Saudaraku semua orang sadar bahwa kehidupannya akan berakhir dengan kematian. Namun hanya sedikit orang yang berpikir dan mau memikirkannya, bagaimana ia akan menjelang kematian dan setelah kematiannya.salam
Saudaraku yang senantiasa merindukan dekapan Allah SWT, pernahkah sesekali kita merasakan bagaimana kalo kita pulang kampung pake Kereta Api Ekonomi atau kapal laut kelas Ekonomi ? tentu kita akan memulai dengan beli tiket, sekalipun kita harus melalui antrian panjang bahkan seharian, belum lagi harus berhadapan dengan calo-calo dan para pencopet yang mencari-cari kesempatan kita lengah.
Pada hari H keberangkatan betapa sangat tidak tertibnya para penumpang akan masuk dan mencari tempat duduk, siapa yang kuat dialah yang dapat, sesampai nya kita diatas kendaraan tersebut betapa panas, sumpek, gerah, bau, asap rokok campur jadi satu, belum lagi berisiknya para pedagang , pengamen dan pengemis yang seringkali menawarkan jasanya dengan sedikit memaksa, yach…. Capek, lelah bahkan akan stress bagi yang tidak terbiasa cuek dan menikmati itu semua.
Pada hari H keberangkatan betapa sangat tidak tertibnya para penumpang akan masuk dan mencari tempat duduk, siapa yang kuat dialah yang dapat, sesampai nya kita diatas kendaraan tersebut betapa panas, sumpek, gerah, bau, asap rokok campur jadi satu, belum lagi berisiknya para pedagang , pengamen dan pengemis yang seringkali menawarkan jasanya dengan sedikit memaksa, yach…. Capek, lelah bahkan akan stress bagi yang tidak terbiasa cuek dan menikmati itu semua.
Lalu mengapa bagitu banyak kita mau berbondong-bondong naik Kereta Api Ekonomi dan Kapal Kelas Ekonomi ? karena murah ? bukan !, yang jelas karena kita KURANG BEKAL, kalo BEKAL kita LEBIH pasti kita tidak akan mau naik kendaraan Ekonomi. Siapa sih yang gak mau naik kendaraan Super Excutive ? beli tiketnya tinggal telepon, ruang tunggunya ber-AC, nyaman dan full fasilitas, naik kendaraannya tertib, diatas kendaraan kita terjamin, kursi lega bisa tidur nyenyak dan nyampai tujuannya lebih cepat diantar lagi sampai tempat yang kita tuju. Wah gila aja kalo kita gak pingin.
Sahabat, kita semua seringkali rindu pulang kampung, ketemu, orangtua, keluarga atau sahat-sahabat kecil kita dulu, ingin sekali kita membahagiakan mereka dengan membawa kabar gembira dan oleh-oleh atau hadiah, semua itu bisa kita lakukan kalo adalah orang SUKSES dan KELEBIHAN BEKAL, maka kepulangan kita akan selalu dinanti dan dirindu, kita akan disambut dengan penuh senyum dan keramahan.
Sebegitu rindunyalah kita dengan Kampung Halaman tempat kita lahir dan dibesarkan, padahal di Kampung itu tidak banyak yang bisa kita nikmati.
Akan tetapi Wahai Saudaraku, tidak rindukah kita dengan sebuah Kampung kita yang sesungguhnya ? luasnya seluas Langit dan Bumi, di sana ada sebuah ISTANA dengan segala macam bentuk kenikmatan yang jauh melebihi kenikmatan-kenikmatan yang pernah kita rasakan selama hidup di Dunia ini, ada wanita-wanita yang sangat-sangat cantik yang selalu terjaga kesuciannya, tidak pernah pacaran apalagi disentuh oleh lawan jenisnya, ada perjaka-perjaka yang sangat-sangat tampan, gagah dan perkasa yang selalu muda dan selalu menggoda selera, dibawah Istana itu mengalir sungai-sungai yang sangat jernih dan sejuk dikelilingi dengan panorama Alam yang sangat luas dan mempesona kita bisa mandi dan bermain sepuas-puasnya bersama 40 wanita perawan atau bersama 40 perjaka rupawan tanpa ada seorangpun yang mengganggu, kita bisa orgasme berjuta-juta kali dalam sehari tanpa ada istilah kehabisan energy, di kanan kiri sungai itu ada pohon-pohon buah yang beraneka warna dan rasa, buah-buah itu selalu mendekat dengan kita ketika kita menginginkannya, tak ada istilah kekenyangan walau ribuan buah kita makan dalam sehari. dan segala macam keinginan kita disana selalu tersaji dan tersedia dengan sangat cepat. Itulah yang kita sebut KAMPUNG AKHIRAT
Kita bersama triliunan orang dari seluruh ummat dari mulai ummat Nabi Adam sampai Ummat Nabi kita Muhammad saat ini, akan berjalan menuju kesana ke Kampung Akhirat dengan berjalan kaki tanpa alas kaki dan tanpa sehelai kainpun menempel ditubuh kita, seluruh ummat tersebut termasuk kita akan berjalan menuju ISTANA yang dijanjikan tersebut, namun kita akan bisa memasuki ISTANA itu kalau kita mempunyai KUNCInya, dan Kunci itu harus kita Ambil kepada Sang Pencipta ISTANA tersebut, namun kita semua selalu bertanya-tanya sendiri dengan penuh kekhawatiran, “
Mungkinkah Kita akan dapatkan salah satu kunci dari Istana itu ? nomor berapakah kiranya Kunci Istana Kita ?, lalu sampai kapan kita akan dipanggil menghadap sementara sekian Triliun orang ikut ngantri mendapatkannya ? “.
Mungkinkah Kita akan dapatkan salah satu kunci dari Istana itu ? nomor berapakah kiranya Kunci Istana Kita ?, lalu sampai kapan kita akan dipanggil menghadap sementara sekian Triliun orang ikut ngantri mendapatkannya ? “.
Semua orang menunggu antrian yang sangat panjang di sebuah PADANG MAHSYAR yang sangat luas dan teramat sangat panas membakar kulit-kulit kita, keringat kita mendidih, kulit kita hangus melepuh, tak ada jual makanan apalagi restoran, tak ada jual air mineral apalagi es cream, tak ada jual obat apalagi rumah sakit, diantara kita berjalan ngesot, ada yang merangkak, ada yang tegak ada juga yang terbalik dengan membawa beban beban yang sangat berat yaitu harta benda yang dulu dititipkan Allah kepada kita namun kita lupa atau tidak sempat mengembalikannya. Duh betapa sangat menderitanya kalau hal itu terjadi pada diri kita, na’udzubillahi min dzalik.
Diantara triliunan orang yang mengantri itu tiba-tiba kita melihat ada orang-orang yang mengantri tapi berpakaian rapi, diatas kepalanya ada naungan mendung yang begitu sejuknya sambil sesekali ada rintik-rintik hujan membasahi kepalanya, di kanan kirinya ada pelayan yang senantiasa memenuhi kebutuhannya, dia duduk santai diatas dipan yang nyaman sambil tiduran, duh.. betapa senangnya kalau orang itu ada kita !. siapa sajakah orang-orang yang akan mendapat naungan itu ? Rosulullah SAW bersabda :
“Ada tujuh golongan yang Allah Subhanahu wa Ta’ala akan menaungi mereka di bawah naungan ‘Arsy-Nya, pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan ‘Arsy-Nya. Mereka adalah
(1) Pemimpin yang adil (kepemimpinnanya hanya untuk mengupayakan kesejahteraan dan keselamatan Dunia Akhirat terhadap semua orang yang dipimpinnya),
(2) Pemuda yang kokoh dalam idealisme memegang teguh aturan Allah (tidak tergiur dengan glamournya gaya hidup duniawi ),
(3) orang yang hatinya terkait dengan Masjid ( selalu merindukan saat meeting special dengan Allah di Masjid dalam sholat berjama’ah ),
(4) orang yang saling mencintai karena Allah Subhanahu wa Ta’ala, berkumpul karena-Nya dan berpisah karena-Nya,
(5) seorang lelaki yang diajak (berzina) oleh seorang wanita yang berkedudukan lagi cantik, namun dia berkata: ‘Sesungguhnya aku takut kepada Allah’, dan sebaliknya
(6) orang yang bersedekah namun merahasiakannya, sampai-sampai tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya
(7) orang yang mengingat Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam keadaan sendirian hingga berlinang air matanya.” (Hadits. Muttafaqun ‘alaih)
Lalu tiba-tiba diatas kita juga terlihat sekelompok orang dalam antrian itu yang terbang melesat menuju kearah yang sama dengan kecepatan tinggi dan dikawal oleh para Bidadara atau Bidadari harum mewangi dengan senyuman dan lambaian tangan yang menggambarkan kebahagiaan yang teramat sangat, subhaanallah betapa bangga dan bahagianya kalau orang itu adalah kita ! siapa sih mereka itu ?
Daialah orang yang menjual diri dan hartanya di Jalan Allah, semua potensi dirinya, waktunya serta seluruh daya dukung yang dimilikinya dikorbankan hanya untuk bagaimana Islam dan Sytem Allah ini tegak di muka Bumi ini, seluruh hidupnya hanya untuk RIDHO ALLAH & AKHIRAT ORIENTED. Baginya di dunia kerja menderita dan sengsara karena berbagai tekanan system dan otoritas tak akan begitu dirasa karena semua hasilnya akan dia investasikan sepenuhnya untuk pesta pora di Akhiratnya. Baginya semua orang membenci dan mencaci semua rintisan kerja dan hasil karyanya tak akan menyurutkan langkahnya asal Allah tetap tersenyum atas segala yang dilakukannya. Tak ada istilah pensiun dalam berjuang dan berkarya hingga ia melihat Islam dan System Allah tegak di Bumi yang ia pijak, baginya Gagal atau Sukses menumbangkan system Setan yang telah mengangkangi Dunia saat ini tak akan menyurutkan langkahnya hingga nyawa tercerabut dari raganya.
Sahabat, hanya orang-orang luar biasa yang mampu meraih sesuatu impian yang luar biasa, kita mungkin orang yang biasa-biasa saja tapi cara hidup dan tujuan hidup kita harus luar biasa, kita harus meninggalkan dunia ini sebagai orang yang luar biasa kemudian hidup kembali sebagai orang yang teramat istimewa, semuanya itu harus dalam pandangan Allah bukan sudut pandang manusia dengan segala gaya hidupnya.
Dengan demikian semoga saja hal ini akan dapat menyadarkan kita sebelum waktu ajal datang menjelang.wassalam
assalamu alaikum ya ukhti.
BalasHapuspostingan bagus tuh.
jgn lupa polow jg sajak2 q.
http://poernama-alam.blogspot.com
salam sejati,sehat selalu,