Selamat Jumpa dan Salam Ukhuwah kepada para sahabat yang telah singgah di Blog-ku. Semoga Allah merahmati kita dengan keredhaan-Nya. Aamiin...
Selasa, 10 Januari 2012
NASIHAT PENUTUP TAHUN
Penulis: Dr Shalih bin Fauzan Al Fauzan
Bismillahir Rahmanir Rahim
Assalmu Allaikum Wr.Wb.
Saudaraku...
Berkata sebagian ahli hikmah, “Bagaimana bisa bergembira seseorang yang harinya membinasakan bulannya dan bulannya membinasakan tahunnya dan tahunnya membinasakan umurnya.
Bagaimana bisa bergembira seseorang yang umurnya
menggiringnya kepada ajalnya dan kehidupannya menggiringnya kepada kematiannya.”
Segala puji bagi Allah yang telah menetapkan sifat fana bagi dunia ini dan mengabarkan bahwa
akhirat adalah negeri abadi, dengan kematian dia membinasakan usia yang panjang.
Saya memuji-Nya atas segenap nikmat-Nya yang tercurah dan saya bersaksi bahwa tidak ada yang berhak diibadahi selain Allah semata, Dzat Yang Menundukkan segala sesuatu.
Dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya.
Dia telah memperingatkan dari condong kepada negeri ini, shalawat serta salam semoga tercurah kepada beliau dan keluarganya beserta para shahabatnya yang taat dan suci sepanjang siang dan malam.
Wahai sekalian manusia, bertakwalah kepada Allah dan pikirkanlah dunia kalian dan betapa cepat dia berlalu. Bersiap-siaplah menyambut akhirat dan kengeriannya. Setiap bulan yang menghampiri seseorang semakin menyeret dia mendekati ajal dan akhiratnya.
Sebaik-baiknya orang yang berumur panjang ialah yang baik amalannya,
dan sejelek-jeleknya orang ialah yang berumur panjang tapi buruk amalannya.
Tidak ada keberuntungan bagi seseorang selain orang yang diberi pahala atas segala kebaikan amal serta ketaatannya dan tiada yang paling rugi bagi seseorang selain yang diganjar dengan dosa atas kejelekan dan kemaksiatannya,
Alangkah dekatnya antara kehidupan dengan kematian. sedangkan segala apa yang akan datang pasti kan datang.
Dan kalian pasti akan dikembalikan sekarang ataukah nanti yang pasti akan meninggalkan dunia yang jelas dan pasti bahwa setiap manusia tentunya akanmati dan usia kalian pun semakin berkurang dan akan menyambut tahun yang kalian tidak tahu apakah kalian akan menyelesaikannya ataukah tidak?!
Maka hisablah diri-diri kalian apa yang telah kita perbuat pada tahun yang lalu?
Apabila kebaikan, bersyukurlah kepada Allah dan sambunglah kebaikan itu dengan kebaikan.
Sedangkan apabila buruk, bertaubatlah kepada Allah darinya dan isi sisa-sisa usia kita (dengan kebaikan) sebelum luput darinya.
Berkata Maimun bin Mihran, “Tidak ada kebaikan dalam kehidupan kecuali bagi orang yang bertaubat atau seseorang yang beramal shalih mencari derajat yang tinggi.
” Yakni orang yang bertaubat, kesalahan-kesalahannya gugur disebabkan taubatnya dan orang yang beramal shalih bersungguh- sungguh dalam menggapai derajat yang tinggi dan selain mereka merugi. Sebagaimana
firman Allah Ta’ala,
“Demi masa,
sesungguhnya manusia benar-benar berada di dalam kerugian,
kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih dan saling nasihat menasihati di dalam kebenaran dan saling nasihat menasihati di dalam kesabaran.”
Pada ayat ini
Allah bersumpah dengan waktu yang merupakan zaman dimana manusia tinggal, bahwa setiap
manusia berada di dalam kerugian.
Kecuali mereka yang memiliki empat sifat yang disebutkan;
Iman, amal shalih, saling nasihat-menasihati di dalam kebenaran dan saling nasihat menasihati di
dalam kesabaran di atas kebenaran.
Surat yang agung ini merupakan tolak ukur amal perbuatan, dengannya seorang mukmin menimbang dirinya sehingga jelaslah baginya apakah dia termasuk golongan yang beruntung atau merugi.
Oleh karena itu Al Imam Asy-Syafi’i berkata, “Seandainya setiap orang mentadabburi surat ini pastilah cukup baginya.”
Dan sebagian ulama berkata, “Dahulu orang-orang yang shiddiq merasa malu kepada Allah apabila
di hari itu (kualitas) amalannya seperti hari-hari kemarin.”
Hal ini menunjukkan bahwa mereka tidak rela hari berganti kecuali amalan kebajikannya bertambah.
Dan mereka malu apabila tidak ada kebajikan yang bertambah dan mereka menganggap hal itu sebagai kerugian.
Maka dengan bertambah usia seorang mukmin bertambah pula kebaikannya.
Barangsiapa kondisinya seperti ini kehidupan lebih baik darinya daripada kematian.
Dan pada do’a
Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam,
“Ya Allah jadikanlah kehidupan sebagai penambah kebaikan bagiku dan (jadikanlah) kematian sebagai penghenti kejelekan dariku”. HR Muslim.
Dan At-Tirmidzi meriwayatkan dari Abu Hurairah Rhadiyallahu 'Anhu, bahwa Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,
“Tidaklah seseorang wafat kecuali dia menyesal, apabila dia orang yang baik dia menyesal kenapa tidak lebih baik dan apabila dia orang jahat dia menyesal kenapa dia tidak bertaubat.”
Dan ditampakkan orang-orang yang telah wafat di dalam tidur, ia berkata, “Tidak ada pada kami yang lebih banyak daripada penyesalan dan tidak ada pada kalian yang lebih banyak daripada kelalaian.
” Dan sebagian mereka melihat di dalam tidurnya, ia berkata, “Kami menyesal atas suatu yang besar, kami mengetahui tapi kami tidak berbuat sedangkan kalian berbuat tapi tidak mengetahui.
Sungguh demi Allah sekali tasbih atau dua kali atau satu rakaat atau dua rakaat yang terdapat
di lembaran (amalan kami) lebih kami cintai daripada dunia dan seisinya.”
Wahai hamba-hamba Allah, sesungguhnya setiap amalan tergantung penutupannya.
Barangsiapa berbuat baik pada sisa umurnya akan diampuni kesalahannya yang telah lalu, dan barangsiapa berbuat buruk pada sisa umurnya akan dihukum atas kesalahan yang telah lalu dan kesalahan di sisa umurnya.
Orang-orang yang telah wafat menyesal atas apa yang telah luput dari berbagai kesenangan dunia yang fana. Apa yang telah berlalu dari dunia walaupun pada masa yang lampau sungguh telah hilang kelezatannya dan tinggal sisa-sisanya dan apabila kematian telah datang seolah-olah itu semua tidak ada.
Allah Ta’ala berfirman, “Maka bagaimana pendapatmu jika Kami berikan kepada mereka kenikmatan hidup bertahun- tahun, kemudian datang kepada mereka azab yang telah diancamkan kepada mereka, niscaya tidak berguna bagi mereka apa yang mereka selalu menikmatinya. (QS. Asy-Syuara’:
205-207)
Dan pada Shahih Muslim dari Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam, beliau bersabda, “Allah mengangkat
udzur dari hambanya yang Dia panjangkan umurnya sampai enam puluh tahun.”
Dan di dalam Sunan At-Tirmidzi, “Usia ummatku antara enam puluh sampai tujuh puluh tahun, dan sedikit dari mereka yang melewati itu.”
Wahai yang bergembira dengan bertambahnya usia, sesungguhnya engkau bergembira atas berkurangnya usiamu.
Berkata sebagian ahli hikmah, “Bagaimana bisa bergembira seseorang yang harinya membinasakan bulannya dan bulannya membinasakan tahunnya dan tahunnya membinasakan umurnya.
Bagaimana bisa bergembira seseorang yang umurnya menggiringnya kepada ajalnya dan kehidupannya menggiringnya kepada kematiannya.”
Akan didatangkan di hari kiamat seseorang yang paling panjang umurnya di dunia dari golongan kelas atas yang menelantarkan ketaatan kepada Allah dan melakukan kemaksiatan- kemaksiatan, kemudian dicelup di neraka sekali celup, kemudian dikatakan padanya,
“Apa engkau pernah merasakan kesenangan di dunia sekali saja?
Apa pernah engkau melalui kegembiraan di dunia sebentar saja?
Maka ia berkata,“Sungguh tidak pernah wahai Rabb! Lupa segala macam kenikmatan dunia pada awal dirasakan padanya azab.
Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang diberikan pada mereka kesempatan hidup kemudian mereka telantarkan dalam kelalaian dan kesenangan.
Dan diberikan pada mereka harta kemudian mereka hambur-hamburkan di jalan syahwat- syahwat yang haram.
Ketika mereka merasakan balasan mereka yang pertama, mereka lupa setiap apa yang pernah mereka miliki di dunia dari waktu dan harta dan semua apa yang pernah mereka rasakan dari
kelezatan dan syahwat.
Merekalah orang-orang yang memusatkan akal-akalnya dan aktifitasnya serta perhatiannya untuk dunia mereka dan mengikuti syahwat perut dan kemaluan mereka dan meninggalkan kewajiban terhadap Rabb mereka dan melupakan akhirat mereka.
Hingga datang kepada mereka kematian sehingga mereka keluar dari dunia dalam keadaan tercela, merugi dari kebaikan- kebaikan, sehingga bersatulah pada mereka sakratulmaut dan ruginya kematian.
Maka mereka pun menyesal di saat penyesalan tidak lagi bermanfaat, “dan pada hari itu diperlihatkan neraka Jahannam, dan pada hari itu ingatlah manusia, akan tetapi tidak berguna lagi mengingat itu baginya.
Dia mengatakan, "Alangkah baiknya kiranya aku dahulu mengerjakan (amal saleh) untuk hidupku ini." Maka, pada hari itu tiada seorangpun menyiksa seperti siksa-Nya, (QS. Al Fajr: 25)
Maka pikirkanlah wahai manusia sekalian! Dengan habisnya tahun habis pula umur seseorang dan
pikirkanlah, dengan berpindahnya tahun perpindahan ke negeri akhirat.
“Hai kaumku, sesungguhnya kehidupan ini hanyalah kesenangan (sementara) dan sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal. (Barangsiapa mengerjakan perbuatan jahat, maka dia tidak akan dibalas melainkan sebanding dengan kejahatan itu.
Dan barangsiapa yang mengerjakan amal yang saleh baik laki-laki maupun perempuan sedang ia dalam keadaan beriman, maka mereka akan masuk surga, mereka diberi rezki di dalamnya tanpa hisab. (QS. Ghafir: 39-40)
Sumber :kiriman dari Sahabatku.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar