Hati, sebagai pintu dan
sarana Tuhan memperkenalkan kesempurnaan diri-Nya.
Spiritualis muslim
terutama dari kalangan tarekat, menitik beratkan pengolahan rasa di QOLBU...
sebagai Pusat Jiwa...
Diambil dari latar
belakangnya hati mempunyai sifat yang selalu berubah, sebab hati adalah lokus
dari kebaikan dan kejahatan, kebenaran dan kesalahan
"(Jibril)
menurunkan wahyu ke dalam hati nuranimu dengan izin Tuhan, membenarkan wahyu
sebelumnya, menjadi petunjuk dan kabar gembira bagi orang-orang yang
beriman" (QS 2:97)
Hati adalah pusat pandangan , pemahaman ,
dan ingatan ( dzikir )"Apakah mereka tidak pernah bepergian di muka
bumi ini supaya hatinya tersentak memikirkan kemusnahan itu, atau mengiang di
telinganya untuk didengarkan ? sebenarnya yang buta bukan mata , melainkan
" hati" yang ada di dalam dada." (QS 22:46)
"Memang hati
mereka telah kami tutup hingga mereka tidak dapat memahaminya, begitu pula
liang telinganya telah tersumbat" (QS 18:57 )"Apakah mereka tidak
merenungkan isi Al Qur'an?
Atau adakah hati
mereka yang terkunci?" (QS 47:24)"Janganlah kamu turutkan orang yang
hatinya telah Kami alpakan dari mengingat Kami (dzikir), orang yang hanya
mengikuti hawa nafsunya saja, dan keadaan orang itu sudah
keterlaluan" (QS 18:28)
"Sesungguhnya
telah Kami sediakan untuk penghuni neraka dari golongan jin dan manusia; mereka
mempunyai hati, tetapi tidak menggunakannya untuk memahami ayat-ayat Allah,
mereka mempunyai mata, tetapi tidak dipergunakan untuk melihat, mereka
mempunyai telinga tetapi tidak dipergunakan untuk mendengar. Mereka itu seperti
binatang ternak , bahkan lebih sesat lagi. Mereka adalah orang-orang yang alpa
(tidak berdzikir) " (QS 7:17 )
"Keimanan telah
ditetapkan Allah ke dalam "hatinya" serta dikokohkan pula Ruh dari
diri-Nya" (QS 58:22)"Dan Kami tunjang pula mereka dengan petunjuk,
dan Kami teguhkan hati mereka" (QS 18:13-14)"Dialah yang telah
menurunkan ketentraman di dalam hati orang-orang yang beriman supaya bertambah
keimanannya disamping keimanan yang telah ada" (QS 48:4)\
Allah berfirman :"Barang siapa yang
berpaling dari pengajaran Allah Yang Maha Pemurah, Kami adakan baginya syetan
(yang menyesatkan) maka syetan itulah yang menjadi teman yang selalu
menyertai" (QS 43:36)
"Hai orang- orang
yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syetan, maka
sesungguhnya syetan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan yang
mungkar. Sekiranya tidaklah karena karunia Allah dan rahmat-Nya niscaya tidak
seorangpun dari kamu sekalian bersih ( dari perbuatan keji dan mungkar )
selama-lamanya, tetapi Allah membersihkan siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah
Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui" (QS 24:21)
Iman dan kafir terletak
di dalam hati, Allah telah membeberkan berikut contoh-contohnya antara orang
yang dibukakan hatinya dan yang ditutup hatinya, serta perilaku keduanya. Maka
keputusannya terletak kepada kebebasan manusia itu sendiri untuk memilih jalan
yang sesat ataupun yang lurus. Karena disitu akan mendapatkan bimbingan
langsung baik jalan kesesatan maupun jalan ketaqwaan.
Pertama, kita sudah memahami
bahwa penyebab utama dari ketidakmampuan berbuat baik dan kesulitan menjaga
dari perbuatan keji dan mungkar serta tidak didengarnya setiap doa, adalah
karena"Tertutupnya mata hati dari NUR ILAHI ".
Kedua, konsentrasikan masalah mengurus
hati dulu, jangan mempersoalkan hal yang lain, karena "hati" sedang
menderita sakit kronis. Kita harus perhatikan dengan sungguh-sungguh, dan
memasrahkan diri kepada Sang Pembuka Hati ... Dialah yang menutup hati kita,
membutakan, mentulikan, dan mengunci mati dan tidak memberikan kefahaman atas
ayat-ayat Allah yang turun ke dalam hati.
Maka beruntunglah
orang yang membersihkan jiwanya dan celakalah orang yang mengotorinya (QS
91:9-10)
Ia cepat berpaling dan
menghampiri Allah dan mengadukan keadaan syahwatnya yang terus menerus mengajak
kepada keburukan. Kemudian Allah mendatangkan
rahmat-Nya dan memalingkan hatinya, mengangkat kekejian di dalam hatinya, dan
akhirnya Nabi Yusuf terbebas dari perbuatan yang dilaknat Allah Swt.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar