Rabu, 15 Februari 2012

~* Keutamaan Taubat *~


Assalamu allaikum wr.wb.

Saudaraku...
Sesungguhnya Allah telah menjanjikan keutamaan yang sangat besar kepada siapa saja dari hamba-Nya yang mau bertaubat dan kembali kepada kebenaran, di antaranya:

1.PENGHAPUS DOSA DIGANTI dengan KEBAIKAN

Allah berfirman (artinya): “Wahai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang sebenar-benarnya. Maka pasti Rabb kalian menghapuskan kesalahan-kesalahanmu.” (At Tahrim: 8)

“Kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman, dan mengerjakan amalan yang shalih, maka kejahatan mereka diganti oleh Allah dengan kebajikan. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Al Furqan: 70)

2. MENDAPAT KEBERUNTUNGAN DUNIA AKHIRAT

Sebagaimana firman Allah (artinya): “Bertaubatlah kalian sekalian kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman supaya kamu mendapatkan kemenangan.” (An Nur: 31)

3. MENDAPAT KECINTAAN ALLAH
Allah telah menegaskan dalam firman-Nya (artinya): “Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.” (Al Baqarah: 222)

4. DITURUNKANNYA RIZKI DAN BAROKAH

Sebagaimana yang ditegaskan dalam firman Allah (artinya): “Dan hendaknya kalian memohon ampunan dari Rabb kalian dan bertaubatlah kepada-Nya. Niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu sampai waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberi kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (memperoleh balasan) keutamaannya.” (Hud: 3)

5. PENGHALANG DARI AZAB ALLAH

Allah berfirman (artinya): “Dan tidaklah Allah mengadzab mereka, sedang mereka terus beristighfar (memohon ampun).” (Al Anfal: 33)

Sebaliknya, Allah mengancam bagi siapa yang enggan untuk bertaubat kepada-Nya, dengan firman-Nya (artinya): “Maka jika mereka bertaubat, itu adalah lebih baik bagi mereka, dan jika mereka berpaling, niscaya Allah akan mengadzab mereka dengan adzab yang pedih di dunia dan di akhirat.” (At Taubah: 74)

Hai Ahli Kitab, sesungguhnya telah datang kepada kamu Rasul Kami, menjelaskan (syariat Kami) kepadamu ketika terputus (pengiriman) rasul-rasul, agar kamu tidak mengatakan: `Tidak ada datang kepada kami baik seorang pembawa berita gembira maupun seorang pemberi peringatan`. Sesungguhnya telah datang kepadamu pembawa berita gembira dan pemberi peringatan. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.(QS. 5:19)

Tafsir DEPARTEMEN AGAMA RI :

Tafsir / Indonesia / DEPAG / Surah Al Maa-idah 19

Menurut riwayat Ibnu Ishak, Ibnu Abbas menceritakan bahwa Rasulullah saw. mengajak orang-orang Yahudi supaya masuk Islam, maka mereka menolak lalu Muaz bin Jabal, Saad bin Ubadah, Uqbah bin Wahab berkata kepada mereka, "Hai orang-orang Yahudi! Hendaklah kamu takut kepada Allah, sesungguhnya Muhammad adalah Rasul".

Lalu Rafi'i bin Hurairah dan Wahab bin Yahuza berkata, "Kami tidak pernah berkata demikian kepada kamu dan Allah tidak menurunkan Kitab sesudah Musa dan tidak mengutus Rasul sesudahnya untuk membawa berita gembira dan tidak pula untuk memperingatkan", maka turunlah ayat ini.

Pada ayat ini Allah menjelaskan kepada ahli kitab, bahwa sesungguhnya telah datang Rasul Allah yang mereka tunggu, sesuai dengan yang mereka ketahui dan kitab-kitab yang diberikan oleh Allah melalui Rasul-Nya Musa dan Isa a.s.

Rasul Allah yang telah datang itu menerangkan syariat Allah, pada periode yang dinamakan "Fatrah", yaitu antara Nabi Isa dan Nabi Muhammad di mana wahyu tidak turun, sedang isi Taurat dan Injil sudah banyak yang kabur tidak banyak diketahui dan yang ada banyak pula perubahan atau dilupakan, baik disengaja atau tidak disengaja.

Dan sekarang sudah datang Rasul Allah yaitu Muhammad saw. membawa berita gembira dan peringatan untuk segala apa yang diperlukan untuk kehidupan duniawi dan ukhrawi, menunjukkan jalan yang benar yang harus ditempuh oleh umat manusia, sehingga tidak ada alasan lagi bagi mereka untuk mengatakan bahwa tidak tahu karena tidak adanya Rasul yang membimbing dan membawa berita gembira serta peringatan.

Sekarang ahli kitab dan seluruh umat manusia dan jin hendaklah menentukan sikap. Kalau mereka ingin selamat dan bahagia di dunia dan di akhirat, maka haruslah mereka percaya kepada Muhammad saw, Rasul Allah yang terakhir dan mengikuti segala petunjuk dan perintah-Nya.

Barangsiapa yang membangkang, maka dia sendirilah yang akan memikul resikonya dan tidak ada orang lain yang akan menolongnya. Barangsiapa yang tidak percaya kepada Allah dan semua Rasul-rasul yang diutus sebelumnya, maka mereka akan merasakan azab yang pedih dari Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar