Assalamu Allaikum Wr. Wb.
Saudaraku...
Sudah banyak kita baca kisah-kisah (nyata)
tentang manfaat sedekah. Bila anda rutin mengikuti dan menyimak tausiyah yang
disampaikan Ustadz Yusuf Mansyur di televisi, atau kuliah on-line melalui
website-nya (www. wisatahati.com), atau dari buku-buku banyak sekali kisah
nyata balasan Allah subhanahu wa ta’ala yang didapat oleh sebab bersedekah.
Semua itu adalah untuk memotivasi kita semua,
bahwa janji Allah ta’ala dalam al-Qur’an maupun hadist-hadist Nabi shalallahu
‘alaihi wasallam itu adalah benar. Sebagai orang yang beriman maka kita wajib
meyakininya, bila kita tidak percaya maka bertanyalah kepada diri kita sebesar
apa keimanan kita kepada Allah, Rasul, dan Kitab-Nya.
Bagi anda yang sudah pernah membaca kisah
ini maupun yang belum, mudah-mudahan dapat menjadi‘charger’ sehingga
dapat memotivasi ulang kebiasaan kita bersedekah. Semoga Allah memberikan
taufiq dan hidayah-Nya kepada kita hamba-hamba-Nya. Aamiin…
Berikut adalah sebuah kisah nyata yang
diceritakan kembali oleh saudara Probo Jatmiko,
seorang pengusaha muda (Juragan Biofir (Indonesia)) tentang rahasia
keberhasilan seorang sahabatnya. Ditulis dan di-published pada
tanggal 23 Maret 2009.
Ayat-ayat al-Qur’an dan hadist-hadist pada
catatan ini saya tambahkan sebagai referensi (Pada catatan aslinya tidak
tercantum).
--**--**--
Berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa,
saya dipertemukan dengan hamba-Nya yang satu ini. Beliau adalah seorang leader yang selalu mengayomi, memberikan
bimbingan, semangat, inspirasi, ide dan gagasan segar.
Beliau seorang pemimpin yang mampu
menggerakkan ratusan hingga ribuan anak buahnya. Beliau seorang guru yang
memiliki lautan ilmu, yang selalu siap ditimba oleh anak-anaknya dan bagai
tiada pernah habis.
Saat ini beliau memiliki berbagai macam
bidang usaha, di antaranya sebagai supplier dan distributor alat dan produk
kesehatan, puluhan hektar tambak, puluhan hektar ladang, berpuluh rumah kos,
ruko, stand penjualan di mall, apartemen dan lain-lain. Pernah saya mencoba
menghitung, penghasilan beliau bisa mencapai Rp. 1 Milyar per bulannya. Sebuah
pencapaian luar biasa bagi saya dan kebanyakan orang lain.
Pertemuan antara saya dan beliau yang saya
ceritakan di bawah ini terjadi beberapa tahun yang lalu, di saat penghasilan
beliau masih berkisar Rp. 200 juta per bulan. Bagi saya, angka ini pun sudah
bukan main dahsyatnya. Sengaja saya tidak menyebutkan namanya, karena ketika
cerita ini saya publishbelum mendapatkan
ijin dari beliau. Kita ambil wisdom (hikmah)nya saja ya.
Suatu hari, terjadilah dialog antara saya
dengan beliau di serambi sebuah hotel di Bandung. Saya ingat, beliau berpesan
bahwa beliau senang ditanya. Kalau ditanya, maka akan dijelaskan panjang lebar.
Tapi kalau kita diam, maka beliau pun akan "tidur". Jadilah saya berpikir
untuk selalu mengajaknya ngobrol. Bertanya apa saja yang bisa saya tanyakan.
Sampai akhirnya saya bertanya secara asal,
"Pak, Anda saat ini kan bisa dibilang sukses. Paling tidak, lebih sukses
daripada orang lain. Lalu menurut Anda, apa yang menjadi rahasia kesuksesan
Anda?"
Tak dinyana beliau menjawab pertanyaan ini
dengan serius.
"Ada empat hal yang harus Anda
perhatikan," begitu beliau memulai penjelasannya.
RAHASIA PERTAMA
"Pertama. Jangan lupakan orang tuamu,
khususnya ibumu. Karena ibu adalah orang yang melahirkan kita ke muka bumi ini.
Mulai dari mengandung 9 bulan lebih, itu sangat berat. Ibu melahirkan kita
dengan susah payah, sakit sekali, nyawa taruhannya. Surga di bawah telapak kaki
ibu. Ibu bagaikan Pangeran Katon (Tuhan yang kelihatan).
Banyak orang sekarang salah. Para guru dan
kyai dicium tangannya, sementara kepada ibunya tidak pernah. Para guru dan kyai
dipuja dan dielukan, diberi sumbangan materi jutaan rupiah, dibuatkan rumah;
namun ibunya sendiri di rumah dibiarkan atau diberi materi tapi sedikit sekali.
Banyak orang yang memberangkatkan haji guru atau kyainya, padahal ibunya
sendiri belum dihajikan. Itu terbalik.
Pesan Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wasallam:
Ibumu, ibumu, ibumu... baru kemudian ayahmu dan gurumu.
Ridha’ Allah tergantung pada ridha’ kedua
orang tua. Kumpulkan seribu ulama untuk berdoa. Maka do’a ibumu jauh lebih
mustajabah." Beliau mengambil nafas sejenak.
--**--**--
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
“Kami perintahkan kepada
manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya
dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula)…” (QS. Al Ahqaaf: 15).
“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik)
kepada dua orang ibu- bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah
yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu
dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu”. (QS. Luqman: 14).
“Dan Tuhanmu telah
memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu
berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya...” (QS. Al Israa': 23).
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu,
bahwasanyaRasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda,“Ada tiga do’a mustajab yang tidak
diragukan lagi, yaitu do’a orang yang teraniaya, do’a musafir, dan do’a orang
tua untuk anaknya” (HR.
Tirmidzi, dll)
RAHASIA KEDUA
"Kemudian yang kedua",
beliau melanjutkan. "Banyaklah memberi. Banyaklah bersedekah. Allah
berjanji membalas setiap uang yang kita keluarkan itu dengan berlipat ganda.
Sedekah mampu mengalahkan angin. Sedekah bisa mengalahkan besi. Sedekah
membersihkan harta dan hati kita. Sedekah melepaskan kita dari mara-bahaya.
Allah mungkin membalas sedekah kita dengan rejeki yang banyak, kesehatan,
menghindarkan kita dari bahaya, keluarga yang baik, ilmu, kesempatan, dan
lain-lain”.
--**--**--
Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman:
“Perumpamaan (nafkah yang di
keluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah. Adalah
serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir,
seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki.
Dan Allah Maha Luas (kurnia-Nya) lagi Maha Mengetahui”. (QS. Al-Baqarah: 261)
“Sesungguhnya orang-orang yang
bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah
pinjaman yang baik, niscaya akan dilipat gandakan (pembayarannya) kepada
mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak”. (QS. Al Hadiid: 18)
Dan banyak lagi ayat-ayat lain yang
berkenaan dengan keutamaan sedekah.
--**--**--
Jangan sepelekan bila ada pengemis datang
meminta-minta kepadamu. Karena saat itulah sebenarnya Anda dibukakan pintu
rejeki. Beri pengemis itu dengan pemberian yang baik dan dengan sikap yang
baik. Kalau punya uang kertas, lebih baik memberinya dengan uang kertas, bukan
uang logam.
Pilihkan lembar uang kertas yang masih bagus, bukan yang sudah
lecek. Pegang dengan dua tangan, lalu ulurkan dengan sikap hormat kalau perlu
sambil menunduk (menghormat). Pengemis yang Anda beri dengan cara seperti itu,
akan terketuk hatinya, 'Belum pernah ada orang yang memberi dan menghargaiku
seperti ini’. Maka terucap atau tidak, dia akan mendoakan Anda dengan
kelimpahan rejeki, kesehatan dan kebahagiaan.
Banyak orang yang keliru dengan menolak
pengemis yang mendatanginya, bahkan ada pula yang menghardik dan mengusirnya.
Perbuatan itu sama saja dengan menutup pintu rejekinya sendiri.
Dalam kesempatan lain, ketika saya
berjalan-jalan dengan beliau, beliau jelas mempraktekkan apa yang diucapkannya
itu. Memberi pengemis dengan selembar uang ribuan yang masih bagus dan
memberikannya dengan dua tangan sambil sedikit membungkuk hormat. Saya lihat
pengemis itu memang berbinar dan betapa berterima kasihnya.
--**--**--
Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman:
“Kamu sekali-kali tidak sampai
kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sehahagian harta
yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan maka sesungguhnya Allah
mengetahuinya”. (QS. Ali 'Imraan: 92).
RAHASIA KETIGA
"Allah berjanji memberikan rejeki
kepada kita dari jalan yang tidak disangka-sangka," begitu beliau
mengawali penjelasannya untuk rahasia ketiganya. "Tapi sedikit orang yang
tahu, bagaimana caranya supaya itu cepat terjadi? Kebanyakan orang hanya
menunggu. Padahal itu ada jalannya."
"Benar! Di Al Quran ada satu ayat
yang kira-kira artinya : Barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya
diadakan-Nya jalan keluar baginya dan memberinya rejeki dari jalan/pintu yang
tidak diduga-duga", saya menimpali (QS. Ath-Thalaq: 3).
--**--**--
Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman:
“Dan memberinya rezki dari
arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada
Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah
melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan
ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu”. (QS.
Ath-Thalaq: 3).
--**--**--
"Nah, ingin tahu caranya bagaimana
agar kita mendapatkan rejeki yang tidak diduga-duga?," tanya beliau.
"Ya, bagaimana caranya?" jawab
saya. Saya pikir cukup dengan bertaqwa, menjalankan perintah-Nya dan menjauhi
larangan-Nya, maka Allah akan mengirim rejeki itu datang untuk kita.
"Banyaklah menolong orang. Kalau ada
orang yang butuh pertolongan, kalau ketemu orang yang kesulitan, langsung Anda
bantu!" jawaban beliau ini membuat saya berpikir keras. "Saat seperti
itulah, Anda menjadi rejeki yang tidak disangka-sangka bagi orang itu. Maka
tentu balasannya adalah Allah akan memberikan kepadamu rejeki yang tidak
disangka-sangka pula."
"Walau pun itu orang kaya?"
tanya saya.
"Ya, walau itu orang kaya, suatu saat
dia pun butuh bantuan. Mungkin dompetnya hilang, mungkin ban mobilnya bocor,
atau apa saja. Maka jika Anda temui itu dan Anda bisa menolongnya, segera
bantulah."
"Walau itu orang yang berpura-pura?
Sekarang kan banyak orang jalan kaki, datang ke rumah kita, pura-pura minta
sumbangan rumah ibadah, atau pura-pura belum makan, tapi ternyata cuma
bohongan. Sumbangan yang katanya untuk rumah ibadah, sebenarnya dia makan
sendiri," saya bertanya lagi.
"Ya walau orang itu cuma berpura-pura
seperti itu," jawab beliau. "Kalau Anda tanya, sebenarnya dia pun
tidak suka melakukan kebohongan itu. Dia itu sudah frustasi karena tidak bisa
bekerja atau tidak punya pekerjaan yang benar. Dia itu butuh makan, namun sudah
buntu pikirannya. Akhirnya itulah yang bisa dia lakukan. Soal itu nanti,
serahkan pada Allah. Allah yang menghakimi perbuatannya, dan Allah yang
membalas niat dan pemberian Anda."
--**--**--
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
“Dan belanjakanlah (harta
bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam
kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang
yang berbuat baik”. (QS. Al-Baqarah:
195).
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah
shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Seorang laki-laki berkata, ‘Sungguh
malam ini aku akan bersedekah’. Kemudian dia membawa sedekahnya, lalu dia
terimakan kepada wanita pezina (pelacur).
Sehingga keesokan harinya orang-orang
memperbincangkan, ‘Semalam ada wanita pezina yang diberi sedekah’. Orang
tersebut mengatakan, ‘Ya Allah! Segala puji hanya bagi-Mu, sedekahku ternyata
jatuh ke tangan wanita pezina, sungguh aku akan bersedekah lagi’.
Dia keluar membawa sedekahnya lagi, lalu
dia memberikannya ke tangan orang kaya. Sehingga keesokan harinya orang-orang
memperbincangkan hal ini dengan mengatakan, ‘Semalam ada orang kaya yang diberi
sedekah’. Orang itu berkata, ‘Ya Allah! Segala puji hanya milik-Mu, sedekahku
jatuh ke tangan orang kaya. Sungguh aku akan bersedekah lagi’.
Dia keluar lagi membawa sedekahnya.
Ternyata sedekah itu jatuh ke tangan pencuri sehingga orang-orang
memperbincangkannya dengan mengatakan, ‘Semalam seorang pencuri menerima
sedekah’. Orang itu berkata, ‘Ya Allah! Segala puji hanya bagi-Mu. Sedekahku
ternyata jatuh ketangan pezina, orang kaya, dan pencuri!”
Akhirnya orang tersebut didatangi (oleh
makhluk yang diutus oleh Allah subhanahu wa ta’ala). Lalu dikatakan kepadanya,
‘Sedekahmu telah diterima. Bisa jadi pezina tersebut berhenti berzina karena
menerima sedekah itu; Bisa jadi orang kaya itu mendapat pelajaran lalu dia
infakkan sebagian rezeki yang telah diberikan Allah kepadanya; Dan bisa jadi
pencuri tersebut berhenti mencuri setelah menerima sedekah itu’”.
(HR. Muslim)
--**--**--
RAHASIA KEEMPAT
Wah, makin menarik nih. Saya
manggut-manggut. Sebenarnya saya tidak menyangka kalau pertanyaan asal-asalan
saya tadi berbuah jawaban yang begitu serius dan panjang. Sekarang tinggal satu
rahasia lagi, dari empat rahasia seperti yang dikatakan beliau sebelumnya.
"Yang keempat nih, Mas", beliau
memulai. "Jangan mempermainkan wanita".
Hm... ini membuat saya berpikir keras. Apa
maksudnya. Apakah kita membuat janji dengan teman wanita, lalu tidak kita
tepati? Atau jangan biarkan wanita menunggu? Seperti di film-film saja.
"Maksudnya begini. Anda kan punya
istri... Itu adalah pasangan hidup Anda, baik di saat susah maupun senang.
Ketika Anda pergi meninggalkan rumah untuk mencari nafkah, dia di rumah
menunggu dan berdoa untuk keselamatan dan kesuksesan Anda. Dia ikut bersama
Anda di kala Anda susah, penghasilan yang pas-pasan, makan dan pakaian
seadanya, dia mendampingi Anda dan mendukung segala usaha Anda untuk
berhasil."
"Lalu?" saya tak sabar untuk
tahu kelanjutan maksudnya.
"Banyak orang yang kemudian ketika
sukses, uangnya banyak, punya jabatan, lalu menikah lagi. Atau mulai bermain
wanita (atau bermain pria, bagi yang perempuan). Baik menikah lagi secara
terang-terangan, apalagi diam-diam, itu menyakiti hati pasangan hidup Anda.
Ingat, pasangan hidup yang dulu mendampingi Anda di kala susah, mendukung dan
berdoa untuk kesuksesan Anda. Namun ketika Anda mendapatkan sukses itu, Anda
meninggalkannya. Atau Anda menduakannya."
“Oh... pelajaran monogami nih”, pikir saya
dalam hati.
"Banyak orang yang lupa hal itu.
Begitu sudah jadi orang besar, uangnya banyak, lalu cari istri lagi. Menikah
lagi. Rumah tangganya jadi kacau. Ketika merasa ditinggalkan, pasangan hidupnya
menjadi tidak rela dan merasa teraniaya. Akhirnya uangnya habis untuk biaya
sana-sini. Banyak orang yang jatuh karena hal seperti ini. Dia lupa bahwa
pasangan hidupnya itu sebenarnya ikut punya andil dalam kesuksesan
dirinya," beliau melanjutkan.
Hal ini saya buktikan sendiri, setiap saya
datang ke rumahnya yang di Waru Sidoarjo, saya menjumpai beliau punya 1 orang
istri, 2 orang anak laki-laki dan 1 orang anak perempuan.
--**--**--
Allah subhanahu wa ta’ala membolehkan
berpoligami (sampai batas empat orang istri) dengan syarat harus adil diantara
mereka. Tetapi kebanyakan manusia (laki-laki) tidak dapat berbuat demikian.
Untuk mencegah perbuatan aniaya dan perilaku tidak adil, maka Allah ta’ala-pun
menganjurkan untuk menikahi SATU orang perempuan saja (monogami). Hal ini
dijelaskan dalam firman-Nya:
“Dan jika kamu takut tidak
akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu
mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi : dua,
tiga atau empat. KEMUDIAN JIKA KAMU TAKUT TIDAK AKAN DAPAT BERLAKU ADIL, MAKA
(KAWINILAH) SEORANG SAJA, atau budak-budak yang kamu miliki. YANG DEMIKIAN ITU
ADALAH LEBIH DEKAT KEPADA TIDAK BERBUAT ANIAYA”. (QS. An Nisaa': 3).
--**--**--
Perbincangan ini ditutup ketika kemudian
ada tamu yang datang....
--**--**---
Demikianlah sekelumit kisah nyata dari
seorang yang telah berhasil dalam usahanya akibat sedekah dan kebaikan yang
rutin dilakukannya.
Biasakan diri anda BERSEDEKAH secara
kontinyu dan konsisten, baik dalam jumlah kecil maupun besar. Ketahuilah bahwa
dalam sedekahmu itu ada 10 Manfaat. Lima akan diberikan Allah ta'ala di dunia,
5 lagi akan diberikan-Nya di akhirat kelak.
5 manfaat sedekah yang akan diberikan-Nya
di DUNIA, adalah:
1. Menyucikan harta.
2. Menolak bala/bencana dan penyakit.
3. Memberikan kebahagiaan kepada orang
menerimanya. Kebahagiaan yang dirasakan orang lain karena kita, mengakibatkan
kebahagiaan dan kemuliaan dalam diri, dihadapan orang lain, dan dihadapan Allah
ta'ala.
4. Memberikan keberkahan pada harta
kekayaan.
5. Mendapatkan rizki yang melimpah dengan
cara tak disangka-sangka.
Sedangkan 5 manfaat sedekah yang akan
diberikan Allah di AKHIRAT adalah:
1. Menjadi pelindung dari sengatan
matahari di akhirat (yang jaraknya hanya sejengkal).
2. Memperberat timbangan kebaikan.
3. Membantu melewati ash-Shirath.
4. Meninggikan derajat di surga.
5. Memperoleh ridha' Allah subhanahu wa
ta'ala.
(Imam Samarqandi, dalam Tanbihul Ghafilin)
Ada syarat agar manfaat itu kita dapatkan:
BERSEDEKAHLAH DENGAN IKHLAS MENGGUNAKAN HARTA HALAL YANG ENGKAU CINTAI, hanya
mengharap Ridha' Allah semata. Tanpa pretense, tanpa embel-embel, tanpa pamrih.
Biarlah Allah yang akan membalas dan menggantinya, karena Dia Maha Mengetahui
segala apa yang terbaik bagi hamba-hamba-Nya...
MAU?
Mudah-mudahan catatan ini bisa menjadi
penambah keyakinan, memotivasi, dan menjadi ‘charger’ khususnya diri saya sendiri, keluarga dan bagi anda yang
membacanya. Semoga Allah memberikan kemudahan hamba untuk selalu berbuat baik
dan istiqomah. Aamiin…
Pada kesempatan lain, Insya Allah kita
bahas mengenai hadist-hadist tentang keutamaan bersedekah…
Billahi taufiq wal hidayah.
Semoga Bermanfaat…Aamiin Wassalam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar