Senin, 10 Oktober 2011

SANDARAN HATI.

by Aang Saeful Millah & 
 NAJIB OPIEC AKHSANI

“Orang yang paling pedih cobaannya di dunia adalah para Nabi, kemudian orang-orang saleh, kemudian orang-orang yang derajatnya dekat dengan mereka.” (HR Al Hakim). Hidup adalah perjuangan. 
Tidaklah mudah menjadi seorang yang istiqamah dalam kebenaran, karena tidak jarang dalam kebenaran godaan hidup sering menghampiri.Namun, juga tak sulit untuk beristiqomah asal ada niat dan kemauan yang kuat.

Kelaparan, kemiskinan, kesedihan, kehormatan, dan kekayaan adalah di antara pintu yang kerap dimasuki setan, untuk menyeret seseorang bergabung dalam barisannya. Bukan hanya orang yang berperangai buruk yang mendapatkan ujian, orang baikpun mendapatkan ujian yang sama dari Allah. Karena itu, ketika godaan tersebut mendatangi kita, yang patut dilakukan adalah menyandarkan diri dan memohon perlindungan pada Yang Mahakuasa, Allah. “Dan jika kamu ditimpa sesuatu godaan setan, maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS Al A’raf[7]:200).

Tidak sedikit orang yang salah dalam bergantung dan bersandar, jatuh dalam jurang kesesatan, yang berakibat penyesalan. Putra dan istri Nabi Nuh AS, misalnya, mereka hanya bergantung kepada ketinggian gunung, untuk menyelamatkan diri dari banjir yang dahsyat. Padahal, ada Zat Yang Maha tinggi, yang jika menghampiri dan mendekatiNya. Dia akan lebih mendekat dan menyelamatkannya. 

Orang yang menyandarkan hatinya pada Allah selalu akan menuai ketentraman. Dalam surat Alma’rij ayat 19-23, dijanjikan bagi orang yang bersungguh-sungguh dalam shalatnya, akan selamat dari sifat buruk, keluh kesah, dan kikir. Itu sebabnya shalat yang baik dapat mencegah dari perbuatan keji dan mungkar. Dan shalat adalah wujud penyerahan dan penyandaran hati pada Allah SWT, “Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) shalat.” (QS Albaqarah[2]:153).

Ketika Musa AS dan umatnya mengalami tekanan berat dari Fir’aun, ketika Muhammad dan para sahabatnya menerima kecaman dari orang-orang kafir, hanya satu yang mereka lakukan; mendekat pada Allah. Mereka semua bersandar seraya bermunajat pada Allah agar diberikan keselamatan dan kekuatan. Hanya orang yang sombonglah yang tidak mau bergantung pada Allah. Hanya orang sombonglah yang menganggap apa yang dimiliki mampu menyelamatkan hidupnya. Terlalu sayang kalau hidup yang sekali ini hanya untuk menyombongkan diri

YA ROBB.... 


Tambatkan hati kami hanya kepada rizqi Mu yang halal dan baik saja.... palingkan kami dari kesia-siaan perbuatan kami. Sungguh tulang-belulang yang rapuh ini takkan mampu melintas diatas Jahanam-Mu..... Tidak semua orang mengetahui bahwa jauh di dalam jiwanya setiap hari bergaung selaksa do'a tanpa kata...

"Ya Allah.. Di pagi hari ini aku dalam nikmat, kesejahteraan dan penjagaan dari-Mu, Maka sempurnakanlah untukku nikmat kesejahteraan dan penjagaan dari-Mu di dunia dan akhirat." Ya Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang...begitu besar dan tak terhingga ni'mat yang Engkau berikan kepada hamba-Mu yang hina ini. Alhamdulillah, Engkau masih mempercayakan nikmat-Mu yang besar, nikmat Islam danm nikmat Iman kepada hamba-Mu yang miskin hati ini sampai saat ini... Sampai detik ini...

Ya Robbi Yang Maha Agung...tak terasa, hitungan waktu telah dan akan terus berjalan sampai waktu yang Engkau tetapkan. Telah cukup lama pula hamba berhimpun bersama saudara-saudara seaqidah untuk berjuang menegakkan Dien-Mu. Bersatu dalam menghadapi cobaan dan godaan di sekeliling kami yang begitu berat kami rasakan, bahkan hampir-hampir tak kuasa rasanya bagi kami untuk menahan diri.

Ya Allah Yang Maha Pemurah.... Sesungguhnya kami sadar, bahwa perjalanan dakwah itu panjang, bukanlah hal yang ringan, bukan pula perjalanan yang menyenangkan. Seperti disabdakan Rasul-Mu tercinta, "Surga itu dikelilingi dengan hal yang tidak menyenangkan, Neraka itu dikelilingi oleh kesenangan-kesenangan

" Ya Robbi Sang Pemilik Hati.... kami sangat berharap, bahwa amal-amal kami tidak untuk dilihat atau dinilai oleh manusia lain. Kami juga sangat berharap...kami tidak hanya mampu berbicara dihadapan orang lain tentang hal-hal yang baik tapi kami tidak melakukannya. Na'udzubillah min dzalik...jauhkanlah kami dari sifat seperti itu,

Ya Robbi. Ya Allah, Ya Robbi... Hanya Engkaulah yang tahu setiap isi hati. Hanya Engkau Maha Mengetahui..apakah iman kami sudah benar??!! Rasanya jika kami selalu sadar akan ke-Maha Mengetahuinya Engkau, tidak akan terbesit pada hati kami rasa ujub..riya..Merasa diri paling benar...meremehkan saudara kami sendiri...dan penyakit hati lainnya.

Ya Allah, Ya Allah Yang Maha Berkuasa... Berilah kami kekuatan serta bekal untuk dapat berdakwah dijalan-Mu... untuk dapat mengajak saudara-saudara kami yang lain turut merasakan manisnya Islam dan nikmatnya Iman. Berilah kami kekuatan agar kami dapat memberikan simpati... agar dapat membangkitkan ikatan hati diantara kami dan saudara-saudara kami yang lain.

Berilah kami kekuatan agar selalu dapat berlapang dada dalam menghadapi perbedaan. Kami tidak ingin kerja keras yang telah kami usahakan menjadi tidak bernilai dimata-Mu... hanya karena rasa kesal terhadap saudara... tidak ikhlas..ghibah.. dan hal-hal lainnya yang tanpa sadar muncul pada diri kami. Astaghfirullah Al'adziim... Ampunilah dosa-dosa kami ya Allah.

Ya Robbi Berilah kami kekuatan untuk dapat selalu berbaik sangka diantara kami. Ridhoilah kami untuk menjadi manusia yang bijak yang dapat memandang masalah dari akar dan latar belakang masalahnya... dan juga tidak memvonis seseorang dengan melihat lahiriyahnya saja.

Ya Robbi.. Berilah kami kekuatan untuk saling percaya diantara kami. Ya Robb Sang Pembolak-balik Hati...berilah kami kekuatan untuk dapat selalu berniat ikhlas..bekerja di medan dakwah ini karena-Mu ya Allah. Ya Allah Dzat Yang Maha Sempurna.. Kami sadar..bahwa kualitas amal kami tergantung pada keikhlasan dalam hati kami. Ya Allah.. Seperti yang dikatakan oleh hamba-Mu yang mulia, Khalifah Umar bin Khattab

"Islam memperoleh kemenangan karena musuh Allah bermaksiat kepada Allah...tetapi kalau kita sama-sama bermaksiat, maka kita sama-sama kalah" Ya Allah.. Hamba tidak tahu apakah kerja dakwah selama ini mempunyai nilai dimata-Mu, hamba hanya dapat berusaha dan berdo'a, agar Engkau selalu berkenan memberikan kasih sayang-Mu... Petunjuk-Mu...Keistiqomahan..serta Keridhaan-Mu kepada hamba-Mu yang hina ini. Semoga renungan hamba ini..bukan hanya renungan kesadaran yang muncul untuk satu saat saja.. tapi hamba berharap renungan ini akan muncul setiap saat kami melakukan kerja dakwah yang panjang dan berliku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar