon ke esaan di dalam hati mereka, pohon yang akarnya turun ke tujuh lapis bumi dan Dahannya meninggi ke tujuh lapis langit, bahkan meninggi lagi sampai ke arasy dan mungkin lebih tinggi lagi. 

Allah berfirman:
"Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah adakan misal, satu kalimat yang baik seperti pohon yang baik, pangkalnya tetap dan cabangnya ke langit. (Surah Ibrahim, ayat 24).

Tempat 'roh perpindahan atau roh transisi' adalah di dalam jiwa kepada hati. Alam malaikat berkelanjutan di dalam penyaksiannya. Ia bisa melihat surga alam tersebut, penghuninya, cahayanya dan semua malaikat di dalamnya. 

Kalam 'roh transisi' adalah bahasa alam batin, tanpa huruf tanpa suara. Perhatiannya terus menyentuh soal-soal rahasia-rahasia maksud yang tersembunyi. 
Tempatnya di akhirat ketika kembali adalah surga Na'im, taman kegembiraan karunia Allah.

Tempat 'roh sultan' di mana ia memerintah, adalah di tengah-tengah hati, jantung kepada hati. Urusan roh ini adalah makrifat. Kerjanya adalah mengetahui semua pengetahuan ketuhanan yang menjadi perantara bagi semua ibadah yang sebenarnya diucapkan dalam bahasa hati. 

Nabis.a.w bersabda, 
"Ilmu ada dua bagian. Satu pada lidah, yang membuktikan keberadaan Allah. Satu lagi di dalam hati. Inilah yang perlu untuk menyadarkan tujuan seseorang ". 

Ilmu yang sebenar-benarnya bermanfaat berada di dalam batas kegiatan hati. 

Nabi saw bersabda,
 "Quran yang mulia memiliki makna zahir dan makna batin".
 Allah Yang Maha Tinggi membukakan Quran kepada sepuluh lapis makna yang tersembunyi. 

Setiap makna yang berikutnya lebih bermanfaat dari yang sebelumnya karena ia semakin dekat dengan sumber yang sebenarnya. 

Dua belas nama milik Zat Allah adalah umpama dua belas mata air yang memancar dari batu ketika Nabi Musa as menghentamkan batu itu dengan tongkatnya.

"Dan (ingatlah) tatkala Musa mintakan air bagi kaumnya, maka Kami berkata, 'Pukullah batu itu dengan tongkat kamu'.Lantas terpancar darinya dua belas mata air yang sesungguhnya setiap orang itu mengetahui tempat minumnya ". (Surah Baqarah, ayat 60).

Pengetahuan zahir adalah umpama air hujan yang datang dan pergi sementara pengetahuan batin umpama mata air yang tidak pernah kering.

"Dan satu tanda untuk mereka adalah bumi yang mati (lalu) Kami hidupkan dan Kami keluarkan dari biji-bijian, lalu mereka memakannya". (Surah Yaa Sin, ayat 33). 

Allah jadikan satu bijian, sebiji benih dilangit. Benih itu menjadi kekuatan kepada kehewanan dalam diri manusia.Dijadikan-Nya juga sebiji benih di dalam alam roh (alam al-anfus); menjadi sumber kekuatan, makanan roh. 

Bijian itu dijuruskan dengan air dari sumber hikmah. 

Nabi saw bersabda, 
"Jika seseorang menghabiskan empat puluh hari dalam keikhlasan dan kesucian sumber hikmah akan memancar dari hatinya kelidahnya".

Nikmat bagi 'roh sultan adalah kelezatan dan kecintaan yang dinikmatinya dengan menyaksikan kenyataan keelokan,kesempurnaan dan kemurahan Allah Yang Maha Tinggi. 

Firman Allah:
"Dia telah diajarkan oleh yang bersangatan kekuatannya, yang berupa bagus, lalu ia menjelma dengan sempurnanya padahal ia di pihak atas yang paling tinggi. Kemudian ia mendekati dan merapat (kepadanya), maka adalah (rapatnya) itu harga dua busur panah atau lebih dekat (lagi). Lalu Ia wahyukan kepada hamba-Nya apa yang Ia ingin wahyukan. Hatinya tidak mendusta apa yang dia lihat ". (Surah Najmi, ayat 5 - 11).

Nabi saw menggambarkan suasana demikian dengan cara lain, "Yang beriman (yang sejahtera) adalah cermin bagi mukmin (yang sejahtera)". Dalam ayat ini yang sejahtera yang pertama adalah hati orang yang beriman yang sempurna, sementara yang sejahtera kedua itu adalah yang memancar ke hati orang yang beriman itu, tidak lain dari Allah Yang MahaTinggi sendiri. Sebagaimana Allah menyebutkan Diri-Nya di dalam Quran sebagai Yang Mensejahterakan.

"Dia-lah Allah yang tiada Tuhan melainkan Dia ... Yang Mensejahterakan (Pemelihara iman), Pemelihara segala-galanya". (Surah Hasyr, ayat 23).

Kediaman 'roh sultan' di akhirat adalah surga Firdaus, surga yang tinggi.
Babak saat di mana roh-roh berhenti adalah tempat rahasia yang Allah buatkan untuk Diri-Nya di tengah-tengah hati, di mana Dia simpankan rahasia-Nya (Sirr) untuk disimpan dengan aman. Kondisi roh ini diceritakan oleh Allah melalui utusan-Nya:

"Insan adalah rahasia-Ku dan Aku rahasianya".
Urusannya adalah kebenaran (fakta) yang diperoleh dengan mencapai ke esaan; mencapai ke esaan itulah tuagsnya. 

Ia membawa yang banyak kepada serikat dengan cara terus menerus menyebut nama-nama ke esaan di dalam bahasa rahasia yang suci. Ini bukan bahasa yang berbunyi di luar.
"Dan jika engkau nyaringkan kata, maka sesungguhnya Dia mengetahui rahasia dan yang lebih tersembunyi".(Surah Ta Ha, ayat 7)

Hanya Allah-Lah yang mendengar bahasa roh suci dan hanya Allah mengetahui keadaannya.
Nikmat bagi roh ini adalah kesaksian terhadap ciptaan Allah yang pertama. 

Apa yang dilihatnya adalah keindahan Allah. Padanya ada kesaksian rahasia. Pandangan dan pendengaran menjadi satu.Tidak ada perbandingan dan tidak ada persamaan tentang apa yang disaksikanya.

Dia menyaksikan sifat Allah, keperkasaan dan kekerasan-Nya sebagai esa dengan keindahan, dan kelembutan serta kemurahan-Nya.

Bila manusia temui tujuannya, tempat kediamannya, bila dia temui akal asbabnya, maka pertimbangan keduniaannya yang memandunya selama ini akan tunduk kepada Perintahnya; hatinya akan merasa gentar bercampur hormat, dan lidahnya terkunci. Dia tidak berupaya menceritakan kondisi tersebut karena Allah tidak menyerupai sesuatu.

Bila apa yang dikatakan di sini sampai ketelinga orang yang berilmu, pertama cobalah memahami tingkat pengetahuannya sendiri. 

Perhatikan kebenaran (fakta) tentang hal-hal yang sudah diketahui sebelum mendongak ke cakrawala yang lebih tinggi, dan sebelum menemukan tingkat an yang baru, semoga mereka memperoleh pengetahuan tentang kehalusan pelaksanaan dari ciptaan Sang Ilahi. 

Dan semoga mereka tidak menyangkal dengan apa yang sudah dikatakan disini, dan sebaliknya semoga mereka menemukan makrifat, dan kebijaksanaannya untuk mencapai kesatuan.

Dan Itulah tujuan dari apa yang sangat diperlukan dan ingin kusampaikan.

Demikianlahuntuk kali ini dan Insya Allah bersambung....>

Tidak ada komentar:

Posting Komentar