Nasihat Imam al Ghazali
Ke-11
Allâh SWT berfirman,
“Wahai manusia!
Dunia adalah rumah bagi orang-orang yang tidak
mempunyai rumah,
harta bagi mereka yang tidak berharta.
Orang-orang yang tidak berakal akan
mengumpulkannya,
orang yang tidak mengerti akan membanggakannya,
orang yang tidak bertawakal pada Allâh akan
tamak padanya,
dan orang yang tak mengenal akan menuruti hawa
nafsunya padanya.
Maka dari itu, siapa
yang mencari kenikmatan dan kehidupan yang sementara,
berarti dia telah berbuat aniaya pada dirinya,
mendurhakai Tuhannya,
lupa pada akhirat,
dan tertipu oleh dunia.
Ia melakukan dosa, lahir dan batin.
‘Orang-orang yang melakukan dosa akan di balas
sesuai dengan perbuatannya.’ (QS. Al-An’âm [6]:120).
Wahai anak Adam!
Perhatikanlah Aku,
berdaganglah dan berhubunganlah dengan-Ku.
Serta sedikitlah mengambil keuntungan.
Di sisi-Ku terdapat sesuatu yang belum pernah
terlihat oleh mata,
belum pernah terdengar oleh telinga,
dan belum pernah terlintas dalam hati manusia.
Gudang-Ku tak akan pernah habis dan tidak akan
berkurang.
Sesungguhnya Aku Maha Pemberi dan Maha Mulia.”
(Abu Hamid ibn Muhammad ibn Muhammad al-Tusi
al-Syafi’i al-Ghazali)
Nasihat Imam al Ghazali
Ke-12
Allâh SWT berfirman,
“Wahai anak Adam!
Ingatlah nikmat-Ku yang telah Kuberikan
kepadamu.
Penuhilah janjimu, niscaya Aku akan memenuhi
janji-Ku kepadamu.
Hanya kepada-Ku hendaknya kamu takut” (QS.
Al-Baqarah [2]:40).
Sebagaimana kalian mendapat petunjuk hanya dengan
suatu dalil,
begitu pula jalan menuju surga hanya dengan
amal.
Sebagaimana harta kekayaan hanya bisa diperoleh
dengan usaha keras,
begitu pula kalian hanya bisa masuk surga dengan
bersabar dalam beribadah kepada-Ku.
Maka hampirilah Allâh dengan amal ibadah sunah.
Carilah ridha-Ku dengan ridhanya para fakir miskin.
Tuntutlah rahmat-Ku dengan menghadiri
majelis-majelis para ulama,
karena rahmat-Ku tak pernah lepas sedetikpun dari
mereka.
Allâh SW berfirman,
“Wahai Musa dengarlah ucapan-Ku.
Siapa yang sombong terhadap orang miskin, ia akan
dikumpulkan pada hari kiamat dalam bentuk biji sawi.
Sedangkan siapa yang rendah hati pada mereka, ia
akan dimuliakan di dunia dan di akhirat.
Siapa yang membuka rahasia orang miskin, ia akan di
kumpulkan pada hari kiamat dalam keadaan rahasianya terungkap.
Siapa yang menghinakan orang miskin berarti ia
telah terang-terangan memerangi-Ku.
Sementara siapa yang beriman kepada-Ku, malaikat
menyalaminya baik di dunia maupun di akhirat.”
(Abu Hamid ibn Muhammad ibn Muhammad al-Tusi
al-Syafi’i al-Ghazali)
Nasihat Imam al-Ghazali)
Ke-13
Allâh SWT berfirman,
“Wahai anak Adam!
Betapa banyak
lampu-lampu dipadamkan oleh hembusan hawa nafsu;
betapa banyak ahli
ibadah yang dirusak oleh rasa ‘ujub-nya;
betapa banyak orang
kaya yang dihancurkan oleh kekayaannya;
betapa banyak orang
miskin yang dibinasakan oleh kemiskinannya;
betapa banyak orang
sehat yang dirusak oleh kesehatannya;
betapa banyak orang
alim yang dibinasakan oleh ilmunya;
serta betapa banyak orang bodoh yang dihancurkan
oleh kebodohannya.
Kalau bukan karena masih adanya para orang tua yang
rukuk,
anak muda yang beribadah secara khusyuk,
bayi-bayi yang menyusu,
dan hewan-hewan yang digembala,
niscaya Aku buat langit di atas kalian menjadi
besi,
bumi menjadi tandus,
dan debu menjadi abu.
Serta, tak akan Ku-turunkan bagi kalian setetes
airpun dari langit,
takkan Ku-tumbuhkan satu benih pun,
dan akan Ku-tuangkan bagi kalian siksa yang keras.”
(Abu Hamid ibn Muhammad ibn Muhammad al-Tusi
al-Syafi’i al-Ghazali)
Nasihat Imam al Ghazali
Ke-14
Allâh SWT berfirman,
“Wahai anak Adam!
Hampirilah Aku
sesuai dengan kadar kebutuhanmu pada-Ku,
dan bermaksiatlah
pada-Ku sesuai dengan kadar ketahananmu menghadapi api neraka.
Janganlah kalian
melihat pada ajal kalian yang ditunda,
pada rezeki kalian
yang ada,
dan dosa kalian
yang tersembunyi.
“Segala sesuatu
akan binasa kecuali Dzat-Nya. Milik-Nya semua aturan dan kepada-Nya kalian
dikembalikan” (QS. Al-Qashash [28]:88).
(Abu Hamid ibn
Muhammad ibn Muhammad al-Tusi al-Syafi’i al-Ghazali)
Nasihat Imam al Ghazali
Ke-15
Allâh SWT berfirman,
“Wahai anak Adam!
Apabila agama,
daging, dan darah kalian baik, maka amal, daging, dan darah kalian juga baik.
Namun apabila agama
kalian rusak, rusak pula amal, daging, dan darah kalian.
Jangan engkau
menjadi lampu yang membakar dirimu lalu menerangi orang lain.
Keluarkan kecintaan
terhadap dunia dari hatimu,
karena Aku tak akan
menyatukan antara cinta dunia
dan cinta pada-Ku pada hati yang sama.
Sayangilah dirimu dalam mengumpulkan harta.
Sebab, rezekimu telah ditentukan,
orang yang tamak tak akan mendapatkan,
orang yang bakhil adalah tercela,
nikmat takkan langgeng,
mencari rezeki tanpa batas adalah perbuatan jahat.
Sementara itu, ajal sudah pasti, yang hak sudah
diketahui, sebaik-baik hikmah Allâh adalah khusyu',
Sebaik-baik kekayaan adalah sifat qana’ah,
Sebaik-baik bekal adalah taqwa,
Sebaik-baik isi hati adalah yakin,
dan sebaik-baik pemberian adalah kesehatan dan
keselamatan.”
(Abu Hamid ibn Muhammad ibn Muhammad al-Tusi
al-Syafi’i al-Ghazali)
Nasihat Imam al Ghazali
Ke-16
Allâh SWT berfirman,
“Wahai orang-orang
yang beriman, mengapa kalian mengatakan apa yang tak kalian perbuat? (QS.
Ash-Shaff [61]:2)
Betapa sering
kalian berkata-kata tapi mernyalahi.
Betapa sering
kalian mencegah sesuatu yang kalian sendiri melakukan.
Betapa sering
kalian memerintahkan tapi tak pernah mengerjakan.
Betapa kalian
mengumpulkan apa yang tak kalian makan.
Sering kali kalian menunda-nunda taubat, hari demi
hari, tahun demi tahun,
kemudian setelah itu kalian tak diberi jatah tempo
lagi.
Apa ada yang bisa menyelamatkan kalian dari maut?
Apakah kalian bisa melepaskan diri dari api neraka?
Apakah kalian yakin bisa mendapat surga?
Atau apakah antara kalian dan Tuhan ada hubungan
kasih sayang?
Semua nikmat itu telah membuatmu terputus,
kebaikan itu telah merusakmu, dan panjang
angan-angan telah menjerumuskanmu dari dunia.
Jangan kau simpan kesehatan dan keselamatan yang
ada,
karena hari-harimu telah diketahui dan nafasmu
terbatas.
Berikan untuk dirimu apa yang tersisa.
Wahai anak Adam!
Engkau datangi amalmu.
Setiap hari umurmu berkurang, sejak engkau keluar
dari perut ibumu.
Setiap hari engkau mendekati sa’at-sa’at dimasukkan
ke liang kubur.
Wahai anak Adam!
Di dunia engkau seperti lalat.
Setiap kali jatuh di madu, ia bergantung padanya.
Begitu pun engkau.
Jangan engkau menjadi seperti kayu bakar yang
membakar dirinya dengan api untuk memberi manfa’at pada orang lain.”
(Abu Hamid ibn Muhammad ibn Muhammad al-Tusi
al-Syafi’i al-Ghazali)
Allâh SWT berfirman,
“Wahai manusia!
Dunia adalah rumah bagi orang-orang yang tidak mempunyai rumah,
harta bagi mereka yang tidak berharta.
Orang-orang yang tidak berakal akan mengumpulkannya,
orang yang tidak mengerti akan membanggakannya,
orang yang tidak bertawakal pada Allâh akan tamak padanya,
dan orang yang tak mengenal akan menuruti hawa nafsunya padanya.
Maka dari itu, siapa yang mencari kenikmatan dan kehidupan yang sementara,
berarti dia telah berbuat aniaya pada dirinya,
mendurhakai Tuhannya,
lupa pada akhirat,
dan tertipu oleh dunia.
Ia melakukan dosa, lahir dan batin.
‘Orang-orang yang melakukan dosa akan di balas sesuai dengan perbuatannya.’ (QS. Al-An’âm [6]:120).
Wahai anak Adam!
Perhatikanlah Aku,
berdaganglah dan berhubunganlah dengan-Ku.
Serta sedikitlah mengambil keuntungan.
Di sisi-Ku terdapat sesuatu yang belum pernah terlihat oleh mata,
belum pernah terdengar oleh telinga,
dan belum pernah terlintas dalam hati manusia.
Gudang-Ku tak akan pernah habis dan tidak akan berkurang.
Sesungguhnya Aku Maha Pemberi dan Maha Mulia.”
(Abu Hamid ibn Muhammad ibn Muhammad al-Tusi al-Syafi’i al-Ghazali)
Allâh SWT berfirman,
“Wahai anak Adam!
Ingatlah nikmat-Ku yang telah Kuberikan kepadamu.
Penuhilah janjimu, niscaya Aku akan memenuhi janji-Ku kepadamu.
Hanya kepada-Ku hendaknya kamu takut” (QS. Al-Baqarah [2]:40).
Sebagaimana kalian mendapat petunjuk hanya dengan suatu dalil,
begitu pula jalan menuju surga hanya dengan amal.
Sebagaimana harta kekayaan hanya bisa diperoleh dengan usaha keras,
begitu pula kalian hanya bisa masuk surga dengan bersabar dalam beribadah kepada-Ku.
Maka hampirilah Allâh dengan amal ibadah sunah.
Carilah ridha-Ku dengan ridhanya para fakir miskin.
Tuntutlah rahmat-Ku dengan menghadiri majelis-majelis para ulama,
karena rahmat-Ku tak pernah lepas sedetikpun dari mereka.
Allâh SW berfirman,
“Wahai Musa dengarlah ucapan-Ku.
Siapa yang sombong terhadap orang miskin, ia akan dikumpulkan pada hari kiamat dalam bentuk biji sawi.
Sedangkan siapa yang rendah hati pada mereka, ia akan dimuliakan di dunia dan di akhirat.
Siapa yang membuka rahasia orang miskin, ia akan di kumpulkan pada hari kiamat dalam keadaan rahasianya terungkap.
Siapa yang menghinakan orang miskin berarti ia telah terang-terangan memerangi-Ku.
Sementara siapa yang beriman kepada-Ku, malaikat menyalaminya baik di dunia maupun di akhirat.”
(Abu Hamid ibn Muhammad ibn Muhammad al-Tusi al-Syafi’i al-Ghazali)
Allâh SWT berfirman,
“Wahai anak Adam!
Betapa banyak lampu-lampu dipadamkan oleh hembusan hawa nafsu;
betapa banyak ahli ibadah yang dirusak oleh rasa ‘ujub-nya;
betapa banyak orang kaya yang dihancurkan oleh kekayaannya;
betapa banyak orang miskin yang dibinasakan oleh kemiskinannya;
betapa banyak orang sehat yang dirusak oleh kesehatannya;
betapa banyak orang alim yang dibinasakan oleh ilmunya;
serta betapa banyak orang bodoh yang dihancurkan oleh kebodohannya.
Kalau bukan karena masih adanya para orang tua yang rukuk,
anak muda yang beribadah secara khusyuk,
bayi-bayi yang menyusu,
dan hewan-hewan yang digembala,
niscaya Aku buat langit di atas kalian menjadi besi,
bumi menjadi tandus,
dan debu menjadi abu.
Serta, tak akan Ku-turunkan bagi kalian setetes airpun dari langit,
takkan Ku-tumbuhkan satu benih pun,
dan akan Ku-tuangkan bagi kalian siksa yang keras.”
(Abu Hamid ibn Muhammad ibn Muhammad al-Tusi al-Syafi’i al-Ghazali)
Allâh SWT berfirman,
“Wahai anak Adam!
Hampirilah Aku sesuai dengan kadar kebutuhanmu pada-Ku,
dan bermaksiatlah pada-Ku sesuai dengan kadar ketahananmu menghadapi api neraka.
Janganlah kalian melihat pada ajal kalian yang ditunda,
pada rezeki kalian yang ada,
dan dosa kalian yang tersembunyi.
“Segala sesuatu akan binasa kecuali Dzat-Nya. Milik-Nya semua aturan dan kepada-Nya kalian dikembalikan” (QS. Al-Qashash [28]:88).
(Abu Hamid ibn Muhammad ibn Muhammad al-Tusi al-Syafi’i al-Ghazali)
Allâh SWT berfirman,
“Wahai anak Adam!
Apabila agama, daging, dan darah kalian baik, maka amal, daging, dan darah kalian juga baik.
Namun apabila agama kalian rusak, rusak pula amal, daging, dan darah kalian.
Jangan engkau menjadi lampu yang membakar dirimu lalu menerangi orang lain.
Keluarkan kecintaan terhadap dunia dari hatimu,
karena Aku tak akan menyatukan antara cinta dunia dan cinta pada-Ku pada hati yang sama.
Sayangilah dirimu dalam mengumpulkan harta.
Sebab, rezekimu telah ditentukan,
orang yang tamak tak akan mendapatkan,
orang yang bakhil adalah tercela,
nikmat takkan langgeng,
mencari rezeki tanpa batas adalah perbuatan jahat.
Sementara itu, ajal sudah pasti, yang hak sudah diketahui, sebaik-baik hikmah Allâh adalah khusyu',
Sebaik-baik kekayaan adalah sifat qana’ah,
Sebaik-baik bekal adalah taqwa,
Sebaik-baik isi hati adalah yakin,
dan sebaik-baik pemberian adalah kesehatan dan keselamatan.”
(Abu Hamid ibn Muhammad ibn Muhammad al-Tusi al-Syafi’i al-Ghazali)
Allâh SWT berfirman,
“Wahai orang-orang yang beriman, mengapa kalian mengatakan apa yang tak kalian perbuat? (QS. Ash-Shaff [61]:2)
Betapa sering kalian berkata-kata tapi mernyalahi.
Betapa sering kalian mencegah sesuatu yang kalian sendiri melakukan.
Betapa sering kalian memerintahkan tapi tak pernah mengerjakan.
Betapa kalian mengumpulkan apa yang tak kalian makan.
Sering kali kalian menunda-nunda taubat, hari demi hari, tahun demi tahun,
kemudian setelah itu kalian tak diberi jatah tempo lagi.
Apa ada yang bisa menyelamatkan kalian dari maut?
Apakah kalian bisa melepaskan diri dari api neraka?
Apakah kalian yakin bisa mendapat surga?
Atau apakah antara kalian dan Tuhan ada hubungan kasih sayang?
Semua nikmat itu telah membuatmu terputus,
kebaikan itu telah merusakmu, dan panjang angan-angan telah menjerumuskanmu dari dunia.
Jangan kau simpan kesehatan dan keselamatan yang ada,
karena hari-harimu telah diketahui dan nafasmu terbatas.
Berikan untuk dirimu apa yang tersisa.
Wahai anak Adam!
Engkau datangi amalmu.
Setiap hari umurmu berkurang, sejak engkau keluar dari perut ibumu.
Setiap hari engkau mendekati sa’at-sa’at dimasukkan ke liang kubur.
Wahai anak Adam!
Di dunia engkau seperti lalat.
Setiap kali jatuh di madu, ia bergantung padanya.
Begitu pun engkau.
Jangan engkau menjadi seperti kayu bakar yang membakar dirinya dengan api untuk memberi manfa’at pada orang lain.”
(Abu Hamid ibn Muhammad ibn Muhammad al-Tusi al-Syafi’i al-Ghazali)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar