Kamis, 26 Juli 2012

~* Pesan buat." Anak-anakku *~



Duhai Anak-anakku,
Yang semakin dewasa
Dan penuh dengan beban tanggungjawab dalam kehidupan
Aku berdoa untuk kalian


Ya Allah,

Karuniakanlah kebajikan dan keteguhan hati kepada mereka

Jiwa-jiwa yang sedang tumbuh dewasa

Bersihkanlah jiwa mereka

Masukkanlah mereka dalam lindunganMu dan pemeliharaanMu. Aamiin...


Anakku, bila tlah tiba masanya, maka engkau akan dipertemukan dengan pasangan dari jiwa-jiwa-mu...

Pada mulanya engkau dan dia bertemu dalam ketidaksengajaan

Karena sejak mulanya adalah engkau dan dia dipertemukan

Oleh Tangan Gaib yang mengatur kehidupan


Dan sejak engkau bertemu lelaki bermata kuat

Dengan tatapannya yang tajam

Ada yang tersentak dari dalam dadamu

Engkau sering menyendiri duduk dalam gelap

bersenandung nyanyian kasmaran


Dan tersenyum entah untuk siapa

Nampaknya engkau tengah mabuk kepayang

memahat langit dengan angan-angan

mengukir malam dengan bayang-bayang

Jangan hanya diam engkau simpan dalam duduk termenung

Malam yang engkau sapa lewat tanpa jawab


Bersikaplah jujur dan terbuka

Tumpahkanlah perasaan yang sarat dengan cinta yang panas bergelora


Barangkali takdir tengah bicara

Telah datang seorang lelaki diperuntukkan buatmu

Dan pandangan matanya memang khusus buatmu

Mengapa engkau harus sembunyi dari kenyataan


Cinta kasih sejati kadang datang tak terduga

Bergegaslah bangun dari mimpi

Atau engkau akan kehilangan keindahan yang tengah engkau genggam

Anggap saja takdir tengah bicara

Ia datang dari langit buatmu dan pandangan matanya khusus buatmu


Anakku..."

Engkau akan segera menyadari

Keadaannya tidaklah jauh berbeda

Takdir tengah bicara kepadanya

Ada yang tersentak dari dalam dadanya

Sejak ia bertemu denganmu gadis bermata lembut

Dan tatapanmu yang sejuk

Ia mengasingkan diri dari keriuhan


Merenungi keajaiban ruhaniah yang menggetarkan jiwanya

Bermalam-malam lewat tanpa jawab

Berharap-harap ia bertemu lagi denganmu


Menyusun angan-angan duduk berdua di bawah pohon cemara

Dan bercerita tentang sepasang burung yang bercumbu di atas dahan


Ia menyematkan kembang di rambut telinga kananmu


Lalu waktu yang engkau dan dia bayangkan pun tiba

Engkau bertemu dengannya berdiri di dekat duduknya

Tetapi ia hanya duduk terdiam


Engkaupun hanya berdiri terpaku berharap-harap

Ia berdiri mendekat ke hadapanmu dan menyapamu

Angin dan daunan dan waktu bercanda menunggu

Tetapi engkau dan dia tidak beranjak menyambut suara alam

Yang mengabarkan harapanmu terhadapnya


Dan mengabarkan hasratnya terhadapmu

Keraguanlah yang menyelimuti langkahmu

Engkau ragu keliru memahami pandangan matanya

Ketakutanlah yang menyelubungi langkahnya

Ia takut menemui kenyataanmu yang berbeda

Waktu berlalu dan engkau dan dia berlalu


Anakku..."

Sejak ia berlalu dari hadapanmu

Sepi menggelayut di dalam dadamu dan rindu bayang-bayangnya

Sejak engkau berlalu dari hadapannya

Di dadanya bergelayut sepi dan rindu bayang-bayangmu


Engkau dan dia memang tidak seperti kanak-kanak lagi

Kanak-kanak tidak pandai berdusta apalagi terhadap perasaan di dada

Kanak-kanak yang begitu jujur tentang apa yang disukainya atau

dibencinya


Dan disampaikannya dengan tanpa beban

Sedang engkau menyembunyikan darinya

Perasaanmu yang bergelora

Dan dia menyembunyikan darimu

Hasratnya yang membara

Kedua-duanya bersembunyi dibalik harga diri.."


Maka renungkanlah...!"

Duhai Anak-anakku,
Yang sedang gelisah
Menjalani hidup yang penuh ketidakpastian
Dan godaan-godaan yang memberatkan

Mengapa engkau dan dia tidak bersegera mengikuti panggilan jiwa
Yang disatukan Tangan Gaib dalam cinta
Anugerah yang mengejawantah dalam dirimu dan dirinya
Pabila cinta telah memanggilmu ikutilah jalannya
Meski dibalik sayapnya yang anggun
Tersimpan pedang tajam melukaimu
Yakinlah anugerah gaibNya akan membimbing engkau dan dia
Dalam perjalanan yang menggembirakan betapa pun jauhnya

Apabila anugerah cinta telah melingkupi jiwamu dan jiwanya
Maka atas kehendakNya engkau dan dia akan dipertemukan
Betapapun engkau tidak menginginkan
Atau dia tidak menghendaki
Apabila hanya hasrat dan gelora nafsu yang melingkupi jiwamu dan
jiwanya
Maka atas kehendakNya engkau dan dia akan dipisahkan
Betapapun engkau ingin menemukannya
Atau dia ingin menemukanmu
Sesungguhnya atas kehendakNyalah engkau dan dia dipertemukan atau
dipisahkan

Nampaknya kegelisahanmu dan hasratnya
Hendak dipertemukan olehNya dalam cinta
Sehingga waktu membuatmu sering berhadapan dengannya
Dan ruang sering menempatkannya di dekatmu
Lalu engkau dan dia menjadi lebih mudah berbicara
Dan mendekatkan jiwamu dengan jiwanya
Sampai tiba waktu yang engkau dan dia tunggu
Benih yang dianugerahkan untukmu dan untuknya
Telah mulai bersemi dan tumbuh sebagai pohon cinta dengan cepatnya
Kalian menjadi sepasang kekasih yang saling mengikat janji setia

Sepasang kekasih saling menumpahkan perasaan
Mengikat waktu dengan memadu rindu
Saling bercerita tentang kegembiraan
Saling bercerita tentang kesedihan
Saling membagi tentang harapan dan beban
Memupuk pohon cinta dengan terbuka
Kepercayaan dan keikhlasan tentang hidup yang nampak atau tersembunyi
Memberikan dengan segala kerelaan kesempatan dan dukungan
Meminta dengan lembut pembelaan dan perlindungan
Memberikan pengertian dengan sepenuh hati dan pikiran

Sepasang kekasih saling menjaga dan memelihara
Karena ada kalanya di tengah waktu
Datang masa-masa yang mengganggu dan membingungkan
Menjadi masalah dan kemarahan

Lalu seperti kanak-kanak kalian saling membenci
Tentang keadaannya yang tidak engkau inginkan
Tentang keadaanmu yang tidak dia inginkan

Lalu seperti kanak-kanak kalian saling berdiam
Tentang ketidakmengertiannya terhadap keinginanmu
Tentang ketidakmengertianmu terhadap keinginannya

Maka pikirkan dan renngkanlah olehmu..."
 
Anak-anakku..."
Sepasang kekasih akan saling menjaga dan memelihara
Karena ada kalanya di tengah waktu
Datang masa-masa yang mengganggu dan membingungkan

Menjadi masalah dan kemarahan


Lalu kalian seperti kanak-kanak dan kalian saling berdiam

Tentang ketidakmengertiannya terhadap keinginanmu

Tentang ketidakmengertianmu terhadap keinginannya


Namun dengan segala kemurahan-Nya Allah telah meng'Anugerahi cinta, dan harapan serta kedewasaan yang akan membimbing kalian dan

Membawamu kembali mendekat kepadanya

Membawanya kembali mendekat kepadamu


Lalu kalian saling bercerita

Tentang pemeliharaan dan penjagaan sepasang kekasih

Lalu kalian saling mengingatkan tentang pohon cinta yang kalian

ikrarkan, sebab"


Di sepanjang perjalanan selalu datang kabut

Mengaburkan pandangan dan menghalangi tujuan hidup

Kekuatanmu dan kekuatannya dan anugerah cinta yang dapat

membersihkannya

Maka hanya kepadaNya berlindung dan berserah diri

Sepasang kekasih memohon penjagaan dan pemeliharaan

Sepasang kekasih memohon limpahan kasih sayang


Pohon cinta tumbuh subur dan semakin dewasa

Akarnya semakin kuat dan pokoknya semakin kokoh

Daunnya semakin rimbun meneduhi

Pohon dewasa yang siap berbunga dan berbuah

Dalam jiwamu mulai tumbuh perasaan-perasaan baru

Tentang tujuan dan harapan pohon cinta


Akankah ini berbunga dan berbuah dengan lebatnya

Engkau menjadi putik benih bagi hidup baru

Dan dia menjadi sari menghidupkan benih

Dalam jiwanya mulai tumbuh gagasan-gagasan baru

Tentang kedewasaan pohon cinta dan tujuan dan harapannya

Akankah ini berbunga dan berbuah dengan lebatnya

Akankah dia menikmatinya bermusim-musim


Malam-malam berlalu tanpa jawab

Kegelisahanmu dan kegundahannya dipertemukan dalam diam

Engkau tidak tahu bagaimana memulai kata ungkapan tentang perasaanmu

yang baru


Dia tidak tahu bagaimana menceritakan gagasannya yang baru

Kedewasaanmu dan kedewasaannya mendapat ujian

Menghadapi kenyataan dengan terbuka dan jujur

Bermalam-malam berlalu dengan doa

Engkau dan dia berdoa


Ya Allah,

Bersihkanlah diriku, jernihkanlah pikiranku, beningkanlah hatiku

Tunjukkanlah kepadaku keyakinan yang benar

Pilihkanlah bagiku asal yang baik dan akhir yang baik


Sampai tiba waktunya

Engkau dan dia dikuatkan

Saling membuka dan bercerita tentang hal yang sama

Dan kalian saling tertawa tentang kekakuan beberapa masa sebelumnya

Kalian saling memantapkan harapan dan tujuan

Kalian saling mengingatkan tanggungjawab dan kenyataan hidup

Kalian saling setuju hidup bersekutu


Maka atas KehendakNYa kalian dipersatukan

Atas NamaNya kalian menjadi Suami Istri dengan kasih sayang

Berjanji saling menjaga dan mengingatkan tentang kebaikan

Saling melindungi dan mendukung dalam kehidupan

Dan hidup menjadi lebih nyata dan membahagiakan...Aamiin Alhamdulillah...


Begitulah Anak-anakku maka kalian menjalani hidup dengan bersekutu dan saling mengisi

Bulan-bulan dengan berlimpah kegembiraan dan kesenangan

Memadu kasih dengan bahagia tanpa kesedihan dan kegelisahan

Seolah-olah hanya kalian berdua yang ada di dunia

Lalu waktu berjalan semakin panjang

Dan hidup menjadi semakin nyata

Keriuhan dan gejolak hidup menampakkan wujudnya


Engkau mengandung anakmu yang pertama

Lalu seperti mendapat jiwa lain bersemayam dalam tubuhmu

Engkau dan dia merasakan ikatan yang batin

Suamimu bergembira dan menjadi semakin dewasa

Sembilan bulan engkau menjaga anak dalam kandunganmu

Dengan susah payah yang bertumpuk

Ada kalanya engkau menyimpan marah dan kesal

Ada kalanya engkau begitu gembira dan bahagia

Penuh syukur dan doa kepadaNya


Dan Ketika tiba saatnya

Beban kandungan semakin memuncak

Punggungmu semakin berat dan payah

Pinggangmu semakin pegal dan sulit bernapas

Anakmu mengabarkan waktunya semakin dekat

Dan engkau melahirkannya dengan kesulitan dan berat

Antara rasa hidup dan mati yang menyakitkan

Suamimu menjagamu dan menguatkanmu


Ketika suara tangis bayi terdengar

Manusia baru telah lahir di tengah-tengah keluargamu

Dan engkau merasakan kebahagiaan yang tinggi

Memeluk bayi basah begitu merah


Jiwamu penuh dengannya dan jiwanya mengenalimu sebagai ibunya

Udara seperti penuh malaikat-malaikat suci

Menyambut dengan doa kehadiran anakmu

Membisikkan kepadamu harapan-harapan dan janji dari Tuhan

Hidupmu menjadi begitu berharga dan mulia

Dan mendapat tempat istimewa di surgaNya

Engkau menjadi ibu

Suamimu menjadi bapak


Engkaupun mengasuh dan memeliharanya

Dengan kasih sayang yang berlimpah

Jiwamu terikat dengan jiwanya

Air susu yang engkau minumkan kepadanya

Menjadi air jiwa bagi anakmu

Dan kebahagiaannya meminum air susumu

Menjadi tali yang tidak pernah putus bagimu


Kemanapun engkau bepergian

Yang ada dalam hati dan pikiranmu hanyalah wajah mungilnya

Maka bila tiba waktu pulang

Engkau bergegas dan cepat-cepat hendak sampai rumah


Di halaman engkau dengar tangisnya

Ia mencium aroma tubuhmu lewat angin

Hatimu tersayat-sayat penuh dengan rasa rindu bergumpal-gumpal di dadamu

Air susumu menetes karenanya


Tidak sabar engkau angkat dan engkau cium wajahnya

Disambutnya engkau dengan senyum dari mulut mungil

Dan mata lucu yang merasa aman pelindungnya telah datang

Diusap-usapnya dengan kedua tangan mungil kulit wajahmu yang lekat diwajahnya


Seolah-olah dapat dipastikan olehnya halus kulit wajahmu

Matanya semakin berbinar

Mendapati air susumu yang segar dan menyehatkan

Dan hatimu semakin bersinar


Kebahagiaan yang bertumpuk di atas kebahagiaan

Engkau lupakan semua lelah dan payah yang engkau jalani

Menungguinya bermalam-malam tanpa tidur

Ketika merengek ia basah oleh ompol atau kotoran

Ketika menangis ia tengah malam haus atau lapar


Dan hal itu akan terus berjalan disepanjang waktu dan Jaman sehingga

Engkau melihat anakmu tumbuh berkembang

Belajar berguling dan menengkurapkan tubuhnya

Belajar merangkak dan berjalan

Dan mengucapkan kata-katanya yang pertama

Engkau mengajarinya memanggilmu ibu

Dan memanggil suamimu bapak


Dan engkau akan mengajarinya tentang alam

Api itu panas es itu dingin

Obat itu menyembuhkan racun itu mematikan

Engkau mengajarinya makan dan memakai baju

Menyisirkan rambutnya

Sambil bersenandung lagu kesukaannya

Dan menggumam betapa eloknya anakmu

Kesukaanmu kepadanya bertambah-tambah

Ikatanmu terhadapnya semakin kuatnya


Sedikit saja ia luka terjatuh atau tersayat pisau

Engkau begitu khawatirnya

Seolah-olah darah yang tumpah itu adalah darahmu sendiri

Dan kulitmulah yang tersayat atau luka

Begitu sayangnya engkau kepadanya

Sehingga yang engkau ucapkan adalah rasa marah

Yang lalu rasa sedihmu sebab telah memarahinya

Membuatmu menggendongnya dan mengusap lembut lukanya

Dengan obat yang paling lunak tetapi menyembuhkan


Engkau melihat anakmu tumbuh semakin dewasa

Dan menghadapi hidup dengan jalannya sendiri

Engkau semakin kesulitan menghadapinya

Seolah-olah ia tidak dapat mengerti keinginanmu

Dan engkau tidak lagi mengerti keinginannya

Ia hidup dengan teman-temannya sendiri

Berbicara sedikit denganmu dan dengan suamimu

Ia seolah-olah semakin jauh


Dan engkau pun semakin bimbang dan gagap menghadapi dunianya yang berubah

Rasa cintamu kepadanya begitu ingin

Mengikatnya dalam rengkuhanmu

Mengamankannya dalam dekapanmu

Menggendong dan mengelus wajahnya seperti ketika ia kecil


Sedang gagasanmu tentang tantangan hidupnya begitu ingin

Membebaskannya melakukan pencarian

Mendukungnya tumbuh dan belajar menghadapi masa depannya

Melepaskannya untuk hidup dalam masanya


Sampai tiba waktunya ia benar-benar menjadi dewasa

Dan memahami duniamu dengan lebih leluasa

Dan engkau memahami dunianya dengan lebih lega

Percaya dan ikhlas tentangnya

Yakin karena engkau telah membimbingnya dengan benar

Maka engkau berdoa untuk anakmu setiap malam dalam sujud


Ya, Allah,

Tunjukkanlah kepada anakku jalan yang benar

Dekatkanlah ia kepada jalanMu

Bimbinglah ia, jagalah ia, lindungilah ia

Berikanlah kepadanya keteguhan dan keyakinan yang kuat

Tabahkanlah ia menghadapi hidup

Dan sabarkanlah kami dan bimbinglah kami orang tuanya


Ya Allah,

Kami berserah diri kepadaMu


Tiba waktu bagi anakmu menemukan kekasihnya

Seperti engkau ketika muda

Engkau begitu ingin melihat kekasihnya

Dililit rasa cemburu karena perhatiannya kepadamu

Tidak lagi seperti dahulu

Ia lebih banyak bersama kekasihnya daripada bersamamu

Dan ketika bersamamu

Ia lebih banyak bercerita tentang kekasihnya daripada tentangmu


Engkau merasa akan tiba waktunya

Dan ketika anakmu menikahi kekasihnya

Waktu pun tiba

Engkau berpisah dengannya

Anakmu menjalani hidup sendiri

Mendiami rumahnya sendiri

Bersama dengan istrinya seperti engkau dahulu

Dan hidupmu seolah-olah kesepian


Waktu terus berputar

Dan kalian berdua menjadi begitu tua

Rambut memutih dan tubuh melemah

Kenangan berjalan satu-satu di depan mata

Engkau menjadi memiliki kesadaran dan memahami

Hidup ini bisa begitu mudah atau rumit

Tergantung bagaimana engkau melihat dan menjalaninya


Sekarang engkau telah tua sehingga engkau melihat

Apa yang dahulunya engkau anggap sebagai kerumitan dan kesulitan yang besar

Ternyata hanyalah hal yang sederhana dan mudah saja

Ternyata engkau lahir bukan untuk bersiap-siap menghadapi hidup


Engkau lahir adalah untuk hidup dan menjalani hidup

Engkau lalu menjadi begitu pasrah dan ikhlas

Menerima waktu yang semakin habis

Tubuhmu menjadi sakit dan terbaring di dipan sementara

Anak-anakmu yang dekat maupun yang jauh berdatangan


Berdoa dan memohonkan ampun di samping dipan

Mengantarkanmu memenuhi waktu terakhir

Sampai akhirnya engkau pergi meninggalkan dunia dengan tenang


Dan kini Anak-anakmu merasa bahagia

Melihatmu tersenyum dengan tenang di saat terakhir

Menandakan keberhasilanmu menjalani hidup


Lalu Mereka mendoakan agar

Hidupmu lebih bahagia dan tenang

Di alam yang lebih kekal lagi abadi adanya, dan

Mereka pun merasa bangga terhadapmu.


Demikianlah Duhai Anak-anakku yang dapat Abi sampaikan semoga saja ada guna serta manfaatnya bagi kalian dan kita semua Aamiin Wassalam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar